Berita Paser Terkini
Melas Taon 2023 Digelar, Wabup Masitah Berharap Masyarakat Kenalkan Budaya Paser
Melas Taon 2023 digelar, Wabup Masitah imbau masyarakat jadi promotor kenalkan budaya Paser.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Diah Anggraeni
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Berbagai lapisan masyarakat maupun unsur Forkopimda memeriahkan kegiatan Melas Taon Festival Adat Budaya Paser.
Melas Taon Festival Adat Budaya Paser beberapa waktu terakhir kerap digaungkan oleh pemangku adat dan budaya serta mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser.
Melas Taon merupakan ritual membersihkan dan menjernihkan alam lingkungan dari pengaruh negatif atau biasa disebut tolak bala agar masyarakat terhindar dari hal-hal buruk.
Kegiatan yang menampilkan berbagai kebudayaan Kabupaten Paser mulai dari tari tradisional hingga prosesi adat Melas Taon ini berlangsung di Gentung Temiang, Kilometer 5, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Senin (6/11/2023).
Baca juga: Langgar Aturan, Alat Peraga Kampanye Ditertibkan Bawaslu Paser
Baca juga: 30 Pelaku UMKM di Muara Komam Ikuti Pelatihan Membatik yang Digelar Disperindagkop dan UKM Paser
Baca juga: Daftar Caleg Tetap PKB DPRD Paser di Pemilu 2024 Lengkap Nama, Profil dan Nomor Urut DCT
Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf mengapresiasi pemangku adat dan semua unsur yang terlibat dalam pelaksanaan Melas Taon.
"Semoga dengan kegiatan ini, kita terus memperkenalkan dan mendekatkan budaya Paser kepada masyarakat kita dan masyarakat umum secara luas," terang Masitah.
Diungkapkan, pada kegiatan Melas Taon harusnya seluruh masyarakat turut berperan aktif menjadi promotor budaya Paser.
"Sehingga pada akhirnya nanti setiap orang yang ada di Paser bangga mengaku sebagai orang Paser, bangga berbahasa Paser, menunjukkan jati diri Paser, dan masing-masing individu bisa menjadi duta Paser untuk mengenalkan budaya-budaya Paser kepada orang lain," imbuhnya.
Terlebih saat ini, kian majunya ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi apapun bisa dengan mudah sampai Paser.
Begitupun mengenai kebudayaan Paser tentu bisa sangat mudah di kenal.
Baca juga: Anggota DPRD Paser Lamaludin Terima Keluhan Warga Soal Kebutuhan Air Bersih
Menurut Masitah, masyarakat Paser patut berbangga dengan adanya sosok Ida Dayak Paser yang beberapa waktu lalu viral di media sosial.
Selain itu, Bumi Daya Taka juga menjadi mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Hal ini tentu sangat berdampak positif, sehingga Paser semakin di kenal dan mampu menjadi salah satu destinasi tujuan wisata budaya nasional yang akhirnya mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Paser," ungkapnya.
Dijelaskan, masyarakat Paser selama ini dikenal dengan sifat terbuka dan keramahtamahan yang luar biasa.
Hal itu sudah dibuktikan dengan kemampuan dan keikhlasan untuk menerima, berbagi, serta hidup berdampingan dengan masyarakat lain dari berbagai latar belakang sosial budaya, suku, dan agama.
"Dampaknya sudah kita rasakan sekarang ini, Paser ibarat miniatur Indonesia. Ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita dan patut untuk dipertahankan, sehingga Paser bisa tampil sebagai salah satu kabupaten heterogen yang paling aman dan kondusif," paparnya.
Baca juga: Bupati Paser Bakal Alihkan Penggunaan Pupuk Kimia ke Organik untuk Antisipasi Lonjakan Harga
Masitah berpesan kepada seluruh masyarakat Paser untuk mendidik anak-anaknya dengan komunikasi dan interaksi menggunakan bahasa Paser dalam kehidupan sehari-hari.
Jumlah masyarakat Paser saat ini ada sekitar 290 ribu jiwa, yang mana hanya sedikit yang merupakan penutur bahasa Paser.
"Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah itu dipastikan akan berkurang, karena anak-anak sekarang ini mulai enggan dan malu menggunakan Bahasa Paser," ulasnya.
Wabup Paser menekankan, jangan sampai hal tersebut terjadi dan masyarakat di Bumi Daya Taka harus terus berjuang untuk melestarikan budaya dan bahasa Paser agar tidak punah dimakan zaman.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama melestarikan budaya dan bahasa Paser.
Baca juga: Bupati Paser Komitmen Siap Berpartisipasi dan Dukung Keberlanjutan Festival Harmoni Budaya Nusantara
Tidak hanya terbatas pada acara seremonial, melainkan dimulai dari lingkungan keseharian di rumah tangga.
Kemudian mengajak orang lain, teman kerja, kolega dan handai taulan.
"Mari budayakan bahasa Paser dalam kehidupan sehari-hari, selamat atas terselenggaranya kegiatan Melas Taon dan semoga ini menjadi langkah dalam terwujudnya masyarakat Paser yang Maju, Adil dan Sejahtera (MAS)," tutup Masitah.
Pada kegiatan Melas Taon tersebut, juga dihadiri oleh YM Sultan Paser Aji Muhammad Jarnawi, Direktur Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Otorita IKN Muhsin Palinrungi, jajaran pejabat di lingkup Pemkab Paser, kepala OPD, organisasi masyarakat, serta pemangku adat. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.