Berita Kaltara Terkini

Kisah Pilu Di Balik IRT Bobol Kotak Amal Masjid di Nunukan, 2 Anak Jadi Pelampiasan Kemarahan

Kisah di balik ibu rumah tangga (IRT) bobol kotak amal masjid di Nunukan, 2 anak jadi pelampiasan kemarahan ibu pecandu narkoba.

Kompas.com/Ahmad Dzulviqor
Kakak beradik anak IRT pecandu narkoba di Nunukan, kini diadopsi tetangga. Kisah di balik ibu rumah tangga (IRT) bobol kotak amal masjid di Nunukan, 2 anak jadi pelampiasan kemarahan ibu pecandu narkoba. 

Tetangga yang melihat langsung histeris dan segera mengambil si anak, lalu menyembunyikannya dari AS.

"AS mengamuk tidak jelas. Dan membuat takut warga sekitar. Ulah anehnya belum lama terjadi, kemungkinan setelah suaminya dipenjara akibat narkoba. Warga menduga tingkah lakunya ada kaitannya dengan kecanduan narkoba," jelas Edi.

Kelakuan nyeleneh AS yang juga mengkhawatirkan adalah dia tidak pernah mengurus kedua anaknya dengan baik.

Si bayi hanya diletakkan di lantai tanpa alas.

Ketika AS memecahkan kaca jendela rumahnya, pecahan beling sering menggores tubuh anaknya yang berusia 10 bulan.

"AS juga sering menyundutkan rokoknya ke tubuh anaknya, tetangganya takut kalau pas dia marah marah tidak jelas," lanjutnya.

Sementara perlakuan kepada anak sulungnya yang berusia 10 tahun, juga tidak jauh beda.

AS sering memukulinya sembari menariknya sepanjang jalan, demi menarik simpati orang orang.

Baca juga: Pilu! Istri Pelempar Anjing ke Buaya di Nunukan: Kondisi Hamil Tua, Suami Jadi Tersangka dan Dibully

"Nanti orang lewat bertanya kenapa kau pukuli anakmu, dijawab selalu minta jajan tapi ibunya tidak punya uang. Karena kasihan, dikasihlah uang. Begitu cara dia dapat uang, karena kalau mencari kerja, tidak ada yang terima karena keadaannya seperti itu, tidak seperti orang normal," katanya lagi.

Di balik tingkah AS yang membuat warga sekitar khawatir, anak sulungnya memiliki rasa sayang teramat sangat kepada adiknya.

Ketika AS marah dan melampiaskan amarahnya ke si bungsu, maka si sulung akan melindungi sekuat tenaga sambil memohon agar ibunya tidak menyakiti adiknya.

"Tetangga terdekatnya sering cerita sama saya, kalau anaknya yang pertama sering teriak "Mamak, sudah mamak, jangan marah marah, jangan pukul adik, nanti adik mati mamak, sudahlah mamak," tutur Edi.

Kakak beradik anak IRT pecandu narkoba di Nunukan, diadopsi tetangga
Kakak beradik anak IRT pecandu narkoba di Nunukan, diadopsi tetangga (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)

Diadopsi tetangga

Pascapenangkapan AS oleh polisi akibat kepemilikan sabu, kedua anak AS diasuh tetangga.

Saat itu, kondisi kedua anaknya memprihatinkan, kumal, tidak terurus karena jarang dimandikan, rambut jarang disisir, dan penuh kutu.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved