Berita Paser Terkini

BPS Ungkap Jumlah Petani di Paser Menurun Akibat Alih Fungsi Lahan

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser mengungkap adanya penurunan jumlah petani di Bumi Daya Taka

Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser, Bayu Agung Prasetyo. TRIBUNKALTIM.CO/SYAIFULLAH IBRAHIM 

TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Paser mengungkap adanya penurunan jumlah petani di Bumi Daya Taka. 

Kepala BPS Kabupaten Paser, Bayu Agung Prasetyo yang mengungkapkan penurunan terjadi disebabkan berbagai faktor. 

Namun, penurunan tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Paser melainkan juga dialami hampir seluruh wilayah. 

"Secara umum, jumlah petani kita mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 dari hasil terakhir kami melakukan sensus pertanian. Mungkin karena alih fungsi lahan, dan lain sebagainya," terang Bayu, Minggu (6/10/2023). 

Diutarakan, jumlah dan presentase petani tanaman pangan di Kabupaten Paser untuk tahun 2023 mencapai 4.316 petani

"Dari jumlah rumah tangga usaha pertanian (RTUP) di Kabupaten Paser yang mengusahakan tanaman pangan di Kabupaten Paser, paling tinggi hanya 25 persen saja dan yang lainnya dibawah itu," tambahnya. 

Baca juga: BPS Paser Telah Tentukan Kategori Penduduk Miskin Berdasarkan Pengeluaran per Bulan, Ini Besarannya

Menurutnya, untuk menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Paser bisa dilakukan dengan berbagai metode-metode yang ada. 

Seperti halnya dengan memanfaatkan teknologi modern, untuk bisa memaksimalkan produksi pertanian. 

"Sudah banyak teknologi modern, dengan jumlah yang sedikit namun bisa menghasilkan produktivitas yang lebih banyak," ungkapnya. 

Bayu menginginkan dari data yang di rilis oleh BPS Paser, dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser untuk membangun pertanian kedepannya. 

"Dari angka-angka itu, semoga bisa dijadikan sumber perencanaan bagi Pemkab Paser untuk pertanian. Karena kalau kita hanya bergantung pada satu sektor saja semisal perkebunan, maka jika terjadi guncangan di sektor itu maka ekonomi yang lainnya ikut terguncang," imbuhnya. 

Meski jumlah petani di Kabupaten Paser mengalami penurunan, namun peran dari sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan meningkat dari tahun ke tahun. 

Baca juga: Gelar FGD Kabupaten Paser Dalam Angka 2023, BPS Paser Gelar Sinkronisasi Data dengan OPD

"Peran sektor pertanian di tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun 2022, begitupun sektor lain yang meningkat setiap tahunnya seiring dengan peran dari pertambangan dan penggalian yang semakin menurun juga," tutup Bayu. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved