Berita Kaltim Terkini
Andi Harun Heran Atas Komentar Rudy Mas'ud soal Gubernur Kaltim Sebelumnya Tak Mampu Melobi ke Pusat
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur, Andi Harun merasa heran jelang kontestasi Pilkada Kaltim 2024.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Kalimantan Timur, Andi Harun merasa heran jelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) para kandidat yang muncul semestinya kini lebih beradu gagasan.
Namun faktanya, kata dia, di media massa, belum banyak bermunculan gagasan yang diperjelas untuk menjadi diskusi publik terutama para kandidat di Pilkada Gubernur, maupun Kabupaten/Kota.
"Saya berharap, akademisi, pemerhati politik, pimpinan partai politik, dan termasuk teman-teman jurnalis, kita jangan hanya pamer dukungan partai, pamer duitnya banyak, yang harus dipamerkan itu gagasan dan idenya, mereka mau buat apa di Kaltim, dia harus dijabarkan," harap Andi Harun yang juga kini menjabat sebagai Walikota Samarinda, Kamis (18/4/2024).
Lebih jauh, Andi Harun yang juga memperhatikan perkembangan para kandidat juga melihat misalnya ada yang menyatakan Kaltim Maju, Kaltim Emas, Kaltim Sejahtera atau Kaltim Keren di tagline.
Baca juga: Gerindra soal Rekomendasi jadi Cawagub di Pilkada Kaltim 2024, Andi Harun: Itu Merendahkan Partai
Hal ini tentu harus dijabarkan, tagline tersebut dalam perspektif ekonomi, sosial budaya, infrastruktur, pembangunan.
Tentu bertujuan agar supaya masyarakat mengerti, dan tidak membeli kucing dalam karung.
Masyarakat perlu teredukasi secara politik untuk mengetahui program visi besar para kandidat Kepala Daerah apalagi Gubernur.
Menurut AH, sapaan akrabnya, Kaltim merupakan daerah besar yang memiliki potensi untuk menjadi Provinsi hebat di masa depan, sehingga tidak boleh dipimpin oleh orang yang biasa-biasa saja.
Apalagi hanya pamer popularitas, pamer uang, dan pamer yang tidak ada kaitannya dengan kualitas figur, dan edukasi politik bagi masyarakat.
Ia mengajak inilah saatnya para kandidat mengemukakan ide dan gagasannya, dipertengkarkan di masyarakat biar jadi bahan diskusi dan hal juga menjadi positif bagi para calon.
Jika ada gagasannya yang kemudian dikritisi masyarakat, tentu bisa disempurnakan sebelum pendaftaran visi-misi ke penyelenggara Pemilu sebelum Pilkada dimulai.
Baca juga: Rudy Masud Beber Kriteria Cawagub, Dengar Juga Isu Politisi Gerindra Siap Jadi KT2, Bukan Andi Harun
"Saya menghargai semua kandidat yang akan maju, siapapun baik itu di Provinsi dan Kabupaten/Kota, Saya ingin mengajak semua kandidat Provinsi dan Kabupaten/Kota, untuk keluar dari persembunyian sucinya, menghadap ke masyarakat gagasan dan ide briliannya. Jangan cuma menjual kalimat tagline yang sulit diterjemahkan. Saya juga meminta wartawan ikut mengkritisi, agar masyarakat tercerdaskan dalam berpolitik," jelasnya.
Andi Harun malah justru heran dengan salah satu kandidat calon Gubernur yang mengkritik kandidat lain.
Serta mengajak agar pertarungan di Pilkada Kaltim 2024 mendatang menjadi kontestasi yang turut mencerdaskan masyarakat dalam hal perpolitikan khususnya.
"Jangan justru mengkritisi calon lain, ya saya membaca (berita) ada kandidat (Rudy Masud) mengkritisi Pak Isran Noor, katanya jadi Gubernur kurang lobi, lah yang dikritisi jalan nasional, bukan kah ia juga pejabat nasional? Bukankah itu mengkritisi diri sendiri? Itu namanya menepuk air, terpercik dimuka sendiri," kata AH.
AH sangat berharap, visi-misi para calon bisa di beberkan terlebih apa yang akan dilakukan saat memimpin Kaltim ke depan, seperti ekonomi pembangunan infrastruktur, menghadapi arus Kaltim sebagai penyangga IKN (Ibu Kota Nusantara), penurunan kemiskinan, penyediaan lapangan pekerjaan, ekonomi berkelanjutan, hal semacam ini sudah seharusnya menjadi perhatian para kandidat.
"Sudahlah tidak usah rendahkan calon lain, sekarang kita di politik itu sama dengan mekanisme jualan, usahakan jual saja barangmu (visi-misi-gagasan-ide) dan yakinkan masyarakat kualitasnya bagus," tandasnya.
Baca juga: Walikota Andi Harun Susun Arah Kota Samarinda Dua Dekade dalam RPJPD 2025-2045
Bertanya terkait AH yang maju ke Pilgub 2024 mendatang, ia menjawab bahwa menunggu hasil survei terkait Pilkada di Kalimantan Timur.
Tentunya pertimbangan untuk maju bukan saja soal figur dan elektabilitas yang tinggi, ia akan mempertimbangkan pula hasil survei terbaru terkait masyarakat yang masih memintanya maju di periode kedua memimpin Kota Samarinda
"Bukannya dua-duanya (Pilgub dan Pilwali) survei nomor satu? Jadi informasi ini sangat berharga, saya menunggu satu dua lembaga yang sedang jalan riset dan survei terkait Pilkada Gubernur, mudah-mudahan bulan Mei saya sudah bisa mengambil keputusan. Tetapi permintaan masyarakat untuk tetap memimpin Samarinda, itu menjadi perhatian yang sangat serius kepada saya," pungkas AH.
Rudy Masud Singgung soal Perbaikan Jalan Tak Bisa Melobi Pusat
Jalan nasional di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) baik dari Tenggarong ke Melak dan Ujoh Bilang, maupun dari Samarinda ke Bontang, Sangatta, dan Tanjung Redeb kondisinya hingga kini masih perlu perbaikan.
Menurut Ketua DPD Partai Golkar Kaltim, H. Rudy Masud bahwa hal ini karena kurangnya lobi yang dilakukan atau kurang membangun komunikasi, tidak membangun konektivitas dengan menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR.
Menurut Rudy Mas’ud, masalah jalan berstatus nasional di Kaltim yang rusak berkepanjangan sejak 15 tahun lalu, kemungkinan atau bisa jadi karena tidak pernah dilaporkan langsung oleh Gubernur ke Menteri PUPR.
Sehingga menteri PUPR tidak pernah mendengar langsung kondisi jalan negara di Kalimantan Timur.
"Mengapa Gubernur tidak melaporkan langsung ke menteri, bisa jadi karena faktor gengsi, tidak punya kemampuan melobi, atau bisa pula karena tak pernah membangun konektivitas dengan menteri PUPR," singgung Rudy Masud.
Gubernur yang statusnya wakil pemerintah pusat didaerah, menurut Rudy Masud tidak seharusnya gengsi membicarakan kepentingan masyarakat Kalimantan Timur.
Termasuk jalan negara yang rusak dengan Presiden maupun dengan Menteri PUPR.
Baca juga: Profil Rudy Masud: Golkar Tugasi Saudagar Kaya Jadi Cagub Pilkada Kaltim 2024, Harta Melebihi Jokowi
"Saya sudah melihat sendiri kondisi jalan negara di Kaltim, termasuk yang ke Melak (Kutai Barat) maupun yang Sangatta hingga Tanjung Redeb, memang rusak," ungkapnya.
Dijelaskan Rudy Masud, bila masalah jalan negara di Kaltim tak pernah tuntas perbaikannya, kemudian disampaikan langsung oleh Gubernur sebelum-sebelumnya ke menteri PUPR, tentu sudah lama rakyat Kaltim bisa menikmati jalan yang kondisinya bagus dan nyaman dilalui.
Kaltim dengan menyumbang devisa ke negara Rp600 triliun setiap tahun, sudah sewajarnya Gubernur meminta kompensasi ke pemerintah.
Seluruh jalan negara di Kaltim diperbaiki sampai dalam status mantap, bukan perbaikan tambal sulam.
"Apabila Allah mengizinkan dan rakyat Kaltim memilih saya jadi Gubernur Kaltim yang akan datang, saya akan melakukan hal-hal yang saya sebutkan (soal jalan). Biar saya pejabat Gubernur, saya tidak akan gengsi datang ke Menteri PUPR, memohon, minta tolong agar jalan negara di Kaltim dibikin mulus menggunakan dana dari APBN," tukas pria yang akrab disapa Harum ini.
(*)
Respons OJK Kaltimtara Terkait Koperasi Merah Putih, Beri Sinyal Positif untuk Ekonomi Desa |
![]() |
---|
Anggota DPRD Kaltim Tanggapi Persoalan Kelangkaan Beras, Dorong Pasarkan Beras Produksi Petani Lokal |
![]() |
---|
Megawati Soekarnoputri Instruksikan kader PDIP di Kaltim untuk Turun ke Rakyat |
![]() |
---|
Pengadaan Helikopter Tunjang Mobilitas Gubernur, DPRD Kaltim: Bisa Melalui Skema CSR atau Sewa |
![]() |
---|
10 Jenis Sayuran dengan Produksi Terbesar di Kalimantan Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.