Pilkada Kaltim 2024
4 Kandidat Kuat Calon Gubernur di Pilkada Kaltim 2024, Mahyudin Mantap setelah Kantongi Restu Ibu
Sejumlah nama bakal calon Gubernur Kaltim yang akan berlaga di Pilgub Kaltim 2024 27 November 2024 mendatang mulai bermunculan.
"PDI Perjuangan, PKB dan Demokrat juga masih terbuka, jadi kita masih ada ruang melakukan lobi-lobi ke parpol, yang akan jadi salah satu kendaraan kita di Pilkada nanti," pungkas Mahyudin.
Golkar Sepakat Usung Rudy Masud
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Timur (Kaltim) sepakat mengusung H Rudy Mas'ud (Harum) maju sebagai Calon Gubernur (cagub) Kaltim di Pilkada 2024.
Ini terungkap usai pelantikan DPD AMPI Kaltim di Hotel Mercure Samarinda, pada Jumat (22/3) malam.
Wakil Ketua Bidang Organisasi DPD Golkar Kaltim, H Hendra menyatakan bahwa Golkar Kaltim telah siap batin menyongsong Pilkada 2024 dan bersepakat mengusung Rudy Mas'ud sebagai Calon Gubernur Kaltim.
"Kami telah bulat besepakat seluruh kompenen Partai Golkar kabupaten/kota dan provinisi, ormas dan sayap mengusung bapak Rudy Mas'ud sebagai satu-satunya Calon Gubernur Kaltim dari Golkar," tuturnya.
Keputusan ini juga tegasnya, juga ditambah dengan dasar adanya Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Airlanga Hartarto pemberian surat tugas kepada Rudy Mas'ud untuk menjadi Calon Gubernur Kaltim.
"Bebererapa waktu yang lalu pak Airlangga Hartarto telah memberikan surat tugas kepada Rudy Mas'ud selaku Calon Gubernur Kaltim," bebernya.
Kesiapan itu juga berkaca dengan kondisi terkini bahwa mesin partai Golkar Kaltim masih hangat usai memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di Kaltim.
Maka itu, ia yakin sepenuhnya bisa hantarkan Rudy Mas'ud sebagai Calon Gubernur Kaltim bahkan untuk menjadi Gubernur Kaltim mendatang.
"Dengan kebersamaan, kekuatan dan mesin partai yang jalan optimal hingga tingkat desa, kami yakin akan bisa antarkan kader, baik calon gubernur, bupati/walikota se Kaltim," ucapnya.
H Hendra mengatakan untuk sosok yang akan menjadi calon wakil gubernur atau pendamping dari Rudy Mas'ud masih dalam seleksi.
“Kami masih membaca calon mana yang tepat untuk disandingkan,” katanya.
Pasalnya yang menjadi perhitungan, sosok cawagub yang idela adalah yang bisa menambah kekuatan bagi partai Golkar Kaltim, mengingat partai yang berlambang pohon beringin, padi dan kapas sudah memiliki kekuatan yang besar.
"Sehingga ketika wakil ada, ia dapat menambah ini meyakinkan apabila diputuskan sebagai calon gubernur dan wakil, maka dengan izin Allah kita akan memenangkan," imbuhnya.
Sementara itu, Rudy Masud yang juga hadir di acara pelantikan DPD AMPI Kaltim, ditanya awak media terkait kesiapannya menjadi calon Gubernur Kaltim pada Pilkada 2024 mendatang.
Anggota DPR RI Dapil Kaltim tersebut menegaskan bahwa dirinya siap menyesuaikan dengan arahan partai.
"Nanti kita lihat, nanti akan ada keputusan partai. Menyesuaikan dengan arahan partai, siap tempur pantang kendor," tutur Ketua DPD Golkar Kaltim tersebut.
Sebelumnya dalam wawancara eksklusif Tribun Kaltim bersama Rudy Mas'ud pada Februari 2024 lalu, ia tak menampik peluang dirinya maju dalam Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Meski begitu, Rudy Mas'ud tidak ingin buru-buru menyatakan sikap karena menunggu arahan dari DPP Partai Golkar.
Sejauh ini, kata Rudy, hanya satu nama yang direkomendasikan oleh DPP Partai Golkar untuk bertarung dalam kontestasi Pilgub Kaltim 2024.
"Saat ini cuma satu. Yang ditunjuk DPP itu adalah Ketua DPD Provinsi Kalimantan Timur, begitu kira-kira," jawab Rudy Mas'ud saat diwawancarai eksklusif TribunKaltim.co, Minggu (4/2/2024) malam di Balikpapan.
Ketika ditanya statusnya di Pileg 2024, lalu kemudian nanti tetap diusung sebagai calon gubernur Kaltim, Rudy menjawab diplomatis.
"Sesuai arahan dan perintah dari DPP. Kalau memang diperintahkan untuk untuk tetap di Senayan, kami tetap akan di Senayan.
Kalau diperintahkan untuk masuk di Kalimantan Timur, kami akan maju untuk Kalimantan Timur," jawab Anggota DPR RI yang duduk di Komisi III ini.
Lebih lanjut Rudy Mas'ud juga menyinggung target pada Pilkada di 10 kabupaten/kota di Kaltim.
Dia menekankan agar kader-kader terbaik Golkar maju dalam kontestasi tersebut, sesuai rekomendasi dari DPP.
"Target kami bagaimana semuanya kader-kader kami yang ada di 10 kabutan/kota yang ada di Kalimantan Timur, Insya Allah bisa maju, baik berkoalisi maupun maju dengan tanpa berkoalisi," kataya.
Terkait dengan beberapa figur yang masuk dalam bursa pencalonan Pilgub Kaltim 2024, Rudy saat itu juga menanggapi.
Di antara nama yang mengemuka adalah mantan Gubernur Kaltim, Isran Noor dan Walikota Samarinda, Andi Harun.
"Pada dasarnya kami tidak ada masalah dengan figur-figur yang ada saat ini. Kami sekali lagi konsentrasinya adalah di Pilpres dan Pileg.
Untuk ke depan bagaimana, kita tidak berurusan dengan figur-figur yang ada.
Karena untuk maju itu perlu yang namanya partai politik ataupun pengusung.
Apakah (pencalonannya) memenuhi persyaratan atau tidak, karena di situ masih ada tahapan-tahapan untuk layak atau tidaknya diusung maju ke dalam kontestasi Pilkada," tutup Rudy Mas'ud.
Isran Noor - Hadi Mulyadi Pilih Jalur Independen
Jalur independen dipilih petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalimantan Timur (Kaltim) 2024.
Pengumpulan dukungan masyarakat berupa copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) terpantau mulai dilakukan para relawan di beberapa daerah melalui media sosial.
Dari informasi yang didapat, Kantor Sekretariat Isran-Hadi di Kota Samarinda juga telah didirikan di Jalan Arif Rahman Hakim. Teranyar, dukungan pengumpulan KTP juga didapat dari keluarga besar Pengusaha Kaltim HM Jos Soetomo.
"Saya atas nama Isran-Hadi mengucapkan terima kasih kepada Pak Jos Soetomo yang hari ini menyerahkan surat dukungan untuk Pilgub 2024 yang sudah ditandatangani,
serta diserahkan langsung oleh anak beliau," ujar Hadi Mulyadi, Senin (25/3/2024).
Penyerahan surat dukungan dilakukan di Hotel Bumi Senyiur Kota Samarinda.
Menurut Hadi Mulyadi, Jos Soetomo merupakan simbol pemersatu masyarakat Kaltim, dan jasa-jasanya sangat luar biasa bagi pembangunan Kaltim.
"Ini sebuah kehormatan bagi kami. Terima kasih. Kami juga bangga karena Pak Jos Soetomo selama ini menjadi tokoh pemersatu, tokoh pembangunan Kaltim, putra daerah, kita doakan sehat dan panjang umur, sehingga beliau suatu saat datang ke Samarinda mendukung kemenangan Isran-Hadi," kata Hadi Mulyadi.
Hadi Mulyadi juga berharap dukungan terhadapnya untuk maju di Pilgub Kaltim terus mengalir dari para tokoh, sehingga hal tersebut juga sebagai bagian restu yang diberikan padanya dan Isran Noor.
"Ya tentu, harapan kita juga tokoh-tokoh lain yang bekerja sama dengan Isran-Hadi, selama ini bekerja membangun Kaltim, kembali ada membersamai di periode kedua," tandasnya.
Sementara itu, Soerjo Soetomo anak ke-10 dari HM Jos Soetomo mengatakan, ia diberi mandat sang ayah guna menyerahkan dukungan pada pasangan Isran-Hadi yang kembali maju pada kontestasi Pilgub 2024.
Menurutnya juga, era kepemimpinan Isran-Hadi sudah terbukti di periode pertama dan pihaknya merasa perlu untuk kembali dilanjutkan.
"Paling tidak, petunjuk ayah kami, memberikan dukungan solidaritas kepada Isran-Hadi yang rekam jejaknya terbukti. Kita berikan dukungan supaya bisa berlanjut. Saya pikir kita yang ada di Kaltim merasakan perkembangan saat keduanya memimpin," singkat Soerjo Soetomo.
Sebagai informasi, HM Jos Soetomo, dikenal sebagai pengusaha kayu yang cukup berpengaruh di Indonesia.
Ia pernah masuk jajaran 150 orang terkaya di Indonesia, dan berada di peringkat ke-39, berdasarkan data Globe Asia 2017.
Jos Soetomo asli Kaltim, dikenal lantaran menjadi mualaf dan aktif berdakwah, lahir di Kutai Kartanegara pada 4 April 1945 silam.
Salah seorang yang masuk dalam tim Isran-Hadi, Iswan mengatakan, pihaknya telah berkonsultasi terkait dukungan yang harus dipenuhi untuk pasangan calon perseorangan (independen) di Pilkada Kaltim.
Pihaknya juga sudah memperbanyak salinan formulir dukungan (surat pernyataan dukungan bakal pasangan calon perseorangan Model B.1-KWK Perseorangan).
Ada juga penggandaan formulir identitas pendukung (Model Pernyataan Identitas Pendukung KWK).
"Semua sudah kami perbanyak untuk dibagikan kepada pendukung tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim," ujarnya.
Dalam aturan, UU 10/2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, angka minimal pencalonan independen dihitung dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT).
Untuk daerah dengan jumlah DPT 0-2 juta, syarat minimal dukungan sebesar 10 persen.
Di daerah dengan jumlah DPT 2-6 juta seperti Kaltim, syarat minimal dukungan sebanyak 8,5 persen.
Ketentuannya ada di Pasal 41 ayat (1) dan (2) UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota mengategorikan Provinsi Kaltim dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 2.778.644 jiwa sehingga harus mengumpulkan paling sedikit 8,5 persen dukungan dari jumlah DPT atau sebanyak 236.185 dukungan.
Ketua KPU Kaltim, Fahmi Idris, juga menjelaskan terkait tahapan pilkada memang sudah dimulai sejak Maret 2024.
Meski demikian, tahapan yang berjalan masih sebatas persiapan.
"Untuk perilisan serentaknya nanti selepas Lebaran, pertengahan April. Rilis serentak Pilkada se-Kaltim," ungkapnya.
Tahapan pilkada telah dituangkan KPU RI lewat Peraturan KPU (PKPU) 2/2024 tentang Tahapan dan Jadwal Pilkada Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Dari beleid tersebut, KPU Kaltim dan KPU di 10 kabupaten/kota se-Kaltim bakal memutakhirkan data pemilih dari daftar pemilih tetap (DPT) dari pileg dan PPWP.
"Pemutakhiran data baru dimulai Mei, yang awal pembukaan jalur independen nanti di awal Mei," kata Fahmi.
Kata Gerindra Kaltim soal Usung Isran Noor atau Andi Harun
Dua politisi Kaltim Isran Noor dan Andi Harun menjadi calon kuat peserta Pilkada Kaltim 2024 yang bakal diusung Partai Gerindra di Bumi Etam.
Meski ada isu berhembus kedekatan antara Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dan eks Gubernur Kaltim Isran Noor santer terdengar.
Partai Gerindra di Kaltim juga masih menunggu titah Prabowo Subianto.
Apakah manuver atau kader yang akan diusung dalam Pilgub 2024?
"Yang bilang siapa? Pak Prabowo kah? Angin-angin atau omon-omon saja? Kalau itu (hanya isu) saya tidak perlu berkomentar kan begitu," kata Sekretaris DPD Partai Gerindra Kaltim, Seno Aji, Kamis (4/4/2024).
Menurut pengamat sendiri pergerakan saat kampanye Pilpres 2024 lalu, Isran Noor yang notabene bukan Tim Pemenangan Daerah Prabowo Subianto, bergerak masif hadir di Desa Pampang mengajak agar memilih paslon 02.
Kemudian mengumpulkan massa di Convention Hall serta ikut kampanye Partai Gerindra Kaltim di GOR Segiri Kota Samarinda untuk memenangkan Prabowo Subianto.
Gerak-gerik Isran Noor dinilai pengamat mengunci gerak Andi Harun agar dukungan Prabowo Subianto mengalir kepadanya di Pilgub 2024.
Seno Aji menanggapi hal ini wajar saja, dan sah-sah saja jika Isran Noor dekat dengan Prabowo Subianto.
Namun ditegaskannya, bahwa secara kepartaian Gerindra di Kaltim belum menyatakan atau memberi apapun untuk Isran Noor, karena ada mekanisme partai yang mesti dijalankan terkait siapa yang akan diusung oleh partai.
"Ya itu kan terserah beliau, mau dekat kah, atau apa. Tetapi yang jelas secara kepartaian kita belum memberikan apapun," tegasnya.
Menyinggung terkait Andi Harun, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, Seno Aji menegaskan kemungkinan akan diusung pada Pilgub 2024.
Pasalnya, banyak pihak yang mendorong AH sapaan akrab Andi Harun maju di Pilkada Kaltim 2024.
Namun tak sedikit juga berharap, melanjutkan kepemimpinannya di Samarinda untuk 2 periode.
"Ya kemungkinan begitu (diusung di Pilgub). Karena kita belum ada rapat Bapilu, kita harus selenggarakan itu dulu. Nah nanti dari rapat itu, siapa saja kader yang akan maju, kita petakan dulu dan sampaikan ke DPP.
3 Nama Tokoh Luar Kaltim
3 nama tokoh luar Kaltim juga disebut-sebut berpotensi jadi lawan berat Isran Noor di Pilgub Kaltim.
Tensi politik di Kalimantan Timur menuju Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 yang rencananya digelar 27 November mendatang belum nampak memanas.
Meski demikian, untik Pemilihan Gubernur (Pilgub), setidaknya sudah ada tiga figur yang menyatakan siap bertarung, yakni Isran Noor, Rudy Mas’ud, lalu Mahyudin.
Ketiga figur ini, tidak bisa diragukan kapasitasnya, bobot mumpuni, dengan daya dukung logistik juga cukup untuk ongkos politik Pilgub.
Namun, demikian Pengamat Politik Kaltim yang juga Akademisi dari Universitas Mulawarman, Budiman Chosiah mencatat beberapa bulan terakhir banyak figur muncul
berkompetisi bagaimana menjadi wakil dari Isran Noor.
Namun hal ini tersingkir ketika Isran Noor menyatakan akan maju bersama Hadi Mulyadi, tak berpisah dan melanjutkan visi Kaltim Berdaulat Jilid II.
"Ketika telah ada baliho Isran Noor-Hadi Mulyadi, boleh dikata, telah menang 10 langkah karena sudah bergerak, yang lain belum bergerak," kata Budiman, Rabu (3/4/2024).
Tak ayal, menurut Budiman, pasangan calon petahana di Pilgub, yakni Isran Noor-Hadi Mulyadi nyari sbelum memiliki lawan.
Menurut Budiman, salah satu sumber kekuatan Isran Noor adalah Hadi Mulyadi, untuk posisi KT 2, ibaratnya Ketua DPW Partai Gelora ini ialah sebuah 'emas'.
Begitu berharganya Hadi Mulyadi, sehingga Isran Noor tak mau pisah. Bahkan sebelum lengser suda hterlihat akan terus bersama, mempersiapkan periode keduanya.
Barulah pada bulan Maret 2024 semakin masif tim pemenangannya bergerak.
Budiman juga melihat, Isran Noor dan Mahyudin sejatinya masih satu irisan basis pemilihnya yakni Kutai Timur.
Satu keunggulan Isran Noor karena ia incumben (petahana), membuat pergerakan di Kaltim bisa mengikat ke seluruh daerah.
Tetapi pilihan Mahyudin maju, diyakini Budiman setelah melihat pergerakan Mahyudin yang tidak maju pada di Pileg 2024.
"Pemilu kemarin sangat brutal dalam money politiknya, makanya banyak caleg yang tumbang, pilihannya mending ditahan agar ada tabungan amunisi, tidak majunya Mahyudin di Pileg kuat
dugaan memang akan melawan Isran Noor," tegasnya.
Meski begitu, Mahyudin juga mesti punya kemampuan finansial tinggi, jika ingin maju melalui partai politik (parpol).
Apalagi karakteristik parpol memang sedang butuh modal baru, setelah melalui Pilpre sdan Pileg.
Atau, Mahyudin melangkah seperti yang dilakukan oleh Isran-Hadi (independen).
"Ketika finansial berkurang, apalagi gejala parpol saat ini dengan pembiayaan tertentu, lebih relevan independen, jika terpilih, paling ada persoalan di penetapan APBD, karena tidak ada dukungan di parlemen, tetapi Isran Noor dan Mahyudin tentu mengerti kuncinya karena pernah berorganisasi di parpol," terangnya.
Lebih lanjut menurutnya, berhembus juga isu, Isran Noor telah sudah bertemu Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto.
Sebagai Presiden terpilih yang telah ditetapkan KPU, tentu kedekatan Isran Noor dengan Prabowo memberi kesan membuka kemungkinan menjadikannya menteri.
Tetapi Isran Noor memilih tetap menjadi Gubernur dan meminta dukungan Partai Gerindra.
Seandainya isu ini benar adanya, maka Isran Noor yang akan diusung Gerindra, tinggal menggandeng satu partai lagi untuk sampai pada ambang batas syarat pencalonan.
Berdasarkan Pasal 40 ayat (1) UU Nomor 10 Tahun 2016, parpol atau gabungan parpol harus memiliki minimal 20 persen dari jumlah kursi DPRD, atau 25 persen akumulasi perolehan suara sah dalam pemilu DPRD untuk bisa mengusung kandidat di Pilkada.
Artinya, untuk bisa mengusung calon gubernur parpol atau gabungan parpol minimal harus 11 kursi DPRD Kaltim.
Tetapi, Partai Gerindra sampai saat ini belum menentukan, banyak yang mendorong Andi Harun untuk maju di Pilgub 2024, tetapi Wali Kota Samarinda ini menunggu instruksi Prabowo Subianto.
Budiman, bertolak belakang, menurutnya Andi Harun bisa dikatakan satu circle dengan Isran Noor, tetapi mantan Gubernur Kaltim tersebut punya kedekatan sangat tinggi dengan Prabowo Subianto.
"Kalau pertarungan elite Gerindra, sudah dipastikan Isran Noor menang. Apalagi pergerakan saat kampanye Pilpres, di Desa Pampang, Convetion Hall dan Gor Segiri Kota Samarinda. Sangat jelas sekali meski bukan Tim Pemenangan Daerah, langkah Isran Noor mengunci Andi Harun lewat Gerindra," ujarnya.
Jika memang berniat maju, lanjut Budiman, Andi Harun mesti punya alternatif lewat partai lain, karena
Isran Noor secara tidak langsung mengunci langkah Wali Kota Samarinda untuk naik KT 1 melalui gerak-
geriknya saat Pilpres 2024 lalu.
"Partai NasDem misalnya kan kosong, dan partai lainnya, misalnya. Irisannya sama, Andi Harun dan Isran Noor ini, kalau urusan politik, bisa jadi ada konflik, kalau konflik circle ini pecah, jadi menarik kalau muncul poros Andi Harun," kata Budiman.
Sementara itu, H Rudy Mas’ud (Harum) sudah pasti 'naik perahunya' sendiri.
Partai Golkar dengan 15 kursi di DPRD Kaltim sudah pasti jadi satu-satunya parpol yang bisa mengusung calonnya sendiri.
Tapi ada kemungkinan dia juga akan mengajak sejumlah partai lain untuk memperkuat pencalonannya.
Harum, bagian dari keluarga besar Bani Mas’ud yang kini 'menguasai' peta politik di daerah.
Dua saudaranya menjadi Ketua DPD Partai Golkar di wilayah strategis, Kukar dan Balikpapan.
Hasanuddin Mas’ud (Hamas) menduduki kursi ketua DPRD Kaltim, sedangkan Rahmad Mas’ud (RM), kini menjabat Wali Kota Balikpapan.
"Saya melihat figur yang ada butuh ditantang dan maju sebagai KT 1, saya melihat sekarang masih ngambang. Di media termasuk Tribun Kaltim, Rudy Mas'ud juga pernyataannya masih mengambang juga," ungkap Budiman.
Sementara PDIP Kaltim medorong kembali ketua DPD-nya Safaruddin untuk maju di Pilgub Kaltim 2024.
Pengalaman di Pilgub 2018, Safaruddin yang saat itu berpasangan dengan Rusmadi Wongso tampil sebagai salah satu dari 4 pasangan, berhasil finish di urutan kedua, meski kalah dari Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Namun kabar terbaru dari partai berlambang banteng moncong putih ini, bukan tidak mungkin DPP PDIP juga merekomendasikan figur nasional untuk turun gunung ke Kaltim.
Seperti Tri Rismaharini, Djarot Saiful Hidayat, hingga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, karena semua berpotensi dan atas rekomendasi DPP PDIP.
"Perlu figur berani muncul untuk bisa berkompetisi dengan petahana, supaya demokrasi kita sehat, ada lawan kan," tandas Budiman.
Figur KT2
Lalu bagaimana dengan figur wakil gubernur atau KT 2? Budiman melihat beberap afigur potensial seperti Fahmi Fadli (Bupati Paser) dan Basri Rase (Wali Kota Bontang).
Namun menurutnya, figur-figur ini akan bertahan dan mencoba peruntungan maju kembali merasakan dua periode kepemimpinan.
Alhasil, tahun 2029 mendatanglah menurut Budiman, baru ada muncul sosok figur baru yang akan bertarung di Pilgub mendatang.
"Saya rasa tidak mungkin maju mereka, akan berfikir untuk periode yang kedua. Makanya, 2029 nanti akan banyak poros. Banyak Bupati/Wali Kota sudah dua periode yang akan
coba di Pilgub," pungkasnya.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.