Berita Nasional Terkini
KPK Bocorkan Alasan Belum Bisa Endus Harun Masiku, Kronologi Ngototnya PDIP Upayakan Masiku ke DPR
KPK bocorkan alasan belum bisa endus Harun Masiku, kronologi ngototnya PDIP upayakan Harun Masiku ke DPR
TRIBUNKALTIM.CO - Misteri keberadaan Harun Masiku belum terungkap.
Sudah sekitar 4 tahun Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK memburu eks caleg PDIP ini.
Terbaru, KPK kembali intensif memburu Harun Masiku dengan memeriksa beberapa orang, termasuk Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Meski demikian, sampai saat ini keberadaan Harun Masiku belum terendus.
Baca juga: Lengkap, Susunan Pengurus Satgas Percepatan Investasi IKN Nusantara, Jokowi Kebut Masuknya Investor
Harun Masiku sudah menjadi buronan sejak tahun 2020 dalam perkara suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019–2024.
"Bau-baunya belum kecium ya, karena masih tersaring dengan kedap sekali nih posisi HM [Harun Masiku]," kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto kepada wartawan, Rabu (7/8/2024).
Tidak hanya di dalam negeri, diketahui KPK sudah berusaha mencari Harun Masiku hingga luar negeri, seperti Malaysia dan Filipina.
Namun, pencarian berakhir nihil.
Tessa mengatakan, penyidik memiliki cara lain untuk mengulik keberadaan Harun Masiku, yaitu lewat saksi-saksi yang dianggap mengetahui lokasi eks caleg PDIP itu.
"Tetapi kita berkeyakinan penyidik memiliki alat bukti maupun petunjuk siapa-siapa saja yang harus dipanggil untuk diklarifikasi," katanya.
Baca juga: KPK Rencanakan Pemeriksaan Hasto Lagi, Kasus Harun Masiku dan DJKA, Megawati Bakal Pasang Badan
PDIP Ngotot Jadikan Harun Masiku Anggota DPR
Harun Masiku adalah eks caleg PDIP yang maju sebagai caleg dari daerah pemilihan (dapil) Sumatera Selatan (Sumsel) I pada Pemilu 2024.
Di dapil tersebut, Masiku hanya memperoleh 5.878 suara dan menempati posisi kelima.
Perolehan suara tersebut jelas tidak dapat mengantarkan Masiku melenggang ke Senayan.
Pada saat itu, caleg dari PDIP dari dapil Sumsel I yang dinyatakan terpilih adalah Nazarudin Kiemas, tetapi ia meninggal 17 hari sebelum pemilu.
| Hasil Survei Indikator, Mentan Amran Raih Kepuasan Publik Tertinggi Meski Bukan yang Paling Populer |
|
|---|
| Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Dikritik, Wamensos Ajak Rekonsiliasi dan Ikhlaskan Masa Lalu |
|
|---|
| Update Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading: Polisi Geledah Rumah FN, Siswa yang Diduga Jadi Pelaku |
|
|---|
| Komite Reformasi Polri Dikritik, Hanya Mahfud MD dan Jimly dari Sipil, Dinilai Cuma Formalitas |
|
|---|
| Hasil Survei Indikator: Elektabilitas Dedi Mulyadi Ungguli Anies dan Gibran, Nama Purbaya Mencuat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20240619_Hasto_Sekjen-PDIP_KPK_Harun-Masiku.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.