Pilpres 2024

3 Tokoh Ini Jadi Kunci Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Bisa Duet di Pilpres 2024, Bisa Terjadi

3 tokoh ini jadi kunci Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bisa duet di Pilpres 2024, bisa terjadi

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Heriani AM
Dok Sekretariat Presiden/Tangkap Layar YouTube Kompas TV/Warta Kota-Yulianto
Ganjar Pranowo - Joko Widodo - Prabowo Subianto. 3 tokoh ini jadi kunci Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto bisa duet di Pilpres 2024, bisa terjadi 

TRIBUNKALTIM.CO - Wacana menduetkan Prabowo Subianto dengan Ganjar Pranowo atau sebaliknya di Pilpres 2024 terus bergulir.

Banyak pihak yang pesimis wacana ini bisa terwujud.

Pasalnya, PDIP maupun Gerindra ngotot menjadikan calon mereka sebaga capres.

Namun, kejadian di luar nalar dalam politik bisa saja terjadi.

Hal ini diungkapkan politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno.

Menurut Adi Prayitno, tak mustahil keduanya disatukan jika elite PDIP dan Gerindra bersepakat.

“Kalau kita menggunakan logika manusia biasa, rasa-rasanya sulit keduanya berduet di pilpres karena sama-sama mematok harga mati sebagai capres,” kata Adi, Sabtu (30/9/2023).

“Tapi, dalam politik, apa pun bisa terjadi di luar nalar manusia umum,” tuturnya.

Baca juga: Menteri LHK Tepis Isu Pembangunan IKN Nusantara Rusak Paru-Paru Dunia, 166 Ribu Ha Jadi Hutan Tropis

Baca juga: Kandidat Cawaprews Prabowo Terkuat dari NU, Kans Erick Thohir dan Khofifah Besar Ketimbang Mahfud MD

Menurut Adi, hal-hal di luar nalar umum sangat mungkin terjadi di politik.

Misalnya, bergabungnya Prabowo dan Gerindra ke pemerintahan Presiden Joko Widodo pasca Pilpres 2019.

Padahal, Jokowi merupakan rival tunggal Prabowo pada dua pemilihan presiden.

Selama 2014 hingga 2019 pun, Gerindra menempatkan diri sebagai oposisi yang konsisten mengkritik pemerintah.

Selain itu, bersatunya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Kebangkitan (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal capres dan bakal calon wakil presiden (cawapres) juga dinilai di luar nalar.

Dalam hal wacana duet Ganjar-Prabowo, menurut Adi, kuncinya ada di figur-figur penting di pusaran PDIP dan Gerindra yakni Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Jokowi, dan Prabowo itu sendiri.

Jika ketiganya duduk bersama dan mencapai kesepakatan untuk berkompromi, duet Ganjar-Prabowo atau Prabowo-Ganjar mungkin diwujudkan.

“Saya menduga, jika Jokowi, Megawati, dan Prabowo bisa duduk bersama, bicara dari hati-hati kepentingan bangsa dan negara, mungkin duet keduanya bisa terwujud.

Karena ketiganya merupakan tokoh kunci menduetkan keduanya.

Itu pun tak ada jaminan apa pun,” ujarnya.

Adi melanjutkan, meski setelah Pilpres 2019 Prabowo bersedia menurunkan gengsinya dengan menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi, Pilpres 2024 bakal jadi perkara berbeda.

Demi menjaga gengsi dan marwah politik, Prabowo diyakini tak bersedia mengalah jadi calon pendamping Ganjar.

“Ini soal gengsi dan marwah politik, makanya enggak mungkin mengalah,” katanya.

Sebagaimana diketahui, wacana duet Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto pada Pilpres 2024 kembali berembus.

Padahal, Ganjar telah dideklarasikan sebagai capres PDIP dan didukung Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Perindo, dan Partai Hanura.

Sementara, Prabowo rencananya dicalonkan Partai Gerindra, didukung oleh Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), dan Partai Gelora.

Sejak awal desas-desus duet Ganjar-Prabowo mencuat, PDIP terkesan terbuka.

Namun, elite partai banteng menegaskan bahwa jika wacana tersebut terealisasi, Ganjar harus jadi capres.

Baca juga: Pertamina Gandeng Pemprov Dukung Transformasi Ekonomi Hijau di Kalimantan Timur

"Jadi siapa yang akan mendampingi Pak Ganjar Pranowo, posisinya Pak Ganjar adalah calon presiden.

Yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo," kata Hasto dalam keterangannya, Jumat (22/9/2023).

Sama dengan PDIP yang bersikukuh mengajukan Ganjar sebagai capres, Gerindra juga tetap pada pendiriannya, mengusung Prabowo sebagai calon RI-1.

Gerindra justru bertanya-tanya, apakah Ganjar bersedia jika jadi cawapres Prabowo.

"Saya enggak bisa menilai, tapi dalam konteks kepantasan, apakah pantas kami tawarkan posisi (bakal) cawapres kepada PDIP yang partai besar, dua kali pemenang pemilu?" ujar Habiburokhman dalam acara Satu Meja The Forum yang tayang di Kompas TV pada Kamis (28/9/2023).

Gagasan Jokowi

PDIP membongkar skenario Pilpres 2024 diikuti dua poros calon merupakan gagasan Presiden Jokowi.

PDIP tidak menutup pintu untuk terwujudnya dua poros dalam Pemilu 2024.

Poros pertama adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan poros kedua Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto.

Meski demikian banyan syarat yang harus dipenuhi jika dua poros itu diwujudkan, terutama menyangkut kesepakatan posisi Ganjar dan Prabowo.

Masalahnya Ganjar Pranowo sudah dideklarasikan sebagai calon presiden oleh PDIP yang bekerja sama dengan PPP, Partai Hanura dan Partai Perindo.

Sementara Prabowo juga ditetapkan sebagai capres dari koalisi Indonesia Maju.

Koalisi Indonesia maju terdiri dari Partai Gerindra, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Golkar, Gelora, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Jika tidak ada yang mau mengalah menjadi wakil presiden, dua poros di pilpres tidak akan pernah terwujud.

Baca juga: Walikota Andi Harun Tinjau Penyebab Air tak Mengalir Selama 3 Minggu di PM Noor Samarinda

Ketua DPP PDIP Ahmad Basarah mengatakan, sangat memungkinkan wacana duet antara Ganjar Pranowo dengan Prabowo Subianto dibuka kembali.

Meski keduanya sudah diusung menjadi bakal calon presiden (bacapres), Basarah meyakini masih ada sikap politik yang kemungkinan bisa menyatukan keduanya.

"Nah saya mengatakan di Kompas TV beberapa waktu lalu, saya punya asumsi, kemungkinan duet Ganjar dan Prabowo itu masih terbuka.

Tergantung bagaimana sikap lima aktor di dalamnya," ujar Basarah dalam acara Satu Meja The Forum yang dilansir dari kanal YouTube Kompas TV pada Jumat (29/9/2023).

Lima aktor atau lima pihak yang dimaksud adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga merupakan kader PDIP, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ganjar, dan Prabowo, serta para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang saat ini mendukung Prabowo.

"Analisis saya terhadap lima aktor ini, itu sangat mungkin duet Ganjar dan Prabowo itu dibuka kembali," kata Basarah.

Dia menjelaskan awal mula wacana duet Ganjar dengan Prabowo mengemuka.

Menurut Basarah, hal itu dimulai pada 22 April 2023, saat Presiden Jokowi menyampaikan nama-nama potensial yang bisa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.

Saat itu, ada tujuh nama yang disebut Jokowi. Salah satunya, Prabowo Subianto.

"Itu dimulai 22 April 2023.

Setelah satu hari Pak Ganjar ditetapkan bakal capres oleh Bu Mega (sebagai bacapres dari PDIP).

Kemudian, wacana ini berlanjut di panen raya di tengah sawah di Kebumen, Jawa Tengah.

Seingat saya 10 Maret 2023," ujar Basarah.

"Di sanalah, menurut sumber-sumber yang layak untuk saya percaya, Pak Jokowi menyatakan keinginannya soal duet Ganjar-Prabowo," katanya lagi.

Keinginan Jokowi itu juga sudah disampaikan kepada Ganjar maupun Prabowo saat itu.

Setelah kebersamaan Presiden dengan Ganjar dan Prabowo tersebut, menurut Basarah, wacana duet sempat berhenti selama satu semester, yakni sejak Maret sampai 20 September 2023.

Saat itu, Basarah mengatakan, Ganjar selesai menghadiri rapat pemenangannya dan ditanya oleh wartawan soal bagaimana jika ada wacana dirinya berduet dengan Prabowo.

Baca juga: Pengamat UMKM Balikpapan Sebut Produk Bungas Kitchen Unik dan Murah

"Beliau katakan, kalau di politik itu selama belum didaftarkan ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), semuanya masih mungkin.

Setelah pernyataan Mas Ganjar itu, mencuatlah wacana Ganjar-Prabowo dan menggelinding bak bola salju sampai diskusi saat ini," ujar Basarah.

Gerindra dan PDIP melalui sejumlah elite parpol sudah menanggapi wacana duet ini.

Mereka kompak menginginkan posisi bakal capres untuk masing-masing tokoh yang mereka usung. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wacana Duet Ganjar-Prabowo di Luar Nalar Umum, Kecuali jika 3 Tokoh Ini Bersepakat"

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved