Berita Paser Terkini

Angka DBD Capai 2.803 Kasus Tahun 2024, Dinkes Kukar Cegah Lewat Pemberantasan Sarang Nyamuk 

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat ada 2.803 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kukar

Pixabay
ILUSTRASI DBD DI KUKAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat ada 2.803 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kukar, Kalimantan Timur 

TRIBUNKALTIM.CO,TENGGARONG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mencatat ada 2.803 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kukar, Kalimantan Timur.

Angka tersebut menunjukkan tren peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan kumulatif terhitung 842 kasus pada tahun 2022, kemudian 1.155 kasus pada tahun 2023 lalu.

Staf Pengelola Program DBD Dinkes Kukar, Supeno mengatakan dari 2.803 kasus tersebut, pergerakan jumlah kasus tertinggi terjadi pada Januari 2024, di Kecamatan Sebulu.

"Sudah ada kasus meninggal dunia dari penyakit DBD, namun memang catatan angka kasusnya tidak signifikan," ujarnya, Rabu (22/1/2025).

Baca juga: Diapresiasi WHO, Pemprov Kaltim Jadi Pelopor Vaksin DBD Pertama di Dunia

Dalam mengoptimalkan upaya pencegahan, Dinkes Kukar menggencarkan edukasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) kepada masyarakat. 

Pasalnya, PSN kerap dilaksanakan namun kurang tepat sasaran. Bahwa kebanyakan PSN lebih mengusung kegiatan gotong royong, dan lain sebagainya.

"Bahwa tindakan pemberantasan sarang nyamuk yang sebenarnya itu memastikan tidak ada tempat yang menjadi sumber sarang nyamuk," kata Supeno.

Adapun tempat atau wadah memungkinkan menjadi perkembangannya jentik nyamuk sebagai perindukan mencakup barang bekas, tempat plastik yang tertampung air dan lain sebagainya.

Selain itu, Dinkes Kukar juga mengimbau kepada warga yang merasa demam untuk segera berobat paling lambat pada hari ketiga. 

"Kalau hari kedua masih demam, hari ketiga sudah harus berobat ke fasilitas kesehatan terdekat khususnya Puskesmas," tuturnya.

Kemudian dari tim medis akan menindaklanjuti apakah ada indikasi penyakit DBD atau tidak melalui pemeriksaan rapid test. 

Supeno menyebut, kini belum ada program vaksin dari Provinsi Kaltim. Sehingga Dinkes Kukar mengupayakan edukasi pencegahan, serta penyampaian informasi mengenai penyakit DBD.

Baca juga: 18 Orang Meninggal Akibat DBD, hingga Oktober 2024 Tembus 8.262 Kasus di Kaltim

Ia berharap, tersedianya rapid test dengue di fasilitas kesehatan (Puskesmas) dapat meningkatkan kinerja tim medis maupun surveyland. Khususnya memberikan pelayanan, penanganan serta menekan perluasan kasus penyakit DBD.

"Ini dimaksudkan sebagai bentuk respon cepat terhadap permasalahan penyakit DBD di Kukar," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved