Berita Kukar Terkini

Kukar Nol Kasus LSD, Peternak Wajib Kenali Gejala Virus yang Menyerang Sapi dan Kerbau

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara memastikan LSD yang menjangkit sapi belum ditemukan

TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI
ILUSTRASI- Sapi yang ada di Kutai Kartanegara yang masih terbilang aman dari penyakit atau wabah Lumpy Skin Disease (LSD).TRIBUNKALTIM.CO/MIFTAH AULIA ANGGRAINI 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Kutai Kartanegara memastikan LSD yang menjangkit sapi belum ditemukan.

Diketahui, LSD atau Lumpy Skin Disease yang disebabkan karena virus pox ini tengah mewabah di Pulau Jawa.

Virus ini disebut-disebut lebih berbahaya apabila dibandingkan dengan Penyakit Mulut dan Kaki (PMK). 

"Belum ditemukan, Kukar masih nol LSD," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kukar, Aji Gazali Rahman, Sabtu (4/3/2023).

Meski terbilang aman, namun Distanak Kutai Kartanegara harus mewaspadai wabah ini dengan melakukan upaya pencegahan. 

Baca juga: Kukar Stop Pasokan Sapi dari Pulau Jawa Imbas Wabah LSD

Baca juga: Paser Ditetapkan Sebagai Daerah Terbaik Dalam Penaganan Kasus PMK, Capaian Vaksinasi 37 Persen

Aji menyebut, Kabupaten Kukar tidak memberikan rekom pemasokan ternak yang akan didatangkan dari Pulau Jawa.

Karena vaksin virus LSD belum ada, pencegahan lain yang akan dilakukan adalah memutus mata rantai dengan memotong atau menguburkan sapi. 

Kendati tak mendatangkan sapi dari Jawa, Gazali memastikan hal tersebut tidak akan mempengaruhi pasokan. Karena Kabupaten Kukar masih menerima pasokan dari Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kalau dari Jawa tidak berpengaruh. Tapi kalau misalnya yang dari NTT akan berpengaruh. Yang dari NTT masih aman untuk sapi potong,” katanya.

Sebagai informasi, walaupun tidak bersifat zoonosis atau tidak menular kepada manusia, tapi LSD menimbulkan kerugian yang besar.

Baca juga: Dinas PKH Kaltim Sebut Laporan Kasus PMK Nol dan Vaksinasi Capai 80 Persen

Kerugian yang ditimbulkan berupa kehilangan berat badan, karena hewan tidak bernafsu makan, kehilangan produksi susu, mandul pada sapi jantan dan betina, keguguran dan kerusakan pada kulit.

Sapi yang terjangkiti LSD menunjukkan beberapa gejala, seperti demam, timbulnya benjolan-benjolan pada kulit dengan batas yang jelas, keropeng pada hidung dan rongga mulut serta pembengkakan pada kelenjar pertahanan. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved