Tribun Kaltim Hari Ini
LPG 3 KG Tembus Rp 70 Ribu, Gas Melon Langka di Pangkalan Resmi Balikpapan tapi Menumpuk di Pengecer
LPG 3 kg tembus Rp 70 ribu, susahnya dapat elpiji 3 kg di kota Balikpapan. Gas melon langka di pangkalan resmi, menumpuk di pengecer
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Amalia Husnul A
Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Haemusri Umar mengatakan, langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi gejolak di masyarakat akibat kelangkaan LPG 3 kg di Kota Minyak.
"Kami sudah telepon Pertamina, bahwa kita harus melakukan langkah-langkah antisipasi dengan gejolak yang ada di lapangan. Salah satunya menggelar operasi pasar (LPG 3 kg)," ujarnya, Jumat (12/1/2024).
Dalam pendistribusiannya, 560 tabung LPG 3 kg akan tersedia di masing-masing kelurahan tersebut. "Jadi 22 kelurahan ini sudah mengcover seluruh Kota Balikpapan, sudah 70 persen," ucap Haemusri.
Adapun dalam operasi pasar, tidak ada persyaratan khusus selain mewajibkan masyarakat untuk membawa kartu keluarga (KK).
"Kepada masyarakat yang ingin menukarkan LPG 3 kg itu hendaknya membawa KK, karena per KK jatahnya 1 tabung," tutur Haemusri.
Dalam hal ini, berdasarkan informasi yang ia peroleh melalui Pertamina, kuota gas LPG 3 kg di Balikpapan dipastikan cukup.
Hanya saja, kata Haemusri, masih ada semacam permainan distribusi di pengecer sehingga tidak sesuai dengan distribusi data yang sudah menjadi sasaran Pertamina.
"Kelangkaan itu nggak ada. Pendistribusian itu dari Pertamina ke pangkalan, kemudian pangkalan ke pengecer, nah persoalannya ini kadang di pengecer. Ada yang beli dua, ada yang tiga," ulasnya.
Sementara untuk kuota LPG 3 kg pada 2024 ini, pihaknya telah melakukan pembahasan dengan Pertamina. Namun sampai dengan saat ini belum ditetapkan. "Jadi masih ikut (kuota) tahun lalu," tambahnya.
Pemkot melalui Disdag Balikpapan juga mengusulkan kebijakan alternatif kepada Pertamina MOR VI Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Kepala Disdag Haemusri Umar mengatakan, usulan itu guna mengantisipasi potensi kelangkaan LPG 3 kg.
Ia membeberkan, data distribusi LPG 3 kg subsidi sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh para penerima subsidi. Dalam artian, persoalan ini berkaitan dengan mata rantai distribusi.
Pada pendistribusiannya, masih banyak pelaku usaha makro berkedok sebagai penerima subsidi. Sehingga tidak sesuai dengan distribusi data yang sudah menjadi sasaran Pertamina.
Subsidi Tertutup hingga Tambah Kuota
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Berau sudah menerapkan skema subsidi tertutup dimulai dengan menggelar operasi pasar LPG ‘melon’.
Sebelumnya, subsidi tertutup itu berlaku di empat kecamatan terdekat yaitu Kecamatan Tanjung Redeb, Kecamatan Sambaliung, Kecamatan Gunung Tabur, dan Kecamatan Teluk Bayur.
Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Berau, Hotlan Silalahi, mengatakan subsidi tertutup ini diterapkan lantaran seringkali subsidi LPG 3 kg tidak tepat sasaran dan banyak dinikmati kelompok menengah atas.
Subsidi tertutup merupakan mekanisme distribusi LPG terbaru yang diterapkan oleh pemerintah pusat. Namun hingga saat ini, aturan tersebut belum memiliki aturan turunan.
"LPG 3 Kgini diperuntukkan untuk rumah tangga, usaha mikro, petani serta nelayan yang selisih harga jualnya ditanggung pemerintah," jelasnya kepada Tribunkaltim, Jumat (12/1/2024).
Dengan sistem distribusi tertutup, pemerintah mengharapkan nantinya masyarakat atau orang yang tergolong mampu tidak bisa membeli gas 3 kg.
"Karena kami mendata masyarakat yang ingin membeli dengan membawa KTP dan KK mereka, agar lebih mudah jika ingin beli di pangkalan lain karena mereka sudah terdaftar," ucapnya.
Dijelaskannya, kuota yang diberikan untuk Berau sebanyak 7.800 tabung lebih, sudah termasuk dengan kuota tambahan, untuk menghindari terjadinya kelangkaan fatal.
"Setiap kecamatan kami berikan kuota 1.120, karena kemarin truknya hanya mampu muat segitu," tuturnya.
Kemudian, untuk daerah pesisir pendistribusiannya masih seperti biasa, karena yang saat ini ditangani hanya di kawasan tertentu.
Distribusi tertutup ini juga sekaligus bentuk sosialisasi kepada masyarakat bahwa mereka tidak lagi boleh membeli gas melon dari pengecer. Tapi harus datang langsung ke pangkalan untuk menghindari kenaikan harga yang tidak benar.
"Makanya sekalian kami mengedukasi masyarakat jangan lagi membeli LPG di pengecer. Agar bisa mendapatkan harga yang ditetapkan pemerintah yaitu Rp 25 ribu masyarakat harus membeli di pangkalan langsung," tandasnya.
Minta Tambah Kuota
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), menggelar rapat koordinasi dengan PT Pertamina, buntut persoalan kelangkaan LPG 3 kg dan BBM bersubsidi terutama jenis solar.
Dalam rapat dibahas mengenai kondisi LPG di Benuo Taka, dengan tata kelola atau mekanisme penyalurannya.
Penjabat (Pj) Bupati PPU Makmur Marbun mengatakan, kondisi PPU saat ini sudah berbeda, terlebih sejak hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN). Mobilitas masyarakat di PPU meningkat, begitu juga dengan kebutuhannya.
"Tatanan yang harus diperbaiki karena IKN dengan tata kelola yang baik, kalau mau menegakkan aturan tidak boleh separuh-separuh," ujarnya, Jumat (12/1/2024).
Dalam rapat koordinasi tersebut, ada beberapa hal yang disepakati sebagai solusi.
Seperti, mengusulkan penambahan kuota LPG 3 kg akan dilakukan rayonisasi pelayanan agen LPG, mensosialisasikan kepada pangkalan dan agen agar tidak menjual LPG 3 kilogram lintas wilayah, dan akan dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala setiap bulannya.
Selain itu, semua pangkalan wajib memberlakukan NIK (Nomor Induk Kependudukan) untuk pembelian LPG 3 kg agar dapat diketahui kebutuhan masing-masing kepala keluarga.
Sedangkan untuk BBM, juga akan diusulkan penambahan kuota ke BPH Migas, penyaluran BBM untuk akhir tahun 2024 akan ditarik untuk memenuhi kebutuhan awal 2024.
Kemudian melakukan penertiban keberadaan pengetap, hingga dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala penyaluran BBM bersama instansi terkait. "Ini menurut saya harus cepat didiskusikan," pungkasnya.
Baca juga: Warga Kota Minyak Kembali Keluhkan Kelangkaan Gas Melon, Pangkalan LPG Jual Khusus Langganan
(TribunKaltim.co/Zainul-Ary Nindita-Rahmat Pratama-Nita Rahayu)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Kesulitan Dapat LPG 3 Kg, Warga Penajam Paser Utara Gelar Aksi Demo di Depan Kantor Bupati |
![]() |
---|
Harga Gas Melon di Berau Mahal, Bupati Sri Juniarsih Gelar Sidak ke Agen |
![]() |
---|
Pembelian Gas Melon di Kutim Wajib Pakai KTP |
![]() |
---|
Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP Mulai 1 Januari 2024, Ini Cara Daftar Jadi Pengguna Gas Melon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.