Berita Nasional Terkini
KPK dan Bawaslu Didesak Usut Dugaan Korupsi Pembelian Pesawat Mirage 2000-5 Bekas dari Qatar
KPK dan Bawaslu didesak mengusut dugaan korupsi pembelian pesawat Mirage yang disinggung media asing lantaran ditelusuri Badan Antikorupsi Uni Eropa
Dalam pemberitaan itu, Prabowo disebut terlibat dugaan korupsi dan penyuapan senilai 55,4 juta USD dalam pembelian pesawat jet tempur Mirage bekas dengan Pemerintah Qatar.
Uang itu disebut-sebut dijadikan modal Prabowo maju ke Pilpres 2014.
Berita dari sumber itu kemudian dikutip oleh berbagai media di tanah air.
Yusril memastikan informasi terkait adanya investigasi dugaan korupsi dalam pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar adalah hoaks.
“Berita tersebut adalah hoaks terbesar yang dilakukan media asing jelang pencoblosan tanggal 14 Februari.
Baca juga: Prabowo tak Ingin Ahmad Dhani Komentari yang Sebut Jokowi tak Bisa Kerja, Bisa Masuk Penjara Lagi
Berita hoaks tersebut adalah sebuah pembusukan politik,” kata Yusril dari keterangan tertulis, Jumat (9/2/2024) seperti dikutip dari Warta Kota.
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini menjelaskan pembelian pesawat bekas dengan Qatar tidak pernah dilaksanakan karena keterbatasan anggaran negara.
Meski perjanjian telah disapakati, sambung Yusril, namun pemerintah Indonesia batal membeli pesawat bekas tersebut.
“Tidak ada penalti apapun kepada pemerintah RI akibat pembatalan itu,” jelasnya.
Guru besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia itu menambahkan, Pemerintah Qatar memang menginginkan Indonesia membeli pesawat bekas tersebut secara tunai, namun pemerintah Indonesia ingin membelinya dengan cara kredit.
“Sebab itu, kita menggunakan agen perusahaan dari Republik Czech.
Baca juga: Kemenhan Dilaporkan ke Bawaslu karena Hastag PrabowoGibran2024 di X, Anak Buah Prabowo Klarifikasi
Namun karena keterbatasan anggaran kita, pembelian dengan cara utang, itupun akhirnya tidak jadi dilaksanakan,” tegas Yusril.
Yusril pun membantah soal investigasi yang dilakukan badan anti korupsi Uni Eropa kepada Menhan Prabowo terkait pembelian pesawat bekas tersebut.
Dia pun memastikan tidak ada pemeriksaan kepada Prabowo.
“Kalau investigasi itu ada, maka pihak Qatar dan agen dari Czech juga akan lebih duluan diinvestigasi, tetapi hal itu tidak terjadi,” ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.