Kisruh Angkutan Batu Bara

Anggota DPRD Paser Dapil 2 tak Hadiri Hearing, Sopir Truk Batu Bara Curiga Blokade Jalan Ditunggangi

Anggota DPRD Paser Dapil 2 tak Hadiri Hearing, Sopir Truk Batu Bara Curiga Blokade Jalan Ditunggangi

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Salah satu perwakilan PS Roda 6 Lintas Kaltim-Kalsel, Bambang Sis BK saat menyampaikan hasil dari hearing yang dilakukan bersama sejumlah anggota DPRD Paser pada 3 Januari 2023. 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Anggota DPRD Paser Dapil 2 tak Hadiri Hearing, Sopir Truk Batu Bara Curiga Blokade Jalan Ditunggangi.

Gabungan sopir truk angkutan batu bara telah melakukan hearing dengan DPRD Paser untuk mencari solusi terhadap aksi blokade yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat di Batu Kajang.

Para sopir mengklaim, mereka sudah mencoba berbagai cara untuk mencari solusi dengan menjalin komunikasi dengan masyarakat yang melakukan aksi namun tidak menemukan solusi. Kamis, (4/1/2023).

Baca juga: 50 Angkutan Batu Bara Bawa Istri dan Anak Sopir ke DPRD Paser, Tuntutan Terpampang di Depan Truk

Saat hearing pada 3 Januari 2024 kemarin, perwakilan sopir truk merasa kecewa lantaran anggota legislatif dari Dapil 2 meliputi Kecamatan Batu Sopang, Muara Komam, Muara Samu dan Kuaro tidak ada satupun yang hadir.

Salah satu perwakilan PS Roda 6 Lintas Kaltim-Kalsel, Bambang Sis BK merasa curiga ada hal-hal di luar dari prinsip sejumlah warga yang melakukan aksi pengadangan.

"Kami menduga aksi itu ditunggangi caleg bahkan masih aktif sebagai anggota DPRD Paser, karena ibu-ibu dewan itu ada di tempat kejadian, sementara saat hearing tidak ada yang hadir dari Dapil 2," singgung Bambang.

Mestinya, anggota DPRD Paser dari Dapil 2 bisa memberi suatu pemahaman kepada masyarakat agar tidak terjadi keributan.

"Kami ini (para sopir) warganya juga, harusnya mereka bisa menjadi penengah agar tidak terjadi keributan antara warga. Harusnya mereka ikut hearing, sopir-sopir ini walaupun tidak punya pendidikan kami masih punya hajat, kami pasti mau kok kalau diarahkan," luapnya.

Baca juga: Sudah Berlangsung Sepekan, Warga Batu Sopang Paser Masih Cegat Angkutan Batu Bara

Diungkapkan, aktivitas hauling batu bara tersebut baru berlangsung sekitar sembilan bulan lalu.

Namun disayangkan, aksi pengadangan terhadap truk angkutan batu bara baru terjadi belakangan terakhir.

"Kenapa baru sekarang dilarang, kemungkinan karena ada yang provokasi. Coba lihat video yang beredar di medsos itu, terlihat anggota dewan ikut bersama warga yang memblokade truk," ungkapnya.

Bambang mengaku, yang diperjuangkan para sopir saat ini yaitu sebisa mungkin agar truk angkutan batu bara roda 6 bisa beraktivitas kembali sementara untuk truk roda 10 pihaknya tidak tahu menahu.

"Sekarang yang kita perjuangkan itu cuma yang sopir roda 6 saja, selain dari itu, kami tidak tahu lagi," cetusnya.

Baca juga: Pemerintah Tak Kunjung Ambil Tindakan soal Angkutan Batu Bara, Warga Desa Batu Kajang Mengaku Kecewa

Para sopir juga menerima dan memahami atas sikap DPRD Paser untuk kembali menggelar hearing di tanggal 8 Januari mendatang.

Hal tersebut karena DPRD Paser sendiri tidak bisa mengambil keputusan atas masalah tersebut sehingga perlu menghadirkan pihak yang memiliki kewenangan, dalam hal ini pemerintah provinsi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved