Satgas TMMD Kodim 0904 Paser Lakukan Penyuluhan Pertanian untuk Warga Desa Sungai Terik 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0904/Paser kembali menjalankan program non fisik dengan memberi penyuluhan pertanian kepada petani di Desa Sungai Terik, Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser. 

Kegiatan yang menggandeng Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Paser itu, sebagai upaya dalam meningkatkan ketahanan pangan di desa yang menjadi lokasi sasaran TMMD ke-121 Kodim 0904/Paser, Rabu (14/8/2024). 

Pasiter Kodim 0904 Paser, Kapten Inf Agus Wahyu mengatakan penyuluhan pertanian yang dilakukan guna meningkatkan keterampilan dan pengetahuan bertani serta berkebun warga setempat. 

Baca juga: Setujui KUA-PPAS APBD 2025, DPRD Paser Beri Sejumlah Catatan bagi Pemkab Paser

"Penyuluhan pertanian ini, merupakan serangkaian sasaran non fisik dari program TMMD Kodim 0904/Paser guna meningkatkan pengetahuan masyarakat sekitar mengenai pertanian," terang Agus. 

Sebelumnya, pihaknya juga secara berkala melakukan penyuluhan dan sudah menjalin kerjasama melalui Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). 

"Harapannya penyuluhan yang dilakukan dalam program TMMD ini, bisa meningkatkan apa yang sudah kita lakukan sebelumnya," tambahnya. 

Dengan penyuluhan tersebut, masyarakat juga sedikit tercerahkan mengenai tugas dan peran dari BPP sehingga bisa langsung berkoordinasi ketika ada sesuatu yang ingin diketahui. 

Lebih lanjut dikatakan, dalam penyuluhan itu juga mendatangkan langsung narasumber dari Bidang Pertanian Distapang Paser, Haris. 

"Alhamdulillah, puluhan masyarakat sangat antusias mengikuti penyuluhan pertanian ini dan memperhatikan secara seksama dari apa yang disampaikan pemateri," ulas Agus. 

Dalam penyuluhan itu, masyarakat dibekali pengetahuan mengenai pengenalan hama dan penyakit. Utamanya pada tanaman padi, guna mengatasi maupun mengantisipasi serangan hama. 

"Semoga bekal yang diberikan ini, masyarakat dapat mengaplikasikannya dengn baik. Sehingga nantinya, bisa meningkatkan kualitas hasil pertanian maupun perkebunan yang selama ini belum maksimal," tutup Agus. (*)