Berita Kukar Terkini

Pemkab Kukar Beri Bantuan Kelompok Janda, Modal Usaha Alat Jahit hingga Alat Rias

Kelompok janda di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendapat peralatan usaha.

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Aris
HO
Peralatan usaha ini diserahkan langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dalam acara pengukuhan dan pembekalan bagi Kelompok Pembinaan Para Janda (Kopaja) Kukar. HO 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Kelompok janda di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur mendapat peralatan usaha.

Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara memberikan alat berupa peralatan menjahit, tata boga, tata rias, bengkel las dan bengkel motor. 

Peralatan usaha ini diserahkan langsung oleh Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah dalam acara pengukuhan dan pembekalan bagi Kelompok Pembinaan Para Janda (Kopaja) Kukar.

Kegiatan tersebut digagas oleh Dinas Transmigrasi dan tenaga kerja (Disnakertrans) Kukar dan berlangsung di Pendopo Bupati Kukar, Kecamatan Tenggarong.

Baca juga: Mahasiswa dari 9 Negara Penerima BSBI Bakal Ikut Ramaikan TIFAF 2023 di Kukar

"Tak hanya ilmu yang diberikan tetapi juga alat-alat penunjang sehingga bisa langsung action,” ujar Edi Damansyah, Rabu (5/7/2023).

Menurutnya, kegiatan ini bisa memberikan kekuatan kepada para orang tua tunggal atau single parents yang berjuang sendiri untuk bisa mandiri.

Program kewirausahaan ini merupakan salah satu program utama dari Kukar Idaman melalui program Kukar siap kerja.

Edi juga menjelaskan kelompok Kopaja ini akan menaungi janda-janda di Kutai Kartanegara dengan persyaratan yang ada.

"Saat ini yang diprioritaskan adalah janda-janda yang tidak memiliki penghasilan dan tidak ditunjang oleh apapun," ungkap Edi Damansyah.

"Bukan tidak mau mengurusi janda-janda yang bekerja dan ada tunjangan. Nanti semua diurusi tetapi ini merupakan prioritas utama untuk bisa mandiri sebagai single parents,” sambungnya.

Baca juga: ABK Jatuh Tenggelam di Sungai Mahakam Kukar, Ketinting Oleng karena Terlilit Sampah Plastik

Melalui Kopaja ini diharap para Janda memiliki suatu wadah yang bisa melindungi, menjaga, mengayominya dan para janda mendapatkan bimbingan, pembinaan serta bisa diberdayakan.

Karena, selama ini sebutan janda seringkali diterjemahkan dengan berbagai macam makna bahkan masih ada beberapa orang yang mengartikannya dengan cara negatif.

Para perempuan ini terpaksa oleh keadaan untuk menjadi orang tua tunggal, kepala keluarga, sekaligus pencari nafkah untuk keluarganya.

“Karena itu pemerintah memberikan pendampingan, agar semuanya bisa mandiri sebagai orang tua tunggal,” tandas orang nomor satu di lingkungan Pemkab Kukar ini. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved