Breaking News

Berita Penajam Terkini

Mengintip Aktivitas KWT Waru di PPU, dari Pelatihan Budidaya hingga Membuat Makanan dari Jamur Tiram

Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Waru, diberi pelatihan oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), membuat olahan makanan dari jamur tiram

Penulis: Nita Rahayu | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/NITA RAHAYU
Ibu-ibu dari Kelompok Wanita Tani Dahlia Kecamatan Waru dilatih membuat produk olahan dari jamur tiram. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kecamatan Waru, diberi pelatihan oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), membuat olahan makanan dari jamur tiram.

Tampak ibu-ibu dari KWT Dahlia antusias mengikuti pelatihan yang diberikan. Mereka tampak menyimak penjelasan yang diberikan langsung oleh chef. Tak butuh waktu lama mereka melakukan praktek.

Mencuci jamur terlebih dahulu, memilahnya, kemudian ada yang dihaluskan menggunakan blender, dicampur dengan bumbu, lalu dimasak atau digoreng.

Baca juga: Bantu Kelompok Wanita Tani, Kancab Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Serahkan 1 Ton Pupuk Kompos

20240122_membuat olahan makanan dari jamur tiram
Pelatihan kelompok wanita tani membuat olahan makanan dari jamur tiram di Kecamatan Waru Penajam Paser Utara.

Tak sulit bagi mereka membuat olahan makanan dari jamur ini. Sebab jenis makanan yang dibuat adalah makanan yang ditemui sehari-hari. Seperti bakso jamur, sate jamur, dan nugget jamur.

Proses pembuatannya juga hampir sama, begitupula dengan bumbunya. Tetapi karena berbahan dasar jamur, makanan yang dibuat ini lebih cepat matang.

Praktek pembuatan makanan dari jamur ini, juga didampingi oleh ahli gizi, ia dengan seksama menjelaskan kepada para ibu, kandungan gizi yang ada pada jamur tersebut.

Muthia Andriani dari Community Development Officer PHKT mengatakan bahwa, pelatihan ini merupakan turunan dari pelatihan sebelumnya, yakni budidaya jamur tiram di pekarangan rumah.

Setelah berhasil melakukan budidaya jamur, para ibu berkeinginan untuk melakukan pengembangan.

Baca juga: Wujudkan Ketahanan Pangan, PT ABN Gandeng Ibu-Ibu di Kelurahan Jawa Bentuk Kelompok Wanita Tani

Salah satunya dengan membuat produk olahan. Hal itu karena, nilai jual jamur akan lebih tinggi apabila telah diolah menjadi makanan jadi. Sebelumnya, para ibu KWT ini juga sempat membuat jamur crispy dan steak jamur.

“Itu kita bina dari tahun 2022 dan ini mau pedalaman di produk turunannya, yakni olahan jamur, karena mereka sudah berhasil menghasilkan budidaya jamur setiap hari,” ungkapnya Senin (22/1/2024).

Selama proses pelatihan olahan makanan ini mulai digeluti, pihak PHKT juga memberikan bantuan alat untuk sterilisasi dan sprayer, itu untuk mengeringkan jamur crispy yang mereka buat, dan agar lebih awet.

Anggota wanita tani ini pun sudah berhasil menjual produk tersebut, melalui pameran UMKM yang digelar setiap minggu di depan kantor Bupati PPU.

“Dan kita juga kalau ada acara kita pesannya ke mereka untuk produk-produk jamur,” sambungnya.

Baca juga: Kelompok Wanita Tani di Paser Produksi Batik Ecoprint, Harga Jual Bisa Capai Rp300 Ribu

Nantinya, untuk menarik perhatian pembeli mereka akan dibantu untuk melakukan pengemasan, lengkap dengan label. Dengan begitu, produk mereka bisa lebih tahan lama, dan lebih dikenal oleh para pembelinya.

Mada Marhanesia dari Community Development Officer PHKT menambahkan bahwa kebutuhan jamur di PPU cukup besar. Baik dari produk olahan, maupun produksi jamur mentah.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved