Berita Balikpapan Terkini

Dokter Klinik Kecantikan Balikpapan Beberkan Dampak Gonta Ganti Sabun Wajah

Mencuci muka menjadi bagian dari usaha merawat kulit terlebih, muka adalah bagian yang paling terlihat, saat melakukan berbagai aktivitas

Penulis: Ardiana | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/HO
Direktur Klinik Kecantikan Gloskin Aesthetic and Skin Care Balikpapan dr. Nanang Masrani.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO,BALIKPAPAN - Mencuci muka menjadi bagian dari usaha merawat kulit terlebih, muka adalah bagian yang paling terlihat, saat melakukan berbagai aktivitas.

Mencuci muka menjadi penting untuk membersihkan dan mencerahkan muka sehingga, pemilihan sabun muka juga tidak boleh sembarangan.

Direktur Klinik Kecantikan Gloskin Aesthetic and Skin Care Balikpapan dr. Nanang Masrani mengatakan, sesekali mengganti sabun muka pada umumnya tidak berbahaya. Namun, tetap perlu memperhatikan produk yang sesuai dengan jenis kulit.

Sehingga, imbuh Nanang, jika terlalu sering mengganti sabun cuci muka akan menyebabkan iritasi kulit, terlebih saat produk yang digunakan tidak cocok dengan kondisi kulitnya.

Baca juga: 7 Manfaat Daun Salam Bagi Kesehatan Tubuh, Benarkah Bisa Meningkatkan Kesehatan Jantung?

Baca juga: Penajam Paser Utara Siap jadi Tuan Rumah Latsitarda 2024, Makmur Marbun Siapkan Fasilitas Kesehatan

"Kalau sering mengganti sabun cuci muka, kadang berpotensi menyebabkan iritasi kulit atau reaksi alergi, kulit kering bahkan timbul jerawat. Apalagi kalau produk baru itu mengandung bahan-bahan yang sensitif terhadap kulit kita," ungkapnya, Rabu (17/1/2024).

Saat produk sabun muka tidak sesuai dengan kondisi kulit, dr. Nanang mengatakan, kulit akan memberikan "alarm" berupa rasa gatal dan kemerahan sehingga, ia mengimbau untuk segera menghentikan pemakaian produk sabun cuci muka tersebut.

Ia menjelaskan skin purging atau reaksi awal pemakaian skincare baru biasanya terjadi karena bahan dari produk perawatan kulit yang baru digunakan dapat meningkatkan laju pergantian sel kulit. Sehingga menyebabkan terlepasnya lebih banyak sel kulit mati, bahkan menimbulkan banyak jeraway.

"Sehingga mendorong lapisan kulit mati dan juga menyebabkan pori-pori tersumbat ke permukaan, yang mengakibatkan lebih banyak jerawat," ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Nanang memberikan tips mengatasi reaksi awal saat mengganti sabun cuci muka.

Diantaranya, saat muncul jerawat, jangan memencetnya, hindari menggunakan produk yang menyebabkan kulit keringz seperti bahan asam eksfoliasi hingga melakukan facial.

Baca juga: Tahun Ini Pemkab PPU Naikkan Anggaran BPJS Kesehatan Jadi Rp 34 Miliar

Ia juga mengatakan, umumnya skin purging bersifat sementara, hanya 4 hingga 6 minggu. Namun, jika masih terdapat jerawat segera konsultasi dengan dokter ahli.

"Jangan lupa, gunakan toner, skin calming moisturizer dan sunscreen. Selain itu, lakukan facial jika memungkinkan untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan kotoran," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved