Berita Nasional Terkini
Akhirnya TNI-Polri Rebut Markas KKB Papua Kubu Undinus Kogoya, Cek Barang yang Ditemukan, Ada Drone
Akhirnya TNI-Polri rebut markas KKB Papua kubu Undinus Kogoya, cek barang yang ditemukan, ada drone
TRIBUNKALTIM.CO - Aparat gabungan terus berupaya mengatasi teror yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Papua.
Terbaru, aparat gabungan yakni Polda Papua, Satgas Damai Cartenz, dan Kodam XVII Cenderawasih berhasil menduduki markas KKB pimpinan Undius Kogoya di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Jumat (14/6/2024).
Diketahui, aksi KKB kerap membuat prajurit dan masyarakat sipil menjadi korban.
Baca juga: TNI-Polri Pukul Mundur OPM dan Rebut Distrik Homeyo, KKB Bakar Sekolah dan Tewaskan Seorang Warga
"Benar, kami telah melakukan penegakan hukum yang tegas dan terukur kepada KKB pimpinan Undinus Kogoya di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai.
Yang selama ini aktif melakukan aksi kriminal dan membuat masyarakat sipil menjadi korban," kata Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Pol Faizal Ramadhani, Senin (17/6/2024),
Aparat juga telah menyita barang bukti dari lokasi tersebut. Di antaranya drone dan amunisi.
"Barang bukti yang berhasil disita yakni tiga pucuk senapan angin, dua amunisi kaliber 5,66 mm, dua amunisi kaliber 7,62 mm, satu drone dan remote, dua buah parang," ujar Faizal.
Tak hanya itu, aparat juga menyita tujuh telepon genggam, satu b uah HT, delapan atribut KKB, enam tombak, dan empat sangkur.
Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno mengungkapkan, pihaknya melibatkan personel gabungan TNI dan Polri dalam operasi penegakan hukum yang tegas dan terukur pada KKB di Paniai.
Operasi itu dilakukan selama tiga hari sejak 14 Juni 2024 sampai 17 Juni 2024.
"Kami menegaskan kembali Satgas Operasi Damai Cartenz berkomitmen untuk terus melakukan penegakan hukum yang tegas dan terukur kepada KKB di Papua," katanya.
Sebelummya KKB diduga dipimpin oleh Undinus Kogoya menembak seorang sopir angkot bernama Rusli.
Jasad Rusli kemudian dibakar di dalam kendaraan di Kampung Timida, Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.
Selasa (11/6/2024). Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard Tampubolon mengungkap, anggota KKB menjadikan warga sipil sebagai tameng.
Baca juga: Prajurit Tak Ragu Lagi Bertindak Tegas, TNI Ganti Sebutan KKB Papua dengan OPM
"Oleh karena itu TNI melakukan tindakan kemanusiaan di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah yang selama ini dikuasai OPM," kata dia, Sabtu (15/6/2024),.
Sempat terjadi kontak tembak sebelum aparat menguasai kembali wilayah tersebut.
Aparat saat ini sudah menguasai Distrik Bibida dan berupaya memulihkan situasi kemanan di wilayah tersebut.
Rebut Distrik Homeyo
Aparat TNI - Polri langsung menindak aksi brutal Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB yang kini disebut Organisasi Papua Merdeka alias OPM.
Diketahui, OPM berulah di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya.
Terbaru, Aparat gabungan TNI Polri merebut Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), selanjutnya Apkam Gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi jenazah Almarhum Alexsander Parapak, korban penembakan OPM.
Proses evakuasi berhasil dilakukan pada Sabtu (4/5/2024), atau sehari pasca perebutan wilayah Homeyo oleh Apkam Gabungan TNI Polri.
Sebelumnya pada 30 April 2024 yang lalu, OPM pimpinan Keni Tipagau melakukan penyerangan terhadap Polsek Homeyo dan mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia.
Baca juga: Terjawab Alasan TNI Ganti Sebutan KKB Papua dengan OPM, KSAD Maruli Sebut Agar Prajurit Tak Ragu
Almarhum Alexsander merupakan warga pendatang dari Suku Toraja yang lahir di Makale Sulawesi Selatan pada 20 tahun silam.
Akibat penembakan OPM, Almarhum Alexsander meninggal dunia dan disemayamkan selama hampir 5 hari lamanya di Homeyo.
Menindaklanjuti situasi tersebut, maka pada Sabtu pagi, Apkam Gabungan TNI Polri berhasil mengevakuasi jenazah Almarhum Alexsander dari Distrik Homeyo menuju Timika Kabupaten Mimika.
Proses evakuasi tersebut menggunakan sarana Helikopter gabungan TNI Angkatan Darat dan Polri serta pesawat TNI Angkatan Udara.
Apkam Gabungan TNI Polri tersebut melibatkan satuan jajaran Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema dan Satgas Nanggala Kopassus Damai Cartenz, serta personel Puspenerbad dan TNI Angkatan Udara dibawah koordinasi Kogabwilhan III.
Dalam proses evakuasi tersebut, selain jenazah Almarhum Alexsander, Apkam Gabungan TNI Polri juga berhasil mengevakuasi 3 orang warga pendatang yang akan kembali ke kampung halamannya, yakni seorang guru dan dua orang anak-anak.
"Operasi Evakuasi dari wilayah Distrik Homeyo merupakan kegiatan kemanusiaan untuk mewujudkan situasi keamanan wilayah yang kondusif guna mendukung semua proses percepatan pembangunan Papua," ucap Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard TH Tampubolon, pasca operasi penindakan.
Baca juga: Unggah Video Bareng Pilot Susi Air, OPM Alias KKB Ketakutan, Minta TNI Tak Gunakan Kekuatan Udara
Gerak Cepat Rebut Distrik Homeyo Intan Jaya Setelah Tiga Hari Diteror OPM
Aksi biadab Organisasi Papua Merdeka (OPM) di wilayah Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua, berhasil ditindak oleh Aparat Keamanan (Apkam) Gabungan TNI Polri pada Jumat 3 Mei 2024.
OPM telah mengganggu keamanan dan berusaha menguasai wilayah Homeyo selama tiga hari berturut-turut.
Aksi biadab OPM tersebut dimulai serangan terhadap Polsek Homeyo pada 30 April 2024 yang mengakibatkan seorang remaja bernama Alexsander Parapak meninggal dunia.
Aksi biadab OPM dilanjutkan dengan aksi pembakaran bangunan SD Inpres Pogapa pada hari Rabu 1/5/2024.
Kemudian OPM melakukan upaya penyerangan terhadap Koramil 1705-05/Homeyo pada tanggal 2 Mei 2024.
Dampak serangan OPM selama tiga hari di Homeyo telah menimbulkan ketakutan bagi masyarakat setempat, bahkan ada beberapa masyarakat yang pergi mengungsi mengamankan diri.
Akibat aksi gangguan bersenjata dan pembakaran yang dilakukan oleh OPM tersebut juga melumpuhkan aktivitas masyarakat setempat.
Menindaklanjuti aksi biadab OPM, maka pada hari Jumat 3/5/2024, Apkam TNI Polri telah berhasil melancarkan Operasi Penindakan terhadap OPM yang berada di wilayah Distrik Homeyo.
Apkam Gabungan TNI Polri tersebut melibatkan satuan jajaran Komando Operasi TNI (Koops TNI) Habema dan Satgas Nanggala Damai Cartenz.
Hasil yang didapatkan dari operasi tersebut adalah berangsur-angsur pulihnya situasi keamanan wilayah Distrik Homeyo dari aksi-aksi sporadis OPM.
Baca juga: Viral BEM UI Ditantang KKN di Wilayah KKB oleh Oknum Anggota TNI, Berawal Kritik Pelanggaran HAM
Penguasaan keamanan tersebut sangat berarti bagi kelancaran dan situasi kondusif kehidupan masyarakat setempat dalam menjalankan kehidupan dan aktivitas sehari-hari.
"Operasi Penindakan tegas terhadap OPM di wilayah Distrik Homeyo merupakan upaya menciptakan keamanan wilayah yang akan mendukung semua proses percepatan pembangunan Papua," ucap Panglima Kogabwilhan III, Letjen TNI Richard T.H. Tampubolon, pasca operasi penindakan. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Aparat Sita Amunisi dan Drone Saat Duduki Markas KKB Undinus Kogoya di Paniai"
Ikuti berita populer lainnya di Google News Tribun Kaltim
Ikuti berita populer lainnya di saluran WhatsApp Tribun Kaltim
Joel Tanos Cucu Siapa? Inilah Sosok Tony Tanos yang Dijuluki '9 Naga Sulawesi Utara' |
![]() |
---|
Bupati Pati Sadewo Belum Pasti Lengser, Ini Arti Pemakzulan Lewat Hak angket DPRD dan Prosesnya |
![]() |
---|
Terjawab Sudah Penyebab Perwira dan Senior Aniaya Prada Lucky hingga Tewas, Begini Kata Kadispenad |
![]() |
---|
Mengenal PBB P2 yang Jadi Akar Permasalahan Demo Besar-besaran di Pati Hari ini |
![]() |
---|
Ini Kata-kata Bupati Sudewo Saat Temui Pendemo di Pati, Hanya 20 Detik, Langsung Dilempari Sandal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.