Berita Paser Terkini
Melas Taon Berakhir, Pemkab Paser Serukan Pelestarian Bahasa Ibu Sejak Dini
Penutupan Melas Taon dimanfaatkan Pemkab Paser untuk menyerukan pentingnya mengajarkan Bahasa Paser sejak usia dini.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Miftah Aulia Anggraini
Ringkasan Berita:
- Pada penutupan Melas Taon, Pemkab Paser mengajak seluruh masyarakat mengajarkan Bahasa Paser kepada anak-anak sejak dini.
- Bahasa daerah disebut sebagai akar budaya yang harus dijaga agar identitas Paser tidak hilang di tengah modernisasi.
- Pemerintah dan lembaga adat didorong memperkuat sinergi untuk melestarikan adat, ritual, dan bahasa daerah demi mewujudkan visi Paser TUNTAS.
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Kegiatan adat tahunan Melas Taon menjadi wadah dalam melestarikan dan memperkenalkan adat istiadat Suku Paser.
Rangkaian kegiatan Melas Taon berlangsung sejak tanggal 13 hingga 17 November lalu di Area Gentung Temiang, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dengan berbagai ritual adat yang dilaksanakan.
Pada penutupan kegiatan Melas Taon, Bupati Paser, Fahmi Fadli yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Setda Paser, Ina Rosana, menyerukan agar anak usia dini dapat didik untuk berbahasa Paser dalam kehidupan sehari-hari.
Pesan ini secara khusus ditujukan kepada seluruh masyarakat Paser sebagai upaya kolektif untuk menjaga agar Bahasa Paser tidak hilang tergerus zaman dan modernisasi.
Baca juga: Jadi Daya Tarik Wisatawan, Pemkab Paser Dukung Pelestarian Permainan Tradisional Melalui Melas Taon
Staf Ahli Bupati Paser, Ina Rosana menyampaikan bahwa pelestarian bahasa daerah merupakan pondasi utama dalam menjaga identitas budaya Paser.
"Bahasa merupakan akar budaya kita, kalau bahasa Paser hilang, maka sebagian besar dari jati diri kita juga akan hilang. Oleh karena itu, mari kita mulai dari lingkungan keluarga, ajarkan anak-anak kita berbahasa Paser setiap hari, sejak usia dini," pesan Ina.
Kegiatan Melas Taon merupakan ritual tahunan untuk membersihkan alam dan menjernihkan waktu dari hal-hal buruk, yang diharapkan tidak hanya menjadi ritual adat semata.
"Melas Taon juga diharapkan sebagai wadah yang efektif untuk melestarikan dan memperkenalkan kekayaan adat istiadat Paser kepada generasi muda dan khalayak luas," tambahnya.
Baca juga: DPRD Paser Apresiasi Lomba Tradisional Jadi Rangkaian Kegiatan Melas Taon 2025
Disamping itu, para pemangku adat diharapkan dapat terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser.
Sinergi yang kuat antara pemerintah dan lembaga adat ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian visi daerah, yaitu Paser yang Tangguh, Unggul, Transformatif, Adil dan Sejahtera (TUNTAS).
"Melas Taon ini sebagai bukti komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat adat dalam menjunjung tinggi warisan leluhur di tengah arus perkembangan zaman yang semakin pesat," tutup Ina. (*)
| Kunjungi Bappenas RI, Pemkab Paser Dorong Pemanfaatan DTSEN untuk Percepatan Pembangunan |
|
|---|
| Satpolairud Polres Paser Gelar Donor Darah, 39 Kantong Darah Terkumpul |
|
|---|
| DPRD Paser Apresiasi Operasi Zebra Mahakam 2025, Dorong Budaya Tertib Lalu Lintas |
|
|---|
| Wabup Paser Optimis Serapan Anggaran 2025 Tembus 100 Persen hingga Akhir Tahun |
|
|---|
| 7 Jenis Pelanggaran Operasi Zebra Mahakam 2025 di Paser, Hati-hati Pelajar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251118_Staf-Ahli-Bidang-Ekonomi-Setda-Paser-Ina-Rosana-menutup-kegiatan-Melas-Taon.jpg)