Seorang Pengasuh Ponpes Lecehkan Santri

Fakta-fakta Kasus Pelecehan yang Diduga Dilakukan Pangasuh Ponpes di Kelurahan Tanjung Laut Bontang

Kasus pelecehan yang diduga dilakukan oknum pengasuh satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan mengungkap banyak fakta

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO
Ilustrasi korban asusila 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Kasus pelecehan yang diduga dilakukan oknum pengasuh satu Pondok Pesantren (Ponpes) di Kelurahan Tanjung Laut, Bontang Selatan mengungkap banyak fakta.

Menurut Kakak korban (24), kasus pelecehan yang dialami adiknya terjadi pertama kali pada 2022 lalu. Hal itu terungkap dari bukti catatan curhatan korban dalam gawainya.

"Saat itu adik saya masih berumur 17 tahun, baru mau naik kelas III SMA," terangnya kepada Tribunkaltim.co, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: Pengakuan Wali Murid, Anak dan Pimpinan Ponpes di Bontang Diduga Lakukan Tindakan Asusila

Selain itu, ditemukan juga 5 bukti tangkapan layar percakapan korban dengan terlapor, yang menguak bujuk rayu terduga pelaku.

Modusnya adalah setoran hafalan Al Quran. Namun yang ganjil menurut kakak korban, kegiatan tersebut dilakukan dalam ruang pribadi terlapor dan waktunya tengah malam.

"Itu ada semuanya dicatatan pribadi korban di hpnya," ungkapnya.

Kemudian, saksi mengaku korban tidak berani buka suara lantaran ada ancaman penganiayaan jika sampai orang lain tahu perbuatan asusila itu. Walaupun korban trauma dan selalu menangis saat menghubungi keluarga.

"Kami sudah curiga, tapi dia tidak mau menyampaikan," tuturnya.

Baca juga: Polda Kaltim Beri Tips dan Trik ke Mahasiswa, Cara Cegah Tindakan Asusila di Balikpapan

Akhirnya korban hanya bisa mencurahkan kepedihannya dalam sebuah tulisan curhatan.

"Itu pun baru terungkap karena saya ambil hpnya, saat dia masuk rumah sakit," ungkapnya.

Saksi bilang, dari catatan itu ia bisa mengetahui perbuatan keji terduga pelaku yang saat ini juga mencalonkan diri sebagai Calon Anggota Legislatif di dapil Bontang Selatan.

Dirinya berharap Polres Bontang bisa menindaklanjuti kasus ini agar tidak ada korban baru. Lebih lanjut sang kakak mengaku adiknya saat ini mengalami trauma berat.

"Ini kejadian keji. Pelaku itu merupakan tokoh dan pemuka agama," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved