Berita Bontang Terkini

Generasi Muda Bontang Minta Para Caleg Bertarung Gagasan Bukan Uang

Besarnya proporsi pemilih berusia 17-40 tahun pada Pemilu 2024, membuat suara generasi muda diperebutkan para konstestan pemilu.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Aris
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
Ilustrasi- Generasi muda yang berharap momen politik tahun 2024 adalah ruang untuk bertaruh gagasan, bukan uang. TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Besarnya proporsi pemilih berusia 17-40 tahun pada Pemilu 2024, membuat suara generasi muda diperebutkan para konstestan pemilu. Tidak terkecuali di Kota Bontang.

Berdasarkan data pemilih tetap yang dirilis Komisi Pemilihan Umum Kota Bontang pada 21 Juni lalu, jumlah orang yang punya hak untuk memberikan suaranya  adalah 131.595. Sekitar 57 persen diantaranya adalah pemilih berusia 17-40 tahun atau sekitar 75 ribu orang.

Tidak mengherankan jika para bakal calon anggota legislatif daerah akan memperebutkan suara generasi Z dan milineal ini.

Para calon perwakilan rakyat tak cukup hanya melakukan pendekatan untuk menyakinkan mereka. Tetapi juga harus memahami pendapat dan harapan generasi muda, dengan bertaruh gagasan bukan uang.

Baca juga: Arahan Presiden Jokowi ke Pj Gubernur Kaltim, Bahas Kondisi Ekonomi, Karhutla hingga Netralitas ASN

"Politik lokal kita sekarang pragmatis banget, selalu berbicara uang. Padahal aku yakin kalangan muda ini bisa disentuh dengan gagasan. Cuman para caleg yang  seperti nggak punya ide, atau sekedar keberanian duduk bareng diskusi, mendengar kami ini maunya apa?," kata, Mochamad Fadhlan Taufik (29) kepada Tribunkaltim.co, Selasa (31/10/2023).

Menurut Fadhlan sebagai pelaku UMKM,  ia belum melihat ada calon legislator, yang punya visi mendukung pengembangan sektor ekonomi tersebut. Yang muncul di publik hanyalah  pencitraan untuk menarik suara terbanyak. Sementara hal yang subsantif belum banyak diperbincangkan.

"Sampai saat ini saya melihat anak-anak muda hanya sebagai objek, setelah proses pemilu ditinggal," ungkapnya.

Setali tiga uang dengan Fadhlan, Aris Bono (30) pelaku seni di Bontang melihat tidak akan ada banyak perubahan, yang dibawa para caleg untuk mewakili mereka dalam Pemilu mendatang.

Baca juga: Bersoal dengan KPU Balikpapan, Katering CV Cahaya Barokah Mandiri Tertatih Gegara Modal Menguap

Diantara para Caleg ini juga sudah punya rekam jejak buruk, sambungnya, beberapa anggota DPRD yang notabene masih muda, hanya memanfaatkan suara anak muda untuk kepentingan sesaat.

"Kalau sudah duduk lupa semua. Kan miris juga. Sementara kami awalnya punya harapan tapi ujungnya kecewa," bebernya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved