Berita Internasional Terkini
Benjamin Netanyahu Akui Serangan ke Gaza 'Tak Sengaja' Tewaskan 7 Pekerja Bantuan
Israel telah mengkonfirmasi bahwa pasukannya telah menewaskan tujuh orang dari badan amal World Central Kitchen di Gaza.
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
"Ini tidak bisa dimaafkan," tegasnya.
Pekan lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan tindakan sementara baru sebagai bagian dari kasus genosida yang diajukan oleh Afrika Selatan yang memerintahkan Israel untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan dan efektif untuk memastikan pasokan makanan pokok dapat menjangkau penduduk sipil di Gaza untuk menghentikan penyebaran kelaparan.
Menanggapi hal ini, para pejabat Israel menuduh PBB dan badan-badan internasional lainnya "gagal" dalam memberikan bantuan kepada warga yang kelaparan dengan mengatakan bahwa mereka tidak memiliki kapasitas logistik untuk melaksanakan tugas mereka.
Amerika Serikat Mendesak Dilakukannya 'Investigasi yang Tidak Memihak'
Serangan terhadap konvoi bantuan tersebut mengundang kemarahan dan kecaman dari beberapa sekutu utama Israel.
Inggris memanggil duta besar Israel di London untuk menyampaikan "kecaman keras terhadap pembunuhan yang mengerikan" terhadap para pekerja WCK.
Baca juga: Bantuan Airdrop Yordania Membantu Kebutuhan Warga Gaza
"Israel harus segera menjelaskan bagaimana hal ini bisa terjadi dan melakukan perubahan besar untuk menjamin keselamatan para pekerja bantuan di lapangan," tulis Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron di akun media sosial X.
Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka "sangat marah" atas serangan udara Israel tersebut.
Selain itu, Presiden Joe Biden telah menelepon pendiri WCK untuk menyampaikan belasungkawa.
"Kami sangat marah mengetahui serangan IDF [tentara Israel] yang menewaskan sejumlah pekerja kemanusiaan sipil kemarin dari World Central Kitchen," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada para wartawan dalam sebuah konferensi pers di Washington.
Ketika ditanya apakah AS akan mengutuk serangan udara Israel tersebut, Kirby mengatakan bahwa ia menggunakan kata "marah".
"Saya pikir Anda dapat dengan adil mengkarakterisasikannya sebagai mengutuk serangan itu sendiri," tutupnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa ia telah mendesak Israel untuk melakukan penyelidikan yang cepat, menyeluruh dan tidak memihak terhadap serangan tersebut.
"Kami telah berbicara langsung dengan pemerintah Israel mengenai insiden ini. Kami telah mendesak dilakukannya investigasi yang cepat, menyeluruh dan tidak memihak," ujarnya dalam sebuah konferensi pers di Paris bersama dengan Menteri Luar Negeri Prancis Stephane Sejourne.
"Orang-orang ini adalah pahlawan, mereka berlari ke dalam api, bukan menjauh darinya. Kita seharusnya tidak memiliki situasi di mana orang-orang yang hanya berusaha membantu sesama manusia justru berada dalam risiko besar," kata Blinken.
Sejourn menyatakan "kecaman keras" Prancis terhadap serangan udara Israel dan mengatakan "tidak ada yang bisa membenarkan tragedi semacam itu."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.