Berita Nasional Terkini

Konflik PKB vs PBNU Memanas, Cak Imin Tuding Gus Yahya dan Gus Ipul Gagal Mempolitisasi NU

Cak Imin pun menilai Yahya Cholil Staquf dan Saiffullah Yusuf gagal mempolitisasi NU.

Tribunnews/Jeprima
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menuding Ketua Umum dan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saiffullah Yusuf (Gus Ipul), menarik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam kerusakan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menuding Ketua Umum dan Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Saiffullah Yusuf (Gus Ipul), menarik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam kerusakan.

Hal ini diungkapkan Cak Imin di tengah memanasnya hubungan PKB dengan PBNU.

Cak Imin pun menilai Yahya Cholil Staquf dan Saiffullah Yusuf gagal mempolitisasi NU.

Ia menilai, saat ini Yahya dan Saiful berusaha untuk melakukan gerakan politik yang mengganggu kepemimpinannya di PKB.

Baca juga: Analisis Refly Harun Soal Penjegalan Anies di Pilkada Jakarta Mulai Terbukti, PKB-Nasdem Tarik Diri?

Baca juga: Bahas Peluang Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Gerindra Intens Komunikasi dengan PKS dan PKB

“Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB, emang siapa lu.. Anda sopan kami segan, kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite..,” ujar Muhaimin dalam akun X @cakimiNOW dikutip Kompas.com, Minggu (4/8/2024).

Lebih lanjut, Muhaimin menyatakan bahwa upaya Gus Yahya dan Gus Ipul untuk mendegradasi kekuatan PKB tidak berhasil dilakukan.

Alasannya, PKB berhasil meraih kenaikan suara dan kursi legislatif di tingkat pusat dan daerah pada Pemilu 2024.

“Prestasi perolehan PKB pada Pemilu 2024 diakui semua pihak dan kita syukuri sebagai keberhasilan kader-kader yang tidak lagu bergantung pada siapapun,” katanya.

“Digembosi Yahya dan Saipul di pemilu malah membuat perolehan PKB meningkat tajam,” sambung dia.

Terakhir, Muhaimin menganggap bahwa Gus Yahya dan Gus Ipul telah melanggar pernyataannya sendiri yang tidak ingin melibatkan PBNU dalam urusan politik.

Berbagai pernyataan yang dibuat keduanya, lanjut Muhaimin, justru bakal membuat kepercayaan publik PBNU mengalami penurunan.

“Omongan Yahya dan Saipul gak laku. Yang rusak itu Yahya sama Saipul, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa gak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU?” imbuh dia.

Sebelumnya, Yahya mengibaratkan PBNU dan PKB ibarat pabrik dan mobil.

Sehingga jika ada kerusakan dari mobil yang dibuat maka pabrik harus menarik barang tersebut.

Baca juga: PBNU Undang Eks Sekjen PKB, Dosa-Dosa Cak Imin Langsung Dibongkar, Mulai Keuangan Hingga Dewan Syuro

Adapun konflik antara PBNU dan PKB semakin memanas setelah pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Haji 2024 di DPR RI.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved