Berita Nasional Terkini
Babak Baru Perburuan Harun Masiku, KPK Lacak Keberadaan Eks Caleg PDIP Lewat Pengacara dan Mahasiswa
Babak baru perburuan Harun Masiku, KPK lacak keberadaan eks caleg PDIP lewat pengacara dan mahasiswa
KPK pun tak tinggal diam dituduh Hasto memanfaatkan kasus Harun Masiku untuk mengintimidasi.
Hasto Kristiyanto mendapat respons balasan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai dirinya mengaku mendapat berbagai intimidasi karena partainya mempersoalkan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
"Berbagai intimidasi di dalam negeri ini sekarang makin kuat, saya sendiri berkali-kali diintimidasi," kata Hasto dalam acara diskusi bertajuk 'Sing Waras Sing Menang', Sabtu (30/3/2024).
Hasto membeberkan, salah satu bentuk intimidasi yang ia terima adalah terkait kasus Harun Masiku.
Baca juga: Akhirnya KPK Akui Tokoh Dibalik Harun Masiku Tak Bisa Terungkap Bila Eks Caleg PDIP Tak Tertangkap
Seperti diketahui, Harun Masiku adalah buronan KPK yang berstatus tersangka kasus dugaan suap terkait penetapan anggota DPR periode 2019-2024.
Hasto mengaku sempat beberapa kali dipanggil KPK terkait kasus tersebut.
"Kalau saya ini sudah (diintimidasi) pertama masalah pajak, kedua Harun Masiku, saya sudah beri penjelasan," ujar Hasto.
Hasto menyebutkan, intimidasi lain yang ia terima adalah namanya disebut-sebut terlibat dalam sebuah kasus oleh pengusaha yang pernah berfoto dengannya.
Meski begitu, Hasto mengeklaim bahwa beragam intimidasi yang dialaminya itu tidak membuat gentar.
"Buat saya makin diintimidasi saya makin keras melakukan perlawanan.
Mengapa? Karena Bung Karno (Soekarno) saja berani keluar masuk penjara masa gua enggak berani untuk keberanan?” kata dia.
Hasto pun menekankan bahwa dugaan kecurangan yang ada dalam pelaksanaan Pemilu 2024 harus diusut, baik melalui Mahkamah Konstitusi (MK) maupun hak angket di DPR. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KPK Buru Keberadaan DPO Harun Masiku Lewat Pengacara dan Mahasiswa
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Whoosh Masih Jadi Beban Negara, Pemerintah Lebih Hati-hati Garap Proyek Kereta Cepat Rute Surabaya |
![]() |
---|
Hotel di Tangsel Pakai Suara Burung Asli Agar Terhindar dari Royalti, LMKN: Minimal Hubungi Kami |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota dan Bupati di Jabar Hapuskan Tunggakan PBB, Pengamat Ingatkan Dampaknya |
![]() |
---|
Respons Golkar Soal Pembebasan Bersayarat Setya Novanto Terpidana Korupsi e-KTP: Sesuai Proses Hukum |
![]() |
---|
Fakta Terkini Diplomat Kemlu Tewas, Istri Arya Tak Minta Arah CCTV Diubah dan Sempat Telepon Polsek |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.