Sejarah

Sejarah 17 Februari: Giordano Bruno Dibakar Hidup-hidup karena Idenya Dianggap Sesat oleh Gereja

Giordano Bruno, seorang filsuf asal Italia, menghadapi nasib tragis pada 17 Februari 1600 yaitu dibakar hidup-hidup karena dianggap sesat oleh gereja.

Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Dzakkyah Putri
Wikipedia
PATUNG SEJARAH GIORDANI. Giordano Bruno, seorang filsuf asal Italia, menghadapi nasib tragis pada 17 Februari 1600 yaitu dibakar hidup-hidup karena dianggap sesat oleh gereja. 

Akibatnya, Giordano Bruno ditahan dan memasuki fase kritis dalam kehidupannya dihadapkan pada tantangan Inkuisisi yang kemudian akan membawa akhir tragis bagi pemikir kontroversial ini.

Berdasarkan laporan dari Morciego, Giordano Bruno dihadapkan pada berbagai tuduhan pengkhianatan dan kesesatan.

Namun, Bruno mempertahankan dirinya dengan cermat, menekankan sifat filsafatnya dan mengakui keraguan pada beberapa aspek dogma.

Baca juga: Sejarah 13 Februari: Hari Persatuan Farmasi Indonesia

Meskipun ia dengan tegas menyatakan penerimaan terhadap ajaran dogmatis gereja, Bruno tetap berusaha mempertahankan dasar filsafatnya.

Tuduhan sesat diarahkan padanya berdasarkan karya-karya yang ditulisnya dan kesaksian-kesaksian tertentu.

Bruno terus membela dirinya, mengakui penerimaan ajaran gereja namun tetap mempertahankan prinsip-prinsip filsafatnya.

Pada 20 Januari 1600, Paus Clement VIII menyatakan Bruno sesat, dan Inkuisisi memberikan hukuman mati. Sebulan setelahnya, tepatnya pada 17 Februari, di alun-alun Campo de’ Fiori, Bruno dihukum gantung terbalik secara telanjang.

Selanjutnya, ia dieksekusi dengan cara dibakar di tiang pancang, dan abunya dibuang ke Sungai Tiber.

Semua karya Bruno dimasukkan dalam index buku terlarang pada tahun 1603.

Setelah kematiannya, Bruno mulai dikenal dan dipuja sebagai martir ilmu pengetahuan pada abad ke-19 dan awal abad ke-20. Penerimaan terhadap kontribusinya terus meningkat seiring waktu, mengakui peran pentingnya dalam perkembangan pemikiran ilmiah.

Referensi

- Tribun News Wiki. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved