Berita Kaltim Terkini

Dinkes Kaltim Dorong Tempat Bermain Dilengkapi Fasilitas Pengukuran Tumbuh Kembang Anak

Dinkes Kaltim mendorong adanya fasilitas pengukuran tumbuh kembang anak tersedia di tempat bermain anak.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Penanganan kasus stunting di Kalimantan Timur butuh peran semua pihak. Dimulai dari tingkat keluarga. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemprov Kaltim melalui Dinkes Kaltim mendorong adanya fasilitas pengukuran tumbuh kembang anak tersedia di tempat bermain anak.

Upaya ini disebut juga membantu dalam mengupdate data angka stunting di Kaltim.

Kepala Dinkes Kaltim, dr Jaya Mualimin mendorong tempat-tempat bermain anak di Kabupaten/Kota juga dilengkapi dengan fasilitas pemantauan tumbuh kembang anak.

"Saya akan mendorong agar tempat-tempat yang dijadikan wahana permainan anak-anak untuk dapat juga membantu kita mendapatkan data tumbuh kembang anak," tegasnya.

Baca juga: Kadis Kesehatan Kaltim Sebut Keluarga Perokok Jadi Sebab Angka Stunting Meningkat

Nantinya pada fasilitas tersebut anak-anak juga akan membawa Kartu Menuju Sehat (KMS) yang merupakan catatan grafik perkembangan anak yang diukur berdasarkan umur, berat badan, dan jenis kelamin.

"Saya harap nanti ada fasilitas untuk pengukuran di wahana bermain itu dan anak yang bermain membawa kartu KMS," sambung dr Jaya.

Penurunan stunting juga ditekankan harus dilakukan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting pada balita dengan memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat dan adekuat.

Baca juga: Akses dan Jaringan Sulit Jadi Kendala Sosialiasi Stunting Secara Menyeluruh di Mahakam Ulu 

Menurut dr Jaya, pemantauan anak di posyandu juga tetap dilakukan kareba berperan penting bagi pemantauan tumbuh kembang anak.

Sehingga ketika masalah yang muncul bisa segera dilakukan intervensi.

"Dinkes Kaltim akan melakukan satu gerakan bersama, untuk mengaktifkan posyandu bersama dengan dinas pemerintah desa dan lintas sektor lainnya," tandasnya.

Kukar Tertinggi Angka Stunting di Kaltim, Disusul Samarinda

Pemprov Kaltim, melalui Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), memasang target penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 mencapai 14 persen.

Ini juga menjadi agenda utama, seperti diamanatkan Presiden RI Joko Widodo.

Baca juga: Audit Kasus Stunting, Pihak Kesehatan Kabupaten Mahulu Gunakan Sistem Jemput Bola

Targetnya angka balita stunting pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen bisa turun menjadi 14 persen pada 2024 mendatang.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved