Breaking News

Berita Penajam Terkini

Profil Ketua Bawaslu PPU Mohammad Khazin, Merantau ke Kaltim, dari Guru Hingga Jadi Pengawas Pemilu

Profil Ketua Bawaslu PPU Mohammad Khazin, Merantau ke Kaltim, dari Guru Hingga Jadi Pengawas Pemilu

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
Dok Pribadi
Ketua Bawaslu Penajam Paser Utara, Mohammad Khazin 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Profil Ketua Bawaslu PPU Mohammad Khazin, Merantau ke Kaltim, dari Guru Hingga Jadi Pengawas Pemilu.

Profil Ketua Badan Pengawas Pemilu Penajam Paser Utara (Bawaslu PPU) Kalimantan Timur (Kaltim) Mohammad Khazin, awal mula merantau ke Benuo Taka sebagai guru, sebelum menjadi pengawas pemilu seperti saat ini.

Mohammad Khazin merupakan Ketua Bawaslu yang baru, sebelumnya menjabat sebagai Komisioner Devisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu PPU.

Baca juga: Bawaslu PPU Ingatkan Kades yang Jadi Bakal Caleg Segera Mengundurkan Diri Sebelum Penetapan DCT

Ia bercerita bahwa ia telah menjadi bagian dari pengawasan pemilu sejak 2017 lalu, sebelumnya merupakan anggota Panwaslu.

Perantauannya ke PPU pada 2016, awalnya menjadi guru di MTS Negeri 1 Penajam. Kemudian karena aktif di beberapa kegiatan kemasyarakatan dan keagamaan, ia lalu tertarik untuk menjadi pengawas pemilu.

Menurutnya, pengawasan pemilu dapat dilakukan melalui pendekatan kepada masyarakat. Ia bisa sekaligus sosialiasi di tengah-tengah aktivitasnya itu.

"Kesibukan saya itu pada kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan, jadi saya sosialiasi tentang pengawasan juga," ungkapnya, Kamis (24/8/2023).

Pria kelahiran Sumenep 3 November 1981 ini mengaku tak menyangka bisa terpilih menjadi ketua Bawaslu. Sebab, awalnya ia tak berharap banyak, hanya ingin lolos dan kembali menjadi bagian dari Bawaslu.

Baca juga: Bawaslu PPU Antisipasi Potensi Kerawanan Mulai Penyusunan DCS hingga DCT Pileg 2024

Di sela-sela kegiatannya sebagai pengawas pemilu, ia juga tetap melaksanakan hobinya.

Ayah dari dua anak ini sangat menyukai olahraga. Terutama futsal dan bulutangkis.

Mohammad Khazin juga bercerita bahwa ia sejak kuliah aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Pengalamannya itu relevan dengan tugas dan tanggung jawabnya saat ini, sebagai bagian dari pengawas pemilu.

Ia juga bercerita bahwa menjadi pengawas di PPU yang masyarakatnya majemuk, memberikan pengalaman tersendiri.

Baca juga: Komisioner Bawaslu PPU Sebut Money Politik Berpotensi Terjadi Melalui Platform Digital

Meski masyarakat PPU beragam mulai dari suku dan agama, tetapi tidak pernah ditemukan permasalahan berarti terutama pada tahun politik.

"Masyarakat PPU sangat toleran," sambungnya.

Ia juga menilai, selama di PPU ini kekuatan partai politik, sangat berhubungan erat dengan pengaruh organisasi masyarakat (ormas).

Selama menjadi pengawas, tidak ditemukan adanya masalah berarti, sebab juga kekompakan penyelenggara pemilu, unsur pengamanan dan pemerintah daerah, terjaga dengan baik. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved