Ibu Kota Negara

Tanggapan PT Nindya Karya Ditunjuk Bangun Hunian ASN di IKN Nusantara, Investasinya Rp 1,42 Triliun

Semoga dengan dukungan semua pihak dan stakeholder, kami bisa memberikan kontribusi yang positif kepada pemerintah dalam ikut berpartisipasi membangun

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Ilustrasi salah satu proyek pekerjaan di IKN Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Kepala Otorita IKN Nusantara, Bambang Susantono mengatakan bahwa dua investor nasional, Konsorsium Triniti dan Nindya sudah mendapatkan Letter to Proceed dari OIKN untuk membangun hunian ASN, Kamis (30/3/2023). 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Satu di antara investor nasional didapuk untuk membangun hunian Aparat Sipil Negara (ASN) di IKN Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur

Investor yang dimaksud ialah PT Nindya Karya. Bagaimana tanggapan investor ini, setelah dipilih, diberi tanggungjawab dalam proses pembangunan di IKN Nusantara

Direktur Utama PT Nindya Karya, Haedar A Karim mengatakan bahwa sudah menjadi komitmen Nindya untuk selalu hadir bersama pemerintah dalam pembangunan nasional.

Kata dia, Pembangunan Nusantara atau IKN Nusantara sangat penting bagi masa depan Indonesia.

Baca juga: Target ASN Pindah ke IKN Nusantara Mulai Tahun Depan, Dua Investor Baru Ikut Bangun Hunian ASN

Keberadaan IKN Nusantara akan menjadi katalisator pembangunan Indonesia, terutama di wilayah timur.

"Nindya bangga dapat ikut serta dalam pembangunan Nusantara,” jelasnya.

Ia menambahkan, Nindya juga mendapat dukungan dana dari Danareksa sebagai induk holdingnya.

”Nindya berinvestasi 1,42 triliun dimana Nindya sebagai Member Holding Danareksa sepenuhnya mendapat dukungan Financial dari Induk Holding Danareksa,” pungkasnya.

Nindya sebagai perusahaan yang fokus pada konstruksi, EPC, dan investasi tengah mengembangkan diversifikasi investasi yang menghadirkan nilai tambah berbasis excellence engineering dengan inovasi serta human capital yang unggul dan berakhlak.

Baca juga: Penjualan Rumah Subsidi di PPU Melejit Sejak Pembangunan IKN Nusantara

Selain itu, pembangunan kawasan hunian ASN yang sebagian besar mempertahankan area hijau sejalan dengan semangat Nindya dalam menerapkan konsep lean and green construction yang berkelanjutan.

Skema bisnis untuk kedua investor tersebut adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Dengan skema KPBU, akan ada pembagian risiko antara pihak pemerintah dan investor beserta insentif dan penalti pada pelaksanaannya dalam penyediaan layanan dan atau infrastruktur publik. Dipastikan dengan skema KPBU, negara tidak dirugikan.

Patut diketahui, kedua investor tersebut akan membangun hunian ASN di wilayah yang berbeda.

Baca juga: Tol IKN Nusantara Sepanjang 52,8 Kilometer, 2024 Bisa Digunakan Bareng 9 Tol Lain

Konsorsium Triniti membangun di wilayah West Residence WP1A-1 dan Nindya membangun di wilayah West Government WP1A-1.

Diketahui, kebutuhan hunian ASN sangat banyak, yakni harus bisa menampung 16.990 ASN di tahun 2024 dan akan terus bertambah setiap tahunnya. Maka dari itu, peluang investasi di hunian ASN masih sangat terbuka.

Investor Lainnya

Selain PT. Nindya Karya, juga ada investor bernama PT. Perintis Triniti Properti Tbk (Konsorsium Triniti).

Kali ini, konsorsium Triniti menanamkan modal 1,8 triliun rupiah untuk mengerjakan tujuh tower dan Nindya menginvestasi 1,42 triliun untuk bangun delapan tower.

Kepala Otorita IKN Nusantara (OIKN), Bambang Susantono mengatakan bahwa dua investor nasional, Konsorsium Triniti dan Nindya sudah mendapatkan Letter to Proceed dari OIKN untuk membangun hunian ASN bersama dengan tiga investor sebelumnya.

Ilustrasi pembangunan kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) oleh Wika Gedung (WEGE) di IKN, Jumat (17/3/2023). Demi terpenuhinya target ASN pindah ke IKN Nusantara mulai tahun depan, dua investor baru ikut bangun hunian ASN di IKN Nusantara.
Ilustrasi pembangunan kawasan Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) oleh Wika Gedung (WEGE) di IKN, Jumat (17/3/2023). Demi terpenuhinya target ASN pindah ke IKN Nusantara mulai tahun depan, dua investor baru ikut bangun hunian ASN di IKN Nusantara. (Kontan/Ridwan Mulyana)

”Dengan ada tambahan dua investor yang membangun hunian ASN diyakini dapat mempercepat pembangunan Nusantara sehingga tahun depan, ASN dapat mulai pindah,” jelas Bambang Kamis (30/3/2023).

Tiga investor sebelumnya yang mendapatkan SIPP adalah PT. Summarecon Agung Tbk (Summarecon), Konsorsium Nusantara (RBN CCFG) dan Korean Land and Housing Corporation (KLHC).

Para investor tersebut ditargetkan untuk menuntaskan pekerjaannya pada 2024.

Ishak Chandra, Presiden Direktur dan CEO PT Perintis Triniti Properti Tbk menyampaikan terimakasih atas kepercayaan OIKN kepada Konsorsium Triniti Land untuk ikut membangun Ibu Kota Nusantara.

Salah satu proyek pekerjaan di IKN Nusantara.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Salah satu proyek pekerjaan di IKN Nusantara. (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

"Semoga dengan dukungan semua pihak dan stakeholder, kami bisa memberikan kontribusi yang positif kepada pemerintah dalam ikut berpartisipasi membangun Ibu Kota Negara,” lanjutnya.

Ishak juga mengatakan bahwa dengan ikut sertanya konsorsium Triniti Land ke proyek IKN Nusantara ini juga sesuai dengan visi Triniti Land yang kini tengah mengembangkan kawasan hunian dan pariwisata yang berbasis prinsip-prinsip berkelanjutan (sustainability) yang mendukung prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).

Terlebih karena IKN menjadi proyek besar yang mendukung net-zero emission dan hanya akan mengembangkan 25 persen dari area Nusantara.

Sedangkan 75 persen menjadi area hijau berupa hutan yang dilindungi (65 persen) dan area hijau untuk produksi pangan sebesar 10 persen.

(TribunKaltim.co/Nita Rahayu)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved