Berita Kukar Terkini

Langka, LPG 3 Kg di Kutai Kartanegara Bisa Tembus Rp 40 Ribu per Tabung

Masyarakat lagi-lagi dipusingkan dengan kondisi LPG 3 kilogram yang mulai langka di Kutai Kartanegara. Jika pun tersedia, harganya melambung tinggi

Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
HO
ILUSTRASI- Masyarakat lagi-lagi dipusingkan dengan kondisi LPG 3 kilogram yang mulai langka di Kutai Kartanegara. Jika pun tersedia, harganya melambung tinggi. 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG- Masyarakat lagi-lagi dipusingkan dengan kondisi LPG 3 kilogram yang mulai langka di Kutai Kartanegara. Jika pun tersedia, harganya melambung tinggi. Bahkan, menyentuh Rp 40 ribu per tabung.

Kelangkaan gas melon ini, dilaporkan oleh warga sudah berlangsung sejak sepekan terakhir.

Hal ini membuat warga Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Loa Kulu, khususnya ibu rumah tangga, resah.

Baca juga: Distribusi LPG 3 Kg Harus Tepat Sasaran, Ini Kata Rahmad Masud dan Edi Damansyah

Untuk mendapatkan gas ini warga harus membelinya ke tempat lain yang jaraknya relatif jauh dalam daerah Tenggarong maupun Loa Kulu, dan sekitarnya.

Contohnya, Erna warga RT 2, Desa Jonggon Jaya, Loa Kulu harus membeli gas melon seharga Rp 40 ribu per tabung, itu pun langka.

Ia harus mendapatkan gas tersebut di Desa Margahayu yang berjarak sekira 10 kilometer dari rumahnya.

"Daripada tidak dapat gas sama sekali, ya terpaksa beli dengan harga Rp 40 ribu itu,” ujarnya kepada TribunKaltim.co, Rabu (10/1/2024).

Sementara itu, seorang pedagang Elpiji 3 kg eceran di Kecamatan Tenggarong, yang enggan disebutkan namanya, membenarkan bahwa gas Elpiji melon sulit didapatkan semenjak sepekan terakhir.

Baca juga: Kelangkaan LPG 3 Kg Menimpa Kaltim, Bupati Gelar Sidak Pangkalan Hingga Pengecer Jual Rp50 Ribu

Selain memang kosong, harganya pun ikut mengerek harga jual gas Elpiji melon.

Sebelum sukar didapat, harganya pun sudah mulai meningkat hingga Rp 2 ribu per tabung. Ia pun sampai saat ini belum mendapatkan penjelasan dari pemasok gas Elpiji melon langganan yang kerap memasok ke warungnya.

“Sudah seminggu ini kosong, banyak yang langganan tanya-tanya bolak-balik, makanya di depan saya tulis stok kosong,” pungkasnya.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved