Berita Samarinda Terkini

Lapas Narkotika Samarinda Kini Miliki Gedung SAE Konveksi, Kini WBP Punya Skill

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Samarinda kini telah memiliki Gedung Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE)

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Inspektur Jenderal Kemenkumham RI Razilu (Hem merah putih) saat meresmikan Gedung SAE konveksi Lapas Narkotika Kelas IIA Samarinda.TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Samarinda kini telah memiliki Gedung Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE).

Peresmian gedungnya dilakukan langsung oleh Inspektur Jenderal Kemenkumham RI Razilu dengan dihadiri seluruh jajaran Kantor Wilayah (kanwil) Kemenkumham Kaltim, UPT Pemasyarakatan dan Imigrasi Daerah Kota Samarinda.

"Kita patut bersyukur karena sudah dapat meresmikan Sarana Asimilasi Edukasi Konveksi di Lapas Narkotika Samarinda. Semoga bermanfaat bagi WBP dan orang banyak," harap Razilu.

Untuk diketahui Gedung SAE ini merupakan sarana untuk pembinaan, pembekalan dan pelatihan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika.

Baca juga: Bola Kasti Berisi Sabu 50 Gram Masuk ke Lapas Narkotika Samarinda Baru Sekadar Temuan

Baca juga: Bola Tenis Masuk ke Lapas Narkotika Samarinda, Isinya Terungkap Diduga Barang Haram

Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Samarinda Hidayat mengatakan gedung yang telah diresmikan per Kamis (9/2/2023) lalu tersebut, merupakan kerja sama Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan dari Bank BJB.

Gedung itu akan digunakan untuk pembinaan WBP di bidang produksi jahit atau konveksi.

"Jadi nanti gedungnya untuk pelatihan dan produksi gramen dari WBP Lapas Narkotika," jelas Hidayat kepada Tribunkaltim.co, Senin (13/2).

Tidak hanya bangunannya saja, gedung ini telah dilengkapi peralatan konveksi dan juga akan disedikan instruktur menjahit.

Selain itu, lanjutnya, jika ada produk WBP yang jadi akan dipasarkan langsung ke para konsumen.

"Gedung itu akan menghubungkan WBP dengan konsumen. Tentu dengan pengawasan ketat kita (petugas Lapas)," jelasnya.

Hidayat menambahkan, dengan adanya pelatihan kemandirian ini diharapkan saat selesai menjalani masa pidana para WBP telah memiliki bekal untuk membuka usaha di bidang yang telah dikuasai.

"Bahkan mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan saat kembali ke tengah masyarakat,"harapnya.

Baca juga: Mantan Narapidana Lapas Narkotika Samarinda Nekat Lakoni Bisnis Sabu di Sebulu Kukar

Pihaknya juga meyakini ketika WBP keluar dengan bekal kemampuan yang menghasilkan, tentu dapat menekan kembalinya residivis.

"Inilah salah satu upaya Lapas Narkotika untuk meminimalisir residivis. Tinggal kemauan dari mereka untuk berubah dan menata kehidupan yang lebih baik," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved