Pilkada Samarinda 2024

Rudy Mas’ud dan Andi Harun Belum Sepakat di Pilkada Samarinda, Golkar Bertanding atau Bersanding?

Pertemuan keduanya berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Timur, Jalan Mulawarman, Kota Samarinda, Rabu (28/8/2024

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Nur Pratama
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
Andi Harun–Saefuddin Zuhri saat bertemu Rudy Mas’ud beserta jajaran pengurus Partai Golkar Kaltim bersama pengurus Gerindra Kaltim, Rabu (28/8/2024). 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sikap Partai Golkar di Pilkada Samarinda 2024 masih menggantung dan menyisakan tanda tanya besar.

Apalagi, ketika terucap kalimat bersanding atau bertanding oleh Rudy Mas’ud saat memberi sambutan di sela pertemuannya dengan Andi Harun.

Pertemuan keduanya berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kalimantan Timur, Jalan Mulawarman, Kota Samarinda, Rabu (28/8/2024) dini hari.

Jelas ini menimbulkan tanda tanya, terkait kemana tiket terakhir Golkar untuk Pilkada serentak 2024 di Benua Etam.

Karena Kota Samarinda jadi satu–satunya daerah yang belum dikeluarkannya surat B1.KWK.

Baca juga: KPU Samarinda Ingatkan Bakal Pasangan Calon yang Daftar Pilkada 2024 untuk Konfirmasi Lebih Awal

Andi Harun yang berstatus petahana, juga jadi satu–satunya bacalon yang sudah sangat siap berlayar.

Diusung 9 parpol (partai politik) parlemen minus Golkar, ia didampingi Saefuddin Zuhri untuk hajatan 5 tahunan ini.

Rudy Mas’ud bertemu dengan Andi Harun sekitar 1 (satu) jam lamanya di aula pertemuan, keduanya juga sempat memberi sambutan pada forum terbuka ini.

Sebelum akhirnya, ada pertemuan tertutup antar keduanya didampingi elite Golkar Kaltim dan pengurus Gerindra Kaltim di ruangan lain.

“Alhamdulillah, Pak Walikota kembali datang ke rumah besar kita bersama, berkunjung kesini. Banyak hal yang kita punya kesepahaman, selama ini tidak ada masalah, hanya saja di dalam pandangan politik berbeda, tetapi pada saat kepentingan yang sama, kita akan bersinergi, Insyaa Allah titik temu sudah ada,” jelas Ketua DPD Partai Golkar Kaltim ditemui sesaat sebelum meninggalkan lokasi.

Dilanjutkannya, bahwa koordinasi akan dilakukan kepada DPP Partai Golkar untuk memberi masukan bahwa di Kota Samarinda punya kesamaan melaksanakan pemenangan baik tingkat Provinsi Kaltim dan Kota.

Namun demikian, Rudy Mas’ud belum menegaskan bahwa dukungan Golkar sudah fix kepada Andi Harun.

Meski, kepemimpinan Andi Harun selama 3,5 tahun banyak memberi kemajuan di Kota Tepian.

Golkar Kaltim melihat, layak untuk melanjutkan kepemimpinan diperiode berikutnya, namun tentunya menunggu keputusan DPP.

“Kita tunggu dari DPP. Tapi saya rasa gambarannya sudah terlihat. Jauh dimata dekat dihati. Kira–kira begitu,” tegasnya.

“Saya rasa menjawabnya nanti, setelah DPP memberi responnya. Apakah Golkar ikut mensupport atau berhadapan dengan Pak Walikota, karena keputusan MK terbaru, dengan parlemen treshold terbaru, Golkar bisa mengusung sendiri,” sambung Rudy Mas’ud.

Masih ada kans Golkar untuk mengajukan kadernya sendiri bertanding melawan Andi Harun, tetapi juga tak menutup kemungkinan bersanding bersama–sama membangun Kota Samarinda.

“Kita realistis, kita Ingin menang, Kita berkomunikasi dengan semua, bukan dengan Pak Andi Harun saja, semua pihak termasuk parpol, baik pengusung maupun pendukung.

Kader Golkar ada Nindya Listiyono, Kevin Kamil dan kader lain yang siap dalam kontestasi ini, dengan melihat berbagai pertimbangan,” tegasnya.

Sementara itu, Andi Harun menegaskan bahwa khusus di Kota Samarinda, riset dan survei politik mengindikasikan masyarakat masih menginginkannya melanjutkan kepemimpinan menjadi Walikota Samarinda.

Hampir semua parpol mengikuti suara konstituen dan bijak mendengar apa yang menjadi permintaan masyarakat sehingga merapat mendukungnya dalam pencalonan di periode kedua.

“Soal dini hari ini, tidak direncanakan sebelumnya. Setelah saya mendapatkan SK dari PKS malamnya, ada telepon dari DPP dan Samarinda, terjadi pertemuan dengan Pak Ketua Golkar, dalam rangka membangun komunikasi,” jelasnya.

Namun demikian, Andi Harun rupanya hanya berkomunikasi terkait Pilkada Samarinda dan belum menerima dukungan resmi partai beringin.

Tentu ia tak kecewa, karena jika pada kenyataan politiknya nanti berbeda, Golkar tidak mendukungnya, tentu harus dihargai sebagai realitas politik.

“Harapan besar kita mudah–mudahan seperti harapan warga Samarinda, satu frekuensi dengan suara rakyat atas keputusan parpol.

Walau ada komunikasi, saya tidak boleh, karena bukti tertulisnya belum saya pegang. Bahwa saya baru bisa berkomentar jika fakta B1. KWK sudah ditangan, tetapi dengan pertemuan ini semakin mengarah kesana,” pungkas Andi Harun.(*)

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved