Berita Penajam Terkini

Bapak Asuh Stunting PPU Minta Pemerintah Daerah Perkuat Sinergi Tangani Stunting

Bapak asuh stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), meminta kepada pemerintah daerah, agar memperkuat sinergi

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi sebagai Bapak asuh stunting di PPU.TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU 

TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Bapak asuh stunting di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur (Kaltim), meminta kepada pemerintah daerah, agar memperkuat sinergi dalam penanganan stunting di Benuo Taka.

Bapak asuh stunting di PPU yakni Dandim 0913/PPU, Kapolres PPU dan Kajari PPU.

Dandim 0913/PPU Letkol Inf Arfan Affandi mengatakan selama ini telah ada bantuan penanganan stunting yang berjalan di PPU.

Bantuan tersebut merupakan program dari BKKBN Provinsi Kaltim kepada Pemkab PPU.

Bantuannya yakni berupa anggaran dengan jumlah mencapai Rp2 miliar lebih.

Baca juga: Pemprov Kaltim Sedia Rp 3,7 Miliar untuk Penanganan Stunting, Isran Noor: demi Kualitas SDM Daerah

Baca juga: Dikukuhkan Jadi Bapak Asuh, Sahadi Siapkan Alokasi Anggaran Penanganan Stunting di Kubar

Namun, selama ini pemerintah daerah kata Dandim tidak transparan dalam memberikan informasi.

Baik mengenai mekanisme pemberian bantuan tersebut, waktu penyalurannya, hingga bentuk bantuan yang akan diberikan kepada penderita stunting.

"Karena ini anggaran, kita mau tahu visi misinya seperti apa, mereka agak tertutup," ungkapnya pada Selasa (28/3/2023).

Ia juga menjelaskan bahwa, dalam penanganan stunting terlebih jika sifatnya pemberian bantuan, maka harus mendapatkan kontrol.

Hal itu agar bantuan yang diberikan, tepat sasaran dan memiliki nilai manfaat.

"BKKBN memberikan bantuan dalam bentuk seperti apa, sudah menjadi tugas saya mengontrol agar tepat sasaran," sambungnya.

Bantuan paling tepat yang diberikan kepada penderita stunting menurut dia yakni berupa sembako.

Kata Dandim, tidak tepat jika diberikan dalam bentuk uang, karena berpotensi disalahgunakan.

"Paling tepat bantuan diberikan dalam bentuk barang dan bukan uang," tambahnya.

Baca juga: Program Sari Sate Bunting di Paser, Perang pada Stunting dengan 5 Ribu Butir Telur

Kasus stunting terbilang cukup tinggi di daerah asal Ibu Kota Negara (IKN).

Saat ini tercatat, jumlahnya mencapai 873 kasus. Untuk kasus terbanyak berada di Kecamatan Sepaku, dengan jumlah kurang lebih 400 kasus. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved