Berita Nasional Terkini

Hotman Paris Kuak Sisi Gelap Prajurit TNI yang Bunuh Imam Masykur, Sebut Pemerasan Berlangsung Lama

Hotman Paris kuak sisi gelap prajurit TNI yang bunuh Imam Masykur, sebut pemerasan berlangsung sejak lama.

Editor: Diah Anggraeni
Tribun Jateng/YouTube Kompas TV
3 oknum TNI aniaya Imam Masykur pria Aceh hingga tewas yakni Praka J, Praka HS serta Praka RM. Hotman Paris kuak sisi gelap prajurit TNI yang bunuh Imam Masykur, sebut pemerasan berlangsung sejak lama. 

TRIBUNKALTIM.CO - Hotman Paris kuak sisi gelap prajurit TNI yang bunuh Imam Masykur, sebut pemerasan berlangsung sejak lama.

Kasus pembunuhan warga Aceh bernama Imam Masykur (25) terus bergulir.

Teranyar, sisi gelap anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan Imam Masykur terkuak.

Imam Masykur tewas usai diculik dan disiksa oleh Praka RM, Praka HS, dan Praka J.

Satu di antara pelaku diketahui bertugas di satuan pengamanan presiden atau Paspampres.

Imam Masykur ditemukan tewas pada 15 Agustus 2023 lalu di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

Ketiga anggota TNI itu telah diproses hukum.

Baca juga: Balas Permintaan Hotman Paris agar Panglima Temui Keluarga Imam Masykur, Puspen TNI Beri Saran

Baca juga: Mantan Danpaspampres Ungkap Kejanggalan Kasus Praka RM yang Menganiaya Imam Masykur hingga Tewas

Baca juga: Diduga Ada Cukong di Balik Praka RM Cs yang Aniaya Imam Masykur hingga Tewas, Jawaban Kadispenad

Sisi gelap ketiga anggota TNI tersebut mengejutkan.

Hal itu terungkap setelah beberapa orang tak dikenal (OTK) menghubungi pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.

Sebagai informasi, Hotman Paris Hutapea merupakan kuasa hukum keluarga Imam Masykur.

Melalui unggahan Instagram pribadinya, Hotman meminta siapa pun yang merasa menjadi korban tiga anggota TNI segera melapor kepadanya.

Dalam perbincangan Hotman dengan salah satu OTK melalui sambungan telepon, orang tersebut mengaku sebagai korban seperti Imam Masykur.

"Ada, pada telepon. Tapi, enggak mau ngomong (sebut) namanya. Hanya ngomong, 'Saya juga korban', ada yang datang, telepon kebanyakan," ungkap Hotman lagi.

Baca juga: Rentetan Kejahatan Lain Oknum Paspampres Culik dan Aniaya Imam Masykur hingga Tewas

Sisi Gelap Ketiga Anggota TNI Terungkap

Hotman Paris Hutapea dalam konferensi pers meminta penyidik Pomdam Jaya menerapkan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana untuk menjerat pelaku pembunuhan terhadap Imam Masykur (25) warga Aceh di Jakarta, Selasa (5/9/2023).
Hotman Paris Hutapea dalam konferensi pers meminta penyidik Pomdam Jaya menerapkan Pasal 340 KUHPidana tentang pembunuhan berencana untuk menjerat pelaku pembunuhan terhadap Imam Masykur (25) warga Aceh di Jakarta, Selasa (5/9/2023). (Dokumen Pengacara)

Sisi gelap dari ketiga anggota TNI itu diungkap oleh kuasa hukum keluarga Imam Masykur, Hotman Paris Hutapea.

Hotman Paris berujar, ada beberapa orang tak dikenal (OTK) yang menghubunginya dan memberikan penjelasan terkait dengan sisi gelap ketiga prajurit TNI itu.

Pengacara kondang itu sendiri melalui postingan Instagram-nya sempat meminta siapa pun yang merasa menjadi korban tiga anggota TNI penculik, penganiaya, sekaligus pembunuh Imam segera melapor kepadanya.

Pada perbincangan Hotman dengan salah satu OTK melalui sambungan telepon, orang tersebut mengaku sebagai korban seperti Imam.

"Ada, pada telepon. Tapi, enggak mau ngomong (sebut) namanya. Hanya ngomong, 'Saya juga korban', ada yang datang, telepon kebanyakan," kata Hotman Paris.

Sudah berlangsung lama, Imam merupakan korban penculikan, pemerasaan, dan penganiayaan oleh tiga anggota TNI.

Korban dibuang dan ditemukan tewas di Waduk Jatiluhur, Purwakarta.

"Katanya ini oknum sudah, apa, sudah melakukan... apa, banyak toko-toko begitu. Kalau enggak, enggak dikasih duit, digituin, gitu lho," tutur Hotman yang menyampaikan pengakuan OTK.

Akan tetapi, dari kebanyakan OTK yang menghubunginya, tidak ada satu pun yang mengungkapkan identitas karena ketakutan.

Baca juga: HP Paspampres yang Culik dan Aniaya Imam Masykur Belum Ditemukan, Pomdam Telusuri Motif Sebenarnya

Setelah itu, Hotman mempertanyakan tentang pengawasan dari kepolisian apabila pengakuan OTK ini benar-benar terjadi.

Ia menduga bahwa praktik oknum TNI yang menculik, memeras, dan menganiaya korban sudah berlangsung sejak lama.

"Sudah lama, terbuka, dan di depan toko begitu bisa dijemput, digebukin, kok enggak ada pengawasan? Pasti kan dalam gaya hidup orang ini kelihatan. Dari mana duitnya? Itu yang saya selalu pertanyakan," kata Hotman.

Kepada anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Aceh, Sudirman, pelaku mengaku sudah beberapa kali menyasar korban berlatar belakang seperti Imam, yakni pedagang kosmetik.

Pengakuan tersangka yang menculik dan menyiksa Imam itu disampaikan saat Sudirman bertemu mereka di Rumah Tahanan (Rutan) Pomdam Jaya beberapa hari lalu.

"Dalam perbincangan kami itu, mereka mengatakan sudah beberapa kali, ada yang dipaksa, diperas, seperti itu. Iya, (semua korban) pedagang kosmetik," kata Sudirman, Selasa.

Sudirman sempat mempertanyakan mengapa mereka tega melakukan aksi keji terhadap Imam.

Namun, para tersangka menjawab tidak berniat membunuh Imam.

Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Haji Uma mengungkapkan bahwa motif dari ketiganya adalah desakan ekonomi.

Baca juga: HP Paspampres yang Culik dan Aniaya Imam Masykur Belum Ditemukan, Pomdam Telusuri Motif Sebenarnya


Eks Kepala BAIS TNI Punya Data Besar Sindikat Imam Masykur

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, Laksamana Muda atau Laksda TNI (Purnawirawan) Soleman B Ponto mengaku mempunyai data besar terkait dengan sindikat obat ilegal yang diduga melibatkan Imam Masykur.

Bekas jenderal bintang dua di TNI AL itu mengungkap fakta mengejutkan terkait dengan sindikat obat terlarang yang melibatkan banyak pemuda Aceh yang merantau di Jakarta, termasuk Imam Masykur, warga Aceh yang dibunuh oknum anggota Paspampres bernama Praka Riswandi Manik.

Kasus meninggalnya warga asal Kabupaten Bireuen, Aceh, yang diculik dan dibunuh oleh 3 oknum prajurit TNI mebuat geger masyarakat tanah air.

Imam Masykur diculik oleh oknum anggota Paspampres, Praka Riswandi Manik cs di toko kosmetik di Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, pada tanggal 12 Agustus 2023.

Enam hari kemudian, jenazah Imam Maskur ditemukan mengambang di sungai Cibogo, Karawang, Jawa Barat, pada tanggal 18 Agustus 2023.

Dalam kasus ini sebanyak tiga anggota TNI, yaitu Praka Riswandi Manik, Praka HS, dan Praka J, dan tiga warga sipil telah ditetapkan sebagai tersangka.

Pemuda Aceh Imam Masykur disinyalir terlibat dalam penjualan obat-obatan ilegal atau terlarang berkedok membuka usaha toko kosmetik di wilayah Tangerang.

Pekerjaan Imam Maskur tersebut diduga diketahui oleh Praka Riswandi cs yang menyamar menjadi polisi dan menculiknya.

Laksda Soleman Ponto sendiri tak menampik jika ada banyak pemuda asal Aceh yang merantau ke Jakarta untuk berjualan obat ilegal tersebut.

Soleman mengungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara di salah satu stasiun TV swasta ketika seorang pembawa acara menyinggung pernyataan Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil.

"Bahkan sampai anggota DPR Dapil Aceh, Nasir Djamil juga menyebut ya pak banyak anak muda Aceh yang merantau di Jakarta terjerat dalam bisnis peredaran obat ilegal ini. Artinya sudah sejak lama?" ungkap host dalam wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube Metro TV.

Soleman Ponto membenarkan pertanyaan tersebut, di mana memang banyak pemuda Aceh di Jakarta yang terjerat bisnis obat-obatana terlarang.

Ia bahkan menilai bisnis obat-obatan ilegal ini memiliki jaringan yang cukup besar dan sudah ada sejak lama.

"Iya betul. Yang pasti ini sudah lama. Artinya jaringan sudah ada sejak lama," kata Laksda Soleman, seperti dikutip TribunnewsWiki dari Serambinews.

"Karena tidak mungkin dia dibesarkan dari kecil lama-lama menjadi bukit ti kan. Ketika mereka dapat kesempatan, dia menyebar-nyebar, ya inilah jadinya," jelasnya.

Berdasarkan data yang dimiliknya, jenderal asal Tahuna,Sulawesi Utara, itu menjelaskan bahwa sindikat penjualan obat ilegal ini jumlahnya cukup besar.

Menurut Soleman, sindikat tersebut adalah gabungan dari sejumlah toko yang menjual obat terlarang dengan berkedok toko kosmetik.

Ia mengungkap, setidaknya ada minimal 60 toko yang tersebar di Jakarta dan sekitarnya yang menjual obat ilegal itu dan semuanya dikelola oleh warga yang berasal dari Aceh.

"Data yang saya punya itu cukup besar. Jadi diperkirakan minimal 60 toko tersebar di seluruh Jakarta. Ini sindikatnya orang Aceh semua yang ini," kata Laksda Soleman.

Mantan Asisten Pengamanan Kepala Staf Angkatan Laut (Aspam Kasal) itu mengungkap ada peran seorang bos besar dalam cara kerja para sindikat jaringan penjual obat ilegal ini di Jakarta.

Dijelaskan Soleman, mereka merekrut perantau asal Aceh yang mengalami kesulitan ekonomi.

Setelah itu, para perantau ditawarkan untuk menjual obat ilegal hingga akhirnya mereka terjerat dalam sistem itu.

Apabila sudah masuk pada sistem tersebut, di sinilah peran oknum tentara seperti Praka Riswandi cs menjadi tukang tagih jika mereka tidak memberika setoran dari hasil penjualan.

"Kalau sudah masuk di sistem itu, penagihan inilah yang menyangkut si tentara ini menjadi tukang tagih, kalau yang penjual ini tidak mau membayar," pungkas Laksda Soleman.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Terungkap Sisi Gelap 3 Prajurit TNI yang Bunuh Imam Masykur, Ternyata Sudah Lama Jadi Tukang Palak.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved