Berita Internasional Terkini
Iran dan Israel Memanas Berpotensi Picu Perang Dunia III, Profesor UI Minta RI Ikut Hentikan Konflik
Hubungan Iran dan Israel memanas dan berpotensi picu Perang Dunia III, Profesor UI minta Indonesia aktif ikut hentikan konflik di Timur Tengah.
Penulis: Rita Noor Shobah | Editor: Heriani AM
"Angkatan Bersenjata Yordania menanganinya sesuai kebutuhan," katanya.

Al-Safadi juga menekankan, jika bahaya ini datang dari Israel, Yordania juga akan mengambil tindakan yang sama seperti yang dilakukan terhadap drone Iran.
"Dan ini adalah posisi yang kami tegaskan dengan jelas dan terus terang, dan kami tidak akan membiarkan siapa pun membahayakan keamanan Yordania dan rakyat Yordania," katanya.
Al-Safadi menilai ini adalah sikap yang prinsipil bagi Yordania.
"Dan ini adalah langkah-langkah yang telah kita ambil di masa lalu, kita lakukan kemarin, dan akan kita ambil di masa depan, baik yang sumber ancamannya adalah Israel, Iran, atau siapapun," ujarnya.
Ayman Al-Safadi, juga mengatakan kalau pihaknya akan memanggil duta besar Iran, Senin hari ini.
Pemanggilan duta besar Iran itu untuk menyampaikan pesan tentang perlunya menghentikan pelecehan dan mempertanyakan posisi Yordania yang tetap mendukung Palestina, khususnya bagi warga sipil Gaza yang menderita.
Yordania diketahui memang sudah belasan kali mengucurkan bantuan lewat udara (airdops) untuk membantu mengatasi kelaparan di Gaza akibat blokade Israel.
Al-Safadi menambahkan melalui Al-Mamlaka kalau eskalasi yang terjadi kemarin telah diperingatkan sejak awal perang di Gaza.
Dia melanjutkan: "Segala sesuatu yang merupakan ancaman bagi Yordania dan keamanan warga Yordania, kami hadapi dengan seluruh kemampuan dan kemampuan kami."
Adapun Iran sudah menyatakan, negara tetangga yang membantu Israel, baik dalam hal pencegatan drone-drone mereka maupun menjadi lokasi peluncuran misil Israel, akan menjadi target berikutnya dari serangan Teheran.
Pihak Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menegaskan, serangan pada Minggu merupakan bagian dari pembalasan atas pemboman konsulat mereka di Damaskus, Suriah, awal bulan ini.
Drone Canggih
Iran meluncurkan serangan mematikan dengan menargetkan berbagai wilayah di Israel pada Sabtu (13/4/2024).
Sebagai serangan balas dendam, Iran meluncurkan ratusan drone ke Israel.
Hal tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Israel.
Israel mengatakan Iran telah menembakkan tiga gelombang drone ke posisi Israel, serta sejumlah rudal jelajah.
Rekaman yang diambil oleh warga di Irak menunjukkan bahwa drone Shahed-136 milik Iran yang terkenal termasuk di antara UAV yang diluncurkan di wilayah pendudukan, dikutip dari Teheran Times.
Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan drone akan memakan waktu beberapa jam untuk mencapai tujuannya.
Lalu apa itu drone Shahed-136?
Tentang Drone Shahed-136 Milik Iran
Dikutip dari laman Army Technologi, Drone Shahed-136 adalah sistem amunisi berkeliaran dengan serangan presisi yang dikembangkan oleh Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA).
HESA merupakan anak perusahaan dari Iran Aviation Industries Organization (IAIO), sebuah perusahaan kedirgantaraan milik negara yang dikendalikan oleh Kementerian Pertahanan dan Angkatan Bersenjata Iran.
Drone mematikan ini telah digunakan oleh militer Iran sejak tahun 2021.
Rusia juga mengimpor kendaraan udara tak berawak (UAV) Shahed-136 untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina.
Namun, oleh Rusia, nama drone tersebut diganti menjadi Geran-2 atau Geranium-2.
Baca juga: Apa yang Kita Ketahui saat Iran Gempur Langsung Israel
UAV tersebut berbobot 200 kg dengan hulu ledak 50 kg, dikutip dari Janes.com.
Drone Shahed-136 berukuran panjang 3,5m dan lebar 2,5m dirancang dengan bentuk sayap delta, dengan kemudi penstabil di ujungnya.
Sementara badan pesawat terpusat dan menyatu dengan sayap.
Kinerja Drone Shahed-136
Drone Shahed-136 Kamikaze diluncurkan menggunakan roket yang terletak di bawah badan pesawat, yang dipisahkan oleh sistem pod jettison segera setelah diluncurkan.
Kemudian mesin piston dua langkah empat silinder Mado MD550 konvensional yang terletak di bagian belakang badan pesawat menggerakkan baling-baling pendorong dua bilah untuk menggerakkan drone ke depan.
Drone tersebut, mampu mencapai kecepatan maksimum 185km/jam dan diklaim memiliki jangkauan 2.500km.
Drone ini juga mengidentifikasi mesin UAV sebagai MD550 empat silinder.
MD550 adalah salinan Limbach L550 yang disajikan sebagai produk perusahaan Iran Mado tetapi juga dibuat di Tiongkok.
Garda Revolusi elite Iran melancarkan serangan besar-besaran terhadap sasaran-sasaran di Israel.
Iran telah berulang kali mengancam akan menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan pada 1 April terhadap gedung konsulatnya di Damaskus.
Seorang komandan senior Pasukan Quds IRGC, Mohammad Reza Zahedi, terbunuh pada tanggal 1 April dalam serangan udara Israel.
Sehingga mendorong Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah untuk membalas dendam.
IRGC mengatakan, rudal balistiknya ditembakkan hampir satu jam setelah drone bergerak lebih lambat.
Seorang pejabat militer Israel mengatakan Iran telah meluncurkan lebih dari 200 drone penyerang dan rudal balistik ke Israel, dikutip dari The News Arab.
Sekutu Iran di wilayah tersebut bergabung dalam serangan tersebut.
Pemberontak Houthi Yaman juga meluncurkan drone ke Israel, menurut badan keamanan Ambrey, dan gerakan Hizbullah Lebanon mengumumkan tembakan roket ke posisi Israel di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi. (*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jarak Iran ke Israel Setara Inggris ke Ukraina, Rudal Terbang Lewati Dua Negara dan Berpotensi Perang Dunia III, Guru Besar UI Minta RI Turun Tangan Hentikan Konflik Timur Tengah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.