Pendidikan
Alasan Pengamat Dukung Kebijakan Nadiem Makarim Hapus Tes Calistung sebagai Syarat Masuk SD
Alasan pengamat dukung kebijakan Nadiem Makarim hapus tes Calistung sebagai syarat masuk SD. Ada dampak baik bagi anak, guru dan orangtua
Menurutnya, guru-guru di PAUD memang sudah selayaknya fokus pada observasi anak dan pendidikan karakter anak, bukan mengajar calistung.
Selama ini, Ina menilai pendidikan di Indonesia terlalu fokus pada konten yang terlalu banyak dan hal-hal yang sudah tidak lagi relevan.
"Jadi menurut saya dampaknya akan lebih positif.
Guru bisa fokus di hal-hal yang memang krusial," imbuh dia.
Ina mengatakan, tugas guru yang terpenting adalah menyiapkan anak-anak untuk karier masa depan, menyiapkan mereka untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat (cinta belajar), dan menyiapkan anak-anak untuk menjadi warganegara.
Baca juga: Nadiem Makarim Akui Tim Bayangan adalah Idenya, Shadow Organization Dipuji di PBB, Dikritik DPR
Dampak tes calistung dihapus
Kebijakan Nadiem Makarim untuk menghapus tes calistung tentu saja akan memberikan dampak ke berbagai pihak.
Dampak itu dirasakan mulai dari guru, siswa hingga siswa itu sendiri.
1. Dampak pada guru-guru PAUD
Pada guru-guru PAUD, Ina mengatakan, mereka harus dibekali dengan pelatihan observasi yang dilaporkan ke orangtua siswa.
"Dari (observasi) permainan anak, guru bisa mulai memahami tipe kepribadian anak sehingga orangtua dan guru bisa memberikan expoisure yang sesuai," kata Ina.
Laporan ini juga harus berkesinambungan ke jenjang-jenjang berikutnya.
Apabila guru lebih mengenal profil siswa, gaya belajar bisa disesuaikan, siswa akan lebih mencintai proses belajar.
2. Dampak bagi guru SD
Dengan dihapusnya tes calistung, guru SD tidak lagi berharap "terima beres".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.