Virus Corona di Balikpapan

Soal Kasus Covid-19 Sub Varian Kraken, Dinkes Pastikan Balikpapan Aman tak Ada Penularan

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menanggapi kasus Covid-19 Sub Varian Kraken, yang menjangkit Warga Negara Asing (WNA) asal Polandia

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Andi Sri Juliarty menanggapi kasus Covid-19 Sub Varian Kraken, yang menjangkit Warga Negara Asing (WNA) asal Polandia berinisial JBS (45).TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN- Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan menanggapi kasus Covid-19 Sub Varian Kraken, yang menjangkit Warga Negara Asing (WNA) asal Polandia berinisial JBS (45).

Dalam hal ini, Kepala DKK Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan tracing, untuk mengantisipasi adanya penularan yang menyebar.

"Sudah selesai semua, hasilnya negatif. Mulai dari sopir yang menjemputnya, kemudian hotel di tempat isolasinya, sampai ke rombongannya juga," pungkas Andi Sri Juliarty atau yang akrap disapa Dio, Senin (30/1/2023).

Dalam hal ini, ia menegaskan bahwa di kota Balikpapan tidak ada lagi ditemukan penularan di lingkungan masyarakat.

Baca juga: Kasus Covid-19 Sub Varian Kraken Terdeteksi di Balikpapan, Diduga WNA Polandia

Baca juga: Sebarkan Virus #cari_AMAN, Astra Motor Kaltim 1 Sosialisasi Safety Riding SMAN 1 Long Ikis

"Dipastikan bahwa saat ini kota Balikpapan aman, serta tidak ada penularan ke luar masyarakat," ucapnya.

Sedikit mengulas, JBS sempat terkonfirmasi positif Covid-19 Sub Varian XBB.1.5 Kraken pada 16 Januari 2023 lalu.

Merupakan salah seorang pekerja di salah satu sub kontraktor PT UR atau perusahaan pertambangan migas lepas di Pantai Selat Makassar.

Disampaikan Dio, gejala dari Covid-19 Sub Varian Kraken ini bersifat lebih ringan.

Karena tidak menonjol dalam sisi batuknya, namun membuat daya tubuh menjadi lemah dan sakit kepala.

Selain itu, dalam temuan kasus tersebut, Dio merasa bersyukur penelitian sampel Whole Genome Sequencing (WGS) milik JBS bisa terdeteksi cepat di Laboratorium Universitas Mulawarman.

Baca juga: Update Virus Corona di Kaltim, Awal Desember Kasus Covid-19 Mulai Menurun

Mengingat, dulu hanya bisa diteliti dan dikirim di Jakarta atau Surabaya, sehingga harus menunggu dalam kurun waktu yang cukup lama, untuk mengetahui hasil sampel. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved