Breaking News

Berita Nasional Terkini

Perekrutan PPPK Guru 2024 Terapkan Sistem Marketplace, Nadiem Makarim: Ada Insentif Tambahan

Marketplace guru jadi terobosan baru Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, terkait perekrutan PPPK Guru 2024 mendatang.

Tribunnews/Jeprima
Menduikbud Nadiem Makarim. Marketplace guru jadi terobosan baru Mendikbud Ristek Nadiem Makarim, terkait perekrutan PPPK Guru 2024 mendatang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Marketplace guru menjadi terobosan baru yang dicetuskan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim, terkait perekrutan PPPK Guru 2024 mendatang.

Salah satu dari solusi yang akan diterapkan pada rekrutmen PPPK Guru 2024 mendatang yaitu membuat sebuah wadah untuk para guru yang boleh mengajar serta telah terdaftar dalam data base yang dinamakan marketplace guru.

Marketplace ini menjadi wadah untuk para guru diangkat menjadi ASN PPPK Guru 2024.

Di mana pihak sekolah dapat checkout kebutuhan guru secara langsung di marketplace yang disediakan pemerintah.

Hal ini tentu lebih otomatis di mana perekrutan guru kedepannya akan dilakukan oleh pihak sekolah.

Seperti dikutip TribunGayo dari YouTube DPR RI pada Jumat (26/5/2023), mengenai solusi permanen yang akan diterapkan kemendikbud pada perekrutan guru 2024 mendatang.

Mendikbud Nadiem Makarim telah memutuskan tiga pilar solusi permanen yang akan diterapkan pada proses rekrutmen PPPK Guru tahun depan.

Hal ini guna menuntaskan permasalahan guru honorer serta pemenuhan formasi guru di sekolah-sekolah yang kurang peminat.

Baca juga: 6 Contoh Teks Pidato Hari Lahir Pancasila 2023 Singkat di Sekolah untuk Guru hingga Siswa

Adapun tiga pilar solusi yang disampaikan oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim diantaranya:

1. Marketplace untuk guru

Marketplace untuk guru ini bertujuan untuk tempat semua guru-guru yang boleh mengajar dan masuk masuk ke dalam suatu database yang bisa diakses oleh semua sekolah di Indonesia.

2. Perekrutan oleh sekolah

Pada mekanisme perekrutan guru ke depan terdapat perubahan, dimana perekrutan tidak lagi melalui pusat dan akan dialihkan ke sekolah-sekolah.

Dimana perekrutan langsung dilakukan oleh sekolah, sehingga pihak sekolah dapat melakukan perekrutan guru kapan saja dibutuhkan.

Hal ini tentu memudahkan pihak sekolah untuk mengisi kekosongan guru.

3. Penempatan pada formasi kurang peminat

Penyebaran guru yang kurang merata menyebabkan banyaknya sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil memiliki kekosongan guru yang banyak.

Baca juga: Ditawari Menikah, Fakta Baru ABG di Parigi Dirudapaksa 11 orang, Pelaku Kades, Guru, Perwira Polisi

Hal tersebut karena kurangnya minat para guru untuk mendaftar di sekolah-sekolah tersebut.

Sehingga kekosongan jabatan guru di sekolah-sekolah daerah tertentu pun terjadi.

Untuk itu Mendikbud Ristek mencoba mengatasi persoalan tersebut dengan memberikan beasiswa ikatan dinas bagi guru-guru baru dengan yaitu beasiswa PPG pra jabatan.

Dimana mahasiswa PPG pra jabatan yang menerima beasiswa akan ditempatkan pada formasi yang kurang diminati paling tidak tiga tahun.

Tidak hanya itu Mendikbud Ristek juga memberikan beberapa insentif tambahan guna mendorong karir para guru yang ditempatkan pada formasi yang kurang diminati.

"Ada tambahan insentif untuk guru di daerah khusus berupa kenaikan pangkat lebih cepat atau prioritas di marketplace untuk posisi selanjutnya setelah ikatan dinas selesai," kata Nadiem Makarim, Rabu (24/5/2023).

Sementara itu proses persiapan rekrutmen PPPK Guru 2023 saat ini sedang berlangsung.

Pada rekrutmen PPPK Guru 2023 Nadiem Makarim mengatakan memberikan kesempatan kepada Pemerintah daerah (Pemda) untuk mengajukan formasi sebanyak-banyaknya.

Baca juga: PPPK Guru di Kaltim Ngeluh, Tuntut Persamaan Nilai Tunjangan dengan ASN, Cek Besaran Gaji ke-13 PPPK

"Akan tetapi kami menyadari walaupun itu belum mencukupi kami membutuhkan mekanisme tahun 2024 untuk benar-benar menyelesaikan isu guru honorer ini secara permanen" katanya dalam rapat Komisi X DPR terkait Guru PPPK pada Rabu (24/5/2023).

PPPK Guru 2023, Mendikbud Ristek Dorong Pemda Usulkan Formasi

Tersedia lebih dari 600 ribu kuota pada rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Guru 2023.

Ini merupakan kesempatan luar biasa bagi tenaga guru non- Aparatur Sipil Negara ( non-ASN ) untuk menjadi ASN melalui jalur PPPK Guru 2023.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan (GTK) Kemendikbud Ristek Nunuk Suryani terkait seleksi guru ASN PPPK tahun 2023, menjelaskan, tersedia lebih dari 600.000 kuota.

Kuota PPPK Guru 2023 tersebut dapat terpenuhi dari usulan formasi pemerintah daerah ( Pemda ).

Maka dari itu Nunuk minta Pemda untuk mengusulkan kebutuhan formasi PPPK Guru 2023 semaksimal mungkin.

”Kuncinya ada pada pemerintah daerah. Kami sangat berharap pemerintah daerah dapat mengajukan usulan formasi semaksimal mungkin,” kata Nunuk.

Baca juga: Insentif Tenaga Keagamaan dan Guru TPA di Berau Naik, Pemkab Kucurkan Rp 1 Juta per Orang Tiap Bulan

Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek), Nadiem Makarim di Jakarta, Jumat (5/5/2023) mengatakan jajarannya mencari cara untuk mempercepat penyelesaian tenaga guru non-ASN atau guru honorer.

Salah satu langkah yang ditempuh Mendikbud Ristek adalah mendorong pemerintah daerah untuk mengusulkan formasi guru sesuai dengan kebutuhan.

Hal tersebut disampaikan dalam rapat yang digelar oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas pada Jumat (5/5/2023).

Rapat tersebut digelar untuk mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah guru non-ASN atau guru honorer.

Maka dari itu Menpan-RB menggelar rapat bersama tiga kementerian lainnya yaitu Kemendikbud, Kementerian Keuangan; serta Kementerian Dalam Negeri.

“Kita sedang mencari solusi alternatif yang terbaik bagi non-ASN, kemudian termasuk masalah guru-guru di berbagai daerah di seluruh Indonesia,” jelas Menteri Anas di Jakarta, Jumat (05/05/2023).

Adapun usulan kebutuhan formasi PPPK Guru 2023 per 1 Mei lalu pemerintah telah menerima sebanyak 266.560 formasi.

Perihal kebutuhan guru ini, Menteri Anas berharap harus segera diselesaikan secara kolaboratif antara pemerintah pusat bersama pemerintah daerah.

Baca juga: DPRD Paser Minta Pemkab Tambah Kuota Guru Agama Kristen dan Katholik Saat Seleksi PPPK

“Dan ini menjadi arahan Bapak Presiden soal dasar terkait guru dan tenaga kesehatan ini bisa segera dituntaskan,” ungkap Menteri Anas.

Nadiem Makarim juga menambahkan pihaknya juga kini tengah memikirkan bagaimana kedepannya dapat menyelesaikan kebutuhan guru secara lebih efisien.

Dibukanya kembali seleksi PPPK 2023 memberi kesempatan bagi individu yang ingin bergabung dengan instansi pemerintah melalui kontrak kerja.

Seperti halnya seleksi PPPK Guru 2023 akan dibuka untuk tenaga pendidik di instansi pemerintah.

Untuk mendaftar, calon pelamar harus memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh calon pelamar PPPK Guru 2023 adalah warga negara Indonesia yang berusia minimal 18 tahun dan memiliki ijazah pendidikan sesuai dengan posisi yang dilamar.

Selain itu, pelamar harus memiliki kualifikasi lain seperti sertifikat profesi, pengalaman kerja, dan kemampuan bahasa asing, tergantung pada posisi yang dilamar.

Proses seleksi PPPK Guru 2023 akan dilakukan melalui beberapa tahapan, termasuk seleksi administrasi, tes tertulis, wawancara, dan tes kesehatan.

Baca juga: Kepala Sekolah SD Negeri 026 Penajam Curhat, Siswa Sempat Belajar di Rumah Dinas Guru

Seleksi PPPK Guru 2023 merupakan kesempatan yang baik bagi individu yang ingin bergabung dengan instansi pemerintah sebagai pegawai kontrak atau ASN.

Selain itu, sebagai pegawai PPPK, individu juga memiliki kesempatan untuk memperoleh pengalaman kerja dan meningkatkan kualifikasi profesional mereka.

Bagi calon pelamar, persiapkan diri dengan baik dan pastikan Anda memenuhi semua syarat dan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dimana rekrutmen PPPK Guru 2023 tersedia 600.000 kuota mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan (GTK) Kemendikbud Ristek Nunuk Suryani.

Selain itu bagi peserta yang belum mendapat penempatan pada proses seleksi kali ini dapat mengikuti proses seleksi PPPK Guru 2023.

Yang mana Nunuk melalui Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) Penerimaan PPPK guru 2022 menetapkan 250.432 guru lulus pasca-sanggah untuk seleksi tahun ini pada Jumat (14/4/2023).

Untuk itu total guru yang diangkat sebagai guru PPPK dari tahun 2021-2022 sebanyak 544.292 orang.

Dirjen GTK Nunuk Suryani menyampaikan apresiasi atas capaian para guru honorer yang telah lolos seleksi.

”Saya turut berbahagia atas upaya kita bersama, terutama para guru honorer, telah membuahkan hasil yang manis" ucapnya. (*)

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel ini telah tayang di Tribungayo.com dengan judul Perekrutan PPPK Guru 2024 Gunakan Sistem Marketplace, Sekolah Dapat Checkout Guru yang Dibutuhkan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved