Berita Penajam Terkini

6 Desa dan Kelurahan di PPU Rawan Pangan, Kesulitan Akses Transportasi Jadi Penyebab

Setidaknya masih ada enam daerah di Kabupaten Penajam Paser UtaraPPU) yang masuk dalam kategori rawan pangan

|
Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Bambang Surijadi.TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Setidaknya masih ada enam daerah di Kabupaten Penajam Paser UtaraPPU) yang masuk dalam kategori rawan pangan.

Daerah-daerah tersebut, ada di seluruh kecamatan yang ada di PPU.

Hal itu seperti disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU Bambang Surijadi, kepada TribunKaltim.co.

Kata dia, daerah yang alami kerawanan pangan kategori rentan yakni Kelurahan Sepaku, Mentawir, Riko, Sepan, Api-api dan Desa Babulu Laut.

“Zona merah pangan itu kita masih ada hampir di seluruh kecamatan,” ungkapnya Jumat (10/3/2023).

Baca juga: 10 Desa Rawan Pangan di Kukar Terima Bantuan Beras demi Tekan Inflasi

Baca juga: Desa Rawan Pangan di Paser Alami Penurunan 2 Tahun Terakhir

Penyebab daerah tersebut menjadi daerah rawan pangan, selain karena bukan daerah produksi pertanian, juga disebabkan karena akses transportasi yang menyulitkan pangan masuk ke daerah tersebut.

Jumlah kios yang menjual bahan pangan di daerah itu juga menjadi indikator, sehingga desa atau kelurahan menjadi daerah rentan kerawanan pangan.

“Bukan cuma karena bukan penghasil beras tapi karena banyak indikatornya, sarana pasar, jalannya tidak bagus, airnya kurang baik, itu semua juga menjadi faktor,” jelasnya.

Kerawanan pangan yang masih ditemukan itu kata Bambang menjadi salah satu penyebab munculnya kasus stunting, yang juga ditemukan di daerah-daerah tersebut.

Bahkan, kata dia berdasarkan pendataan yang dilakukan dilapangan, beberapa kepala keluarga diketahui tidak mendapatkan asupan pangan yang cukup dan bergizi, dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga berdampak pada anak mereka yang lahir stunting.

“Akibat dari rawan pangan itu muncullah stunting, turunannya disitu,” sambungnya.

Saat ini, pihak Dinas Ketahanan Pangan masih terus melakukan pendataan, terkait jumlah kasus stunting yang ditemukan di daerah rawan pangan.

Dalam hal ini pihaknya bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat, juga dengan beberapa instansi terkait.

Baca juga: Belasan Kampung di Kabupaten Berau Masuk Daerah Rawan Pangan

Untuk jangka pendek, kata Bambang pihaknya akan memberikan bantuan beberapa bahan pangan, kepada penderita stunting yang ditemukan.

“Hampir setiap kecamatan ada ditemukan, saat ini kita bergerak melakukan pendataan, tetapi kita memberi semacam asupan untuk semetara ini dan kita usahakan dapat semua,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved