Berita Internasional Terkini
Terungkap Isi Peta dan Rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk Gaza
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu tampil di TV untuk berbicara tentang perang di Gaza pada Senin, (2/9/2024).
Penulis: Tribun Kaltim | Editor: Nisa Zakiyah
Sementara koridor ketiga baru akan dibangun antara Rafah dan Khan Younis dan juga akan dikontrol oleh Israel.
Namun Netanyahu tidak ingin Israel terjebak dalam mengelola urusan lebih dari dua juta warga sipil yang akan terus mengungsi, dia menyarankan agar otoritas sipil setempat yang mengurusnya.
Baca juga: Puluhan Ribu Orang Menggelar Protes di Israel saat Operasi, Benjamin Netanyahu Dipuji Sukses
Bagaimana dengan Tepi Barat yang diduduki?
Seperti yang terlihat, tampaknya ia akan menghapus Tepi Barat yang diduduki.
Peta yang digunakan Netanyahu untuk menekankan hal tersebut menunjukkan Tepi Barat telah sepenuhnya dicaplok oleh Israel.
Hal ini terjadi ketika serangan Israel ke kamp-kamp pengungsi dan kota-kota di Tepi Barat yang diduduki mencapai titik tertinggi, yang menunjukkan apa yang mungkin menjadi tujuan akhir Netanyahu.
Mengapa Koridor Philadelpia?
Philadelpia terletak di perbatasan Mesir, dan Netanyahu telah mengklaim bahwa hanya Israel yang bisa mengendalikan penyeberangan perbatasan itu untuk menghentikan Hamas menyelundupkan tawanannya keluar dari Gaza atau menyelundupkan senjata dan barang selundupan lainnya.
Terlepas dari beberapa pernyataan publik oleh orang-orang dari dalam kabinetnya sendiri dan lembaga keamanannya, dia telah menggambarkannya sebagai landasan keamanan Israel.
Namun para analis meyakini bahwa fokus Netanyahu pada Koridor Philadelphia adalah untuk alasan yang berbeda, yaitu mencoba menggagalkan kesepakatan gencatan senjata.
“Pada dasarnya itu adalah alasan yang digunakan Netanyahu pada saat ini,” kata Zachary Lockman, seorang ahli Israel-Palestina di New York University, kepada Al Jazeera.
Mengapa Netanyahu ingin menggagalkan gencatan senjata?
Desakan di Koridor Philadelpia ini menghambat negosiasi - juga karena penengah Mesir benar-benar menentang keberadaan Israel di sana.
Tidak ada gencatan senjata berarti para tawanan yang dibawa ke Gaza pada tanggal 7 Oktober tidak akan kembali dalam waktu dekat.
Sebuah fakta yang membuat marah keluarga, teman, dan rekan-rekan mereka yang melakukan protes dalam jumlah besar.
Israel Makin Lancang, Negara-negara Teluk Diminta Lawan Berbarengan, Jangan Omong Doang |
![]() |
---|
Sosok Pembunuh Zetro Leonardo Purba di Peru dan Dugaan Motif |
![]() |
---|
Penjelasan BMKG Soal Gerhana Matahari Sebagian 21 September 2025, Apakah Terlihat di Indonesia? |
![]() |
---|
142 Negara Setuju Palestina Merdeka, 10 yang Menolak, Ada AS hingga Papua Nugini |
![]() |
---|
Sosok Charlie Kirk yang Tewas Ditembak Tyler Robinson dan Hubungannya dengan Donald Trump |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.