Berita Balikpapan Terkini
Butuh Peran RT dalam Mencegah Kasus Asusila dan Kekerasan pada Anak di Balikpapan
Mencuatnya kasus asusila dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di bawah umur terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat
Penulis: Ilo | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Mencuatnya kasus asusila dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak di bawah umur terus menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat. Kasusmya masih seringkali terjadi.
Karena itu, DPRD Balikpapan memberikan terobosan, langkah dan upaya dalam menangkal atau mencegah kasus asusila terjadi di tengah masyarakat.
Disampaikan oleh Komisi IV DPRD Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi kepada TribunKaltim.co pada Jumat (21/6/2024) di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Asep menekankan pentingnya peran RT, kelurahan, dan camat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai tindakan yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kasus pelecehan atau kekerasan terhadap anak.
Baca juga: 3 Langkah Pertolongan Pertama pada Korban Kekerasan Asusila di Kaltim ala Psikolog dari Balikpapan
Sehingga program yang dijalankan oleh pemerintah melalui OPD terkait tersosialisasi secara baik dan sampai kepada masyarakat.
"Dengan demikian, kejadian pelecehan dan kekerasan terhadap anak dapat dicegah sejak dini," tambahnya.
Asep juga mengajak ulama, ustaz, dan pemuka agama untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga dan melindungi anak-anak dari pelecehan dan kekerasan.
"Edukasi dan pencerahan mengenai sejumlah kasus pencabulan terhadap anak-anak di Balikpapan sangat diperlukan," pungkasnya.
Dengan perhatian serius dari berbagai pihak, diharapkan kasus pelecehan anak di Kota Balikpapan dapat ditangani dengan lebih efektif dan angka kejadian serupa dapat ditekan.
Bukan Hanya Seremonial
Kasus pelecehan terhadap anak di bawah umur di Kota Balikpapan baru-baru ini telah menarik perhatian banyak pihak.
Tidak terkecuali anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Asep Ahmad Sapturi.
Ia menegaskan bahwa pelecehan terhadap anak di bawah umur di Kota Balikpapan tidak boleh dianggap sepele.
Baca juga: 6 Dampak Buruk dari Tindakan Kekerasan Asusila versi Psikolog Balikpapan
"Peristiwa tak terpuji ini sangat memprihatinkan dan harus menjadi perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Balikpapan," ujar Asep pada Jumat (21/6/2024) hari ini.
Menurutnya, kejadian tersebut harus menjadi catatan penting bagi organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, mengingat predikat Balikpapan sebagai Kota Layak Anak (KLA) harus diwujudkan dalam tindakan nyata di lapangan.
Predikat KLA seharusnya melibatkan semua komponen masyarakat, bukan hanya menjadi acara seremonial untuk menyenangkan para pemimpin.
"Jadi suatu daerah itu bisa dikatakan KLA jika semua komponen ikut terlibat di dalamnya. Bukan hanya seremonial untuk menyenangkan pimpinan," tegasnya.
Baca juga: Motif karena Kisah Asmara Kandas, Pria di Balikpapan Nekat Sebarkan Konten Asusila Mantan Pacar
Ia juga menyatakan bahwa tindakan nyata harus dilakukan hingga tingkat RT dan tidak hanya sebatas rapat seremonial.
"Pelaksanaannya harus dirasakan oleh masyarakat di tingkat paling bawah, RT setempat," jelas Asep.
Menurut Asep, konsistensi dalam pelaksanaan program KLA harus terus dilakukan secara berkesinambungan, bukan hanya semangat di awal yang kemudian surut.
(TribunKaltim.co/Zainul)
asusila
Korban Kekerasan Asusila
Kalimantan Timur
DPRD Balikpapan
psikolog
TribunKaltim.co
Budi Susilo
Uniba Jadi Mitra Strategis Pemerintah, Perkuat PPG Nasional dari Kaltim |
![]() |
---|
Biddokkes Polda Kaltim Pastikan Keamanan Program Makan Bergizi Gratis di Balikpapan |
![]() |
---|
BI Balikpapan Dorong Industri Fesyen, Cetak Desainer Muda Kreatif Lewat Capacity Building |
![]() |
---|
Besok, Menteri PPPA Resmikan Ruang Bersama Indonesia di Taman Bekapai Balikpapan |
![]() |
---|
Dunia Games Laga 2025 Buka Turnamen Esports Komunitas Bergengsi, Hadirkan Hadiah Rp260 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.