Ibu Kota Negara

3 Titik Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di IKN Nusantara, Upaya OIKN Antisipasi Dampak El Nino

Berikut tiga titik rawan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di IKN Nusantara. Upaya OIKN antisipasi dampak El Nino

Editor: Amalia Husnul A
Dokumentasi Tim Komunikasi IKN
Apel siaga antisipasi kebakaran hutan akibat kemarau panjang di Titik Nol Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Sabtu (27/5/2023). Berikut tiga titik rawan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di IKN Nusantara. Upaya OIKN antisipasi dampak El Nino 

TRIBUNKALTIM.CO - Berikut tiga titik rawan kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim). 

Upaya Otorita IKN Nusantara (OIKN) untuk mengantisipasi dampak El Nino mengingat ada sejumlah titik yang rawan kebakaran hutan dan lahan.

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Myrna A Safitri mengatakan, saat ini ada tiga titik di IKN Nusantara yang menjadi perhatian pemerintah dalam mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Titik pertama berada di lokasi Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), tempat pembangunan infrastruktur dipusatkan.

"Kedua, di Taman Hutan Raya Bukit Soeharto dan ketiga, pada area di luar dua wilayah tersebut yang diketahui sebagai area rawan terbakar atau lokis kebakaran berulang pada masa sebelumnya," ujar Myrna dilansir siaran pers Otorita IKN pada Jumat (26/5/2023).

Menurut Myrna, pada tahun ini, kesiapsiagaan dan kehati-hatian terhadap karhutla perlu ditingkatkan.

Sebab, ada kemungkinan dampak dari El Nino yang akan melanda Tanah Air.

El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah yang memicu terjadinya kekeringan di wilayah Indonesia.

Baca juga: Masih Ada Jalan Rusak, Pemkab Berharap Infrastruktur Penajam Paser Utara Sama dengan IKN Nusantara

Myrna menyampaikan, pihaknya telah merumuskan langkah-langkah strategis bersama berbagai pemangku kepentingan terkait untuk mengantisipasi dampak El Nino.

Sejak Februari 2023 ada berbagai langkah pengendalian karhutla di IKN yang bekerja sama dengan pihak terkait.

"Namun, semakin mendekati bulan Juni, Juli, dan Agustus, upaya ini perlu kita intensifkan kembali,” kata Myrna.

Sementara itu, Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menyampaikan, secara umum awal musim kemarau di Kalimantan Timur, terutama di sekitar IKN berada di periode Juni akhir atau awal Juli.

Sementara itu, curah hujan di kawasan itu relatif lebih kering.

"Sehingga dapat diprediksikan bahwa kemarau tahun ini akan lebih kering, dan puncak kemaraunya pada bulan Agustus-September," ujar Miming.

Baca juga: Alasan Investor Belum Ikut Membangun di IKN Nusantara, OIKN: Semua Ada Prosesnya, Ada Kewenangannya

“Ini tentunya harus menjadi kewaspadaan bersama.

Ketika kita akan memasuki awal musim kemarau, kemudian menjelang periode puncaknya di Agustus-September, kita sudah melakukan koordinasi yang cukup intens, ini yang kita perlukan,” kata dia.

Bersama Dinas Kehutanan Kaltim

Untuk bersiaga menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan di IKN Nusantara, OIKN bekerja sama juga dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur

"Kemarau akan datang sebentar lagi, El Nino akan terjadi, semuanya tidak boleh kita sepelekan, sekecil apapun tantangan dan ancaman yang ada harus kita persiapkan antisipasinya," ujar Myrna dalam keterangan tertulis.

Myrna mengatakan pembangunan IKN tidak hanya membangun ruang dan teknologi tapi juga menjaga kelestarian alam dan memulihkan lingkungan.

Baca juga: MenpanRB: Wacana ASN bisa Work from Anywhere Kemungkinan Diterapkan saat Pemindahan ke IKN Nusantara

"Kami harap setelah ini kita segerakan untuk berkumpul dan menambah kuantitas serta kualitas kita dalam pengendalian karhutla di Kalimantan Timur dan di IKN," katanya.

Sementara itu, Direktur Pemanfaatan Pengembangan Kehutanan dan Sumber Daya Air Otorita IKN, Pungky Widiaryanto menuturkan, kolaborasi ini merupakan persiapan menghadapi musim kemarau.

Dia mengatakan, berdasarkan paparan BMKG, tahun ini Indonesia akan mengalami kemarau lebih panjang dibandingkan tahun lalu.

"Sekarang sudah masuk musim kemarau, diperlukan langkah persiapan untuk mencegah kejadian kebakaran hutan di IKN.

Oleh karena itu, kita perlu berkolaborasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan Dinas Kehutanan Kalimantan Timur," kata Pungky.

Ke depannya, Otorita IKN akan terus menjalin kerja sama melalui patroli bersama dan menyosialisaikan kepada masyarakat.

"Kolaborasi ini akan berjalan terus dan ini menjadi awal untuk kolaborasi ke depannya, baik pengendalian kebakaran hutan dan lahan maupun pengelolaan hutan IKN secara holistik," kata Pungky.

Baca juga: Pembangunan IKN Nusantara Ancaman Deforestasi Kaltim, Transformasi menjadi Hutan Lagi Perlu 99 Tahun

(*)

Update Ibu Kota Negara

Berita IKN Nusantara

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved