Berita Nasional Terkini

Pernah Punya Hubungan dengan Gerindra, Sudirman Said Sadar Diri Soal Peluang Masuk Kabinet Prabowo

Pernah punya hubungan dengan Gerindra, Sudirman Said sadar diri soal peluang masuk kabinet Prabowo-Gibran

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kompas.com/ Tresno Setiadi
Pernah punya hubungan dengan Gerindra, Sudirman Said sadar diri soal peluang masuk kabinet Prabowo-Gibran 

TRIBUNKALTIM.CO - Eks tim Anies Baswedan - Muhaimin Iskadar, Sudirman Said sadar diri mengenai peluangnya masuk kabinet Prabowo-Gibran.

Diketahui, Mantan Menteri ESDM ini punya hubungan dengan Gerindra.

Sudirman Said pernah menjadi caleg Gerindra dan pernah juga diusung partai tersebut di Pilkada Jateng lalu.

Terbaru, Sudirman Said mantap memilih Prabowo Subianto ketimbang Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Mahfud MD Lempar Isu Hubungan Kapolri dan Jaksa Agung Tak Harmonis, Hanya Mau Jumpa di Rapat Kabinet

Baca juga: Akhirnya Khofifah-Emil Dapat Lawan Berat dari Duet PKB-PDIP, Cek Survei Terbaru Pilkada Jatim 2024

Hal itu ia lontarkan saat menjawab pertanyaan cepat sewaktu berbincang di kantor Tribun Network, Selasa (11/6/2024).

Sudirman pun membeberkan alasannya mengapa memilih Prabowo ketimbang Jokowi.

Hal itu lantaran Prabowo lah yang akan menjadi pemimpin Indonesia selama lima tahun ke-depan.

Sehingga sudah seharusnya didukung agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

"Saya sering mengatakan sejak 22 April ketika MK memutuskan Prabowo itu, sudah kita menghormati keputusan itu mari kita memberi satu harapan kepada Pak Prabowo akan menata hal-hal yang selama ini menjadi konsep kita," kata Sudirman.

Menurutnya, tugas Prabowo Subianto ke depan tentulah sangat berat.

Tak hanya urusan pemerintahan, tentunya juga soal ekonomi, hukum dan berbagai lembaga peradilan.

"Saya pilih cepat tugas Pak Prabowo untuk menyelesaikan, karena Pak Jokowi kan sudah mau selesai lah.

Kita doakan selesai dengan baik dan begitu 20 Oktober presiden baru dilantik kita menyongsong masa depan," tuturnya.

Kendati begitu, Sudirman mengaku tak pernah terpikirkan bakal menjadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka ke depannya meski memiliki hubungan baik dengan Prabowo.

Baca juga: Profil KH Marzuki Mustamar yang Disebut PKB Bakal Jadi Lawan Tangguh Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Baca juga: Demokrat Pede Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Herzaky: Kader Terbaik Adalah Mas AHY

Sudirman memang pernah menjadi caleg Gerindra dan diusung parpol tersebut saat maju di Pilkada Jawa Tengah pada 2018 silam.

Namun, Sudirman menyebut posisinya pada Pilpres 2024 yang berada di kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi alasan dirinya tak mau masuk di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kan ngurus negara ini banyak sekali bidangnya.

Bisa saja mengisi bidang-bidang lain seperti KPK sekarang lagi dibuka, BPK dibuka, sekarang kepada daerah sedang terbuka.

Nah karena itu saya berfikir teman-teman yang dulu di Koalisi Perubahan itu, saya termasuk dalam lingkaran itu tidak dalam kapasitas atau posisi untuk menjadi bagian dari kabinet, secara etika seperti itu," kata Sudirman.

Sandiaga Uno Belum Dapat Tawaran

Sandiaga Uno belum dapat tawaran jadi menteri di kabinet Prabowo-Gibran, sarankan PPP segera merapat dukung pemerintahan yang akan datang.

Politikus PPP Sandiaga Uno mengaku hingga kini belum ada tawaran menjadi calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Namun, Sandiaga Uno mengaku tetap menyarankan agar partainya segera mendukung dan bergabung dengan pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Menurutnya mendukung tak harus mendapat untuk mendapatkan posisi atau jabatan.

Baca juga: Mahfud MD Lempar Isu Hubungan Kapolri dan Jaksa Agung Tak Harmonis, Hanya Mau Jumpa di Rapat Kabinet

Baca juga: Pertemuan Prabowo-Gibran Bahas Kabinet, Waketum Gerindra: Kemarin Ada Perubahan UU Kementerian

Menurut Sandiaga Uno dukungan tak membuat PPP mematok harus mendapat jabat kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Walaupun saya secara pribadi sudah menyampaikan saran saya untuk PPP mendukung pemerintah, tapi sebaiknya menurut saya meskipun mendukung pemerintah tapi tidak mematok-matok jabatan karena kan berkontribusi untuk pemerintah, mendukung tidak mesti diartikan untuk mendapat posisi," kata Sandiaga di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Menparekraf itu menambahkan, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan tawaran untuk menjadi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Sandiaga mengaku sadar diri sebab di Pilpres 2024 PPP berbeda sikap politik.

Adapun PPP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024.

"Oh enggak, nggak ada penawaran itu dan kita mestinya dari PPP karena kita pendukung Pak Ganjar sebelumnya," ucapnya.

Sandiaga Uno pun meminta maaf kepada seluruh kader PPP, atas kegagalan partai berlambang Kakbah itu lolos ke DPR RI periode 2024-2029.

Sandiaga Uno mengaku bisa merasakan kepedihan yang dialami seluruh kader PPP.

"Prihatin dan saya juga melihat rekan-rekan di daerah yang telah berjuang luar biasa ini menghasilkan keprihatinan dan kepedihan yang sama," kata Sandiaga.

Sandiaga mengungkapkan, kepindahannya dari Gerindra ke PPP untuk mengerek suara partai pimpinan Mardiono itu.

Namun, PPP pada akhirnya tidak lolos ke Parlemen.

"Jadi saya memang perpindahan ke PPP ini tadinya difokuskan untuk bisa mengangkat suara PPP, belum bisa terwujudkan," ujarnya.

"Saya juga mohon maaf mungkin kalau ada kurang optimalnya dari kinerja selama berkampanye bersama PPP," imbuhnya.

Baca juga: Ditanya Peluang Menjabat di Kabinet Prabowo-Gibran, Jerry Sambuaga: Serahkan ke Presiden Terpilih

Baca juga: Bocoran Habiburokhman, Ternyata Prabowo Dengarkan Masukan Gibran Soal Penyusunan Format Kabinet

Kendati demikian, Sandiaga meyakini PPP akan kembali mewarnai DPR RI di Pemilu selanjutnya.

Berdasarkan hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, PPP hanya memperoleh 5.878.777 suara atau setara 3,87 persen suara nasional pada Pileg 2024.

Perolehan suara itu membuat PPP untuk kali pertama tidak lolos ke Senayan untuk periode 2024-2029 karena tidak memenuhi kriteria ambang batas parlemen sebesar 4 persen sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang (UU) Pemilu. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sudirman Said Mantap Pilih Prabowo Ketimbang Jokowi, Tapi Sadar Posisi Tak Masuk Kabinet

Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim

Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved