Berita Kukar Terkini

Gence Ruan dan Nasi Bekepor Jadi Wisata Kuliner Lokal di Kutai Kartanegara

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sedang fokus pada pengembangan inovasi kuliner khas daerah

TRIBUNKALTIM.CO/HO
ILUSTRASI-Halaman Kampus Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) dipenuhi kehangatan dan keceriaan saat Festival Cerau Nasi Bekepor Seribu Kenceng.TRIBUNKALTIM.CO/HO 

TRIBUNKALTIM.CO, TENGGARONG - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sedang fokus pada pengembangan inovasi kuliner khas daerah.

Ini merupakan upaya meningkatkan daya tarik objek wisata dan memperkenalkan kekayaan kuliner lokal.

Kepala Bidang Pemasaran Dispar Kukar, Triyatma, mengatakan, meskipun Kukar memiliki kekayaan kuliner yang unik, seperti nasi bekepor atau gence ruan, namun belum ada upaya yang berhasil untuk mengemas kuliner tersebut sebagai oleh-oleh bagi wisatawan.

“Kita masih belum bisa mengemas agar kuliner tersebut dapat dibawa keluar kota dengan daya tahan yang cukup lama,” ujar Triyatma, Sabtu (20/7/2024).

Hingga saat ini, Dispar Kukar mengakui bahwa mereka masih mencari formula baru untuk mengemas makanan khas Kutai tersebut agar dapat bertahan lama.

Baca juga: Dukung Festival Kampong Seraong di Desa Jembayan Tengah, Dispar Kukar Berharap Makin Diperbanyak

Baca juga: Dispar Kukar Kecolongan Usai YouTuber Jelajahi Pulau Kumala di Malam Hari

"Contohnya seperti kota Yogyakarta yang telah berhasil mengemas kuliner khasnya, gudeg, menggunakan berbagai metode seperti kaleng dan kendi agar bisa bertahan lama di luar kota,sedangkan kita ini belum menemukan formulasi itu,” ungkapnya.

Untuk mengatasi tantangan ini, Dispar Kukar akan mencari alternatif agar dapat melakukan pengemasan makanan khas Kutai yang bertujuan untuk memperluas pengetahuan masyarakat tentang kuliner lokal tersebut serta menjaga keawetan produk tersebut.

“Selama ini makanan kering seperti amplang sudah umum, namun untuk kuliner khas Kutai kita masih mencari cara agar wisatawan dapat membawa oleh-oleh makanan tersebut,” tutup Triyatma.

Festival Cerau Nasi Bekepor Seribu Kenceng

Halaman Kampus Universitas Kutai Kartanegara (Unikarta) dipenuhi kehangatan dan keceriaan saat Festival Cerau Nasi Bekepor Seribu Kenceng. Acara yang dibuka oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kutai Kartanegara (Kukar), Akhmad Taufik Hidayat dengan menyalakan api memakai obor menjadi pertanda perayaan kekayaan kuliner dan budaya daerah.

NASI BEKEPOR merupakan hidangan khas Kutai mirip nasi liwet dengan proses memasaknya memakai kayu bakar atau arang, sehingga aroma masakan ini sungguh menggoda dan khas.

Nasi bekepor biasanya dicampur dengan ikan dan rempah-rempah dan dihidangankan langsung dari kenceng, tempat memasak mirip panci bulat.

Dalam kesempatan tersebut, Akhmad Taufik menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya, khususnya kepada Civitas Akademika Unikarta yang telah banyak membantu Pemkab Kukar.

Terutama dalam sumbangsih pemikiran, kajian, dan kegiatan yang dalam rangka pembangunan dan pelestarian budaya di Kukar, salah satunya kegiatan seperti ini.

Apalagi, Kukar memiliki keanekaragaman budaya dan kuliner khas, penyelenggaraan kegiatan Festival Cerau Nasi Bekepor Seribu Kenceng tentu menjadi bagian dari upaya pembinaan dan pelestarian adat budaya daerah.

"Harapan saya, kegiatan seperti ini bukan hanya sebagai upaya pelestarian budaya, akan tetapi bisa kita kembangkan menjadi atraksi daya tarik wisata bagi wisatawan yang akan datang di Kukar," ujar Akhmad Taufik menyampaikan pesan Bupati Kukar, Edi Damansyah.

Baca juga: Dispar Kukar Bangun Tiga Desa Wisata Baru, Sumber Sari Bakal Jadi Kampung Inggris

Menurutnya, di tengah perkembangan zaman yang cepat, banyak sekali adat dan budaya yang bisa saja terlupakan oleh generasi penerus bangsa.

Melalui kegiatan Festival Cerau Nasi Bekepor, diharapkan para mahasiswa dapat membantu Pemkab Kukar untuk menjadi promotor dalam melestarikan seni, budaya, dan adat tradisi Kutai Kartanegara di kalangan generasi muda.

Akhmad Taufik mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama merumuskan langkah kreatif dan nyata, untuk menjadikan budaya sebagai marwah dari perilaku kehidupan sehari-hari.

Jaga dan lestarikan budaya guna mewujudkan Kukar menjadi daerah yang berbudaya, serta menjadi daerah yang maju, mandiri, sejahtera dan berkeadilan.

Dengan mengambil peran akan tercipta sinergi yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat dan pelaku usaha," ucapnya.

Sementara itu, Panitia Festival Cerau Nasi Bekepor, Fatima Ila mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi mensukseskan kegiatan, termasuk sejumlah OPD di Pemkab Kukar.

Semoga kegiatan ini ke depannya lebih baik lagi dan menjadi agenda tahunan. "Acara ini juga dirangkai dengan olahraga tradisional menyumpit, begasing dan belogo," kata Fatima. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved