Banjir Samarinda

Lebih dari 2 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Samarinda, PMKRI Desak Pemkot Segera Ambil Langkah Konkret

Lebih dari 2 ribu jiwa terdampak banjir Samarinda. PMKRI desak Pemkot segera ambil langkah konkret untuk mengatasi banjir Samarinda.

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon
KONDISI BANJIR SAMARINDA - Kondisi Banjir di jalan PM. Noor Kelurahan Sempaja Selatan, Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur. Rabu, (29/1/2025) pukul 15.39 WITA. Lebih dari 2 ribu jiwa terdampak banjir Samarinda. PMKRI desak Pemkot segera ambil langkah konkret untuk mengatasi banjir Samarinda. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Curah hujan yang tinggi dalam dua hari terakhir, Selasa-Rabu (28-29/1/2025) membuat sejumlah wilayah di Samarinda banjir.

Situasi banjir di Samarinda, ibukota Kaltim semakin meluas sehingga Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Samarinda melaporkan sudah lebih dari 2 ribu jiwa terdampak.

PMKRI Cabang Samarinda pun mendesak Pemerintah Kota segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi banjis Samarinda.

Menurut Ketua Umum PMKRI Cabang Samarinda, Nikolaus Yeblo mencatat sekitar 883 KK atau 2.677 jiwa yang terdampak akibat banjir.

Baca juga: Rapat Darurat Banjir Samarinda, Asisten II Usul Status Siaga Bencana Dinaikkan Jadi Tanggap Darurat

Banjir ini disebabkan karena sejak tanggal 28-29 Januari 2025 terjadi curah hujan tinggi yang berkepanjangan.

Hal ini mengakibatkan banjir  dengan ketinggian 130 centimeter di beberapa wilayah Kota Samarinda.

Banjir merendam berbagai wilayah terutama daerah rawa-rawa dan aliran Sungai Karang Mumus, dengan ketinggian air yang bervariasi  antara 50 cm sampai 130 cm.

"Kalau bagian kota tentu ada penanganan dari pemerintah yang telah buat drainase, sehingga banjir beberapa jam setelah itu surut.

Namun beberapa titik yang belum ditangani dengan baik.

Contohnya di sekitaran bendungan Benanga Lempake dan sekitaran Sungai Karang Mumus.

Ini menjadi tugas pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama mengatasi permasalahan banjir," ujarnya 

Lebih lanjut ia meminta kepada warga untuk tetap waspada banjir susulan dan segera mengungsi jika kondisi semakin memburuk. 

BANJIR SAMARINDA - Ilustrasi warga sedang melihat banjir yang merendam Jalan KH Wahid Hasyim II, Gang Sungai, Kota Samarinda, akibat curah hujan tinggi pada Rabu (29/1/2025).
KONDISI BANJIR SAMARINDA - Warga sedang melihat banjir yang merendam Jalan KH Wahid Hasyim II, Gang Sungai, Kota Samarinda, akibat curah hujan tinggi, Rabu (29/1/2025). Lebih dari 2 ribu jiwa terdampak banjir Samarinda. PMKRI desak Pemkot segera ambil langkah konkret untuk mengatasi banjir Samarinda.   (TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari)

Ia pun meminta Pemkot Samarinda untuk segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi banjir yang melanda di kota Samarinda.

Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan yang tinggi  masih berpotensi terjadi di wilayah Samarinda beberapa hari ke depan.

Baca juga: Kondisi Terkini Banjir Samarinda, 5 Kecamatan Terendam, Pemkot Siapkan Dapur Umum dan Pos Kesehatan

"Saya minta pemerintah daerah  serta Pemerintah Kota Samarinda untuk segera mendistribusikan bantuan, kepada warga yang berdampak. Karena sebagian besar aktivitas warga lumpuh," ucapnya.

Ketua Presidium GERMAS (Gerakan Masyarakat ) PMKRI cabang Samarinda Bernadus Mado Belan, menambahkan dalam pencegahan banjir merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Tidak hanya itu, Ketua Presidium PMKRI Cabang Samarinda Nikolaus Yeblo juga meminta Pemkot untuk segera wujudkan kolam retensi yang sudah direncanakan,  apapun yang sedang dalam proses pembangunan sehingga banjir di Kota Tepian bisa terkendali.

 “Kami mengingatkan bahwa pemerintah harus melindungi masyarakat serta memperhatikan kondisi lingkungan sekitar, dalam hal ini kami meminta agar semua hal yang berkaitan dengan pencegahan banjir ini benar benar diperhatikan dengan baik,” katanya.

Rapat Darurat Banjir

Rapat darurat penanganan banjir Samarinda digelar hari ini, Rabu (29/1/2025) dengan dihadiri  berbagai pihak dari unsur pentahelix, termasuk BPBD Samarinda, Dinas Sosial, DAMKAR, TNI, Polri, PLN, dan relawan yang dipimpin Asisten II Pemkot Samarinda, Marnabas Patiroy.

Marnabas menyampaikan bahwa perintah langsung dari Wali Kota Samarinda menjadi dasar digelarnya rapat untuk memaksimalkan langkah penanganan banjir yang terus terjadi di sejumlah wilayah Kota Samarinda

"Kami terus turun ke lapangan untuk memantau kondisi banjir dan melaporkannya secara real-time kepada Pak Wali.

Hari ini rapat diadakan agar semua pihak dapat memberikan masukan dan mengetahui kekuatan masing-masing untuk membantu masyarakat terdampak," ujar Marnabas.

Pemkot Samarinda telah menyiapkan sejumlah dapur umum, yaitu di kawasan Perumahan Griya Mukti dan Bengkuring, untuk memenuhi kebutuhan makan warga terdampak banjir

Selain itu, puskesmas di sejumlah titik seperti Bengkuring, Sungai Siring, dan Temindung diminta tetap beroperasi meski hari libur. 

Baca juga: 820 Rumah di Bengkuring Samarinda Terendam Banjir hingga 1,2 Meter, Warga Enggan Ngungsi

"Kami siapkan posko kesehatan di berbagai titik untuk menangani warga yang sakit, terutama akibat banjir, seperti penyakit gatal-gatal," tambah Marnabas.

Pihaknya juga mengantisipasi potensi pengungsian dengan menyiapkan lokasi di seperti di masjid dan kantor kelurahan setempat.

Selain itu, koordinasi dengan TNI dan Polri dilakukan untuk menjaga keamanan rumah warga yang terpaksa ditinggalkan.

PLN pun diminta mematikan trafo jika ketinggian air mendekati batas bahaya.

Dalam rapat tersebut, Marnabas mengusulkan agar status siaga bencana dinaikkan menjadi tanggap darurat. 

"Jika status tanggap darurat ditetapkan, kami dapat memanfaatkan dana Bantuan Tak Terduga (BTT) dan meminta bantuan dari pihak luar," jelasnya. 

Meski demikian, ia berharap kondisi banjir segera membaik tanpa perlu peningkatan status bencana.

BMKG dan Balai Wilayah Sungai (BWS) turut memberikan laporan terkini terkait cuaca dan kondisi aliran sungai.

Marnabas menyebut bahwa meski ada penurunan level air di Bendungan Benanga dari 8,07 meter menjadi 7,8 meter, aliran air tersebut masih berdampak ke Bengkuring dan Griya Mukti. 

"Kami tetap waspada karena intensitas hujan yang tinggi di wilayah Pampang bisa memperparah kondisi banjir," ujarnya.

Pemkot Samarinda juga mengimbau orang tua untuk menjaga anak-anak mereka agar tidak bermain di area banjir

"Kemarin ada kejadian anak hampir tenggelam di Bengkuring, untungnya masih sempat diselamatkan. Kondisi banjir ini rawan, baik untuk keselamatan maupun kesehatan," kata Marnabas.

Longsor di Samarinda Seberang

Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda menyebabkan tanah longsor  di Jalan Ampera Teluk Bajau, Kecamatan Samarinda Seberang, tadi malam, Selasa (28/1/2024).

Camat Samarinda Seberang, Aditya Koesproyagi, saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa informasi mengenai longsor diterima sekitar pukul 23.10 WITA.

Tim gabungan yang terdiri dari pemadam kebakaran, relawan, dan polisi langsung bergerak ke lokasi. 

"Saya juga tiba di lokasi sekitar pukul 12 malam kurang. Kami langsung melakukan koordinasi untuk penanganan awal, termasuk penyemprotan material longsoran agar lumpur tidak menghalangi jalan bagi pengendara," ujarnya (29/1/2025).

Hingga pukul 02.00 WITA, tim masih berkoordinasi untuk rekayasa lalu lintas demi memastikan keamanan warga yang melintas di jalan tersebut.

Pagi harinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda tiba di lokasi untuk melakukan investigasi mitigasi, sementara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) melakukan pengerukan material longsoran.

"Alhamdulillah, tadi sekitar satu jam yang lalu jalan sudah bersih setelah dilakukan penyemprotan ulang oleh teman-teman Posko V Pemadam Samarinda Seberang. Semua bergerak cepat sejak tadi malam, dan pantauan terakhir kami jalan sudah bisa dilalui," tutur Aditya.

Meski demikian, pihak kecamatan tetap memasang rambu dan spanduk peringatan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat yang melintas di lokasi tersebut. 

"Alhamdulillah tidak ada korban dari peristiwa ini.

Namun selain memasang rambu, kami juga tindak lanjut dan saya juga sudah lapor ke Pak Walikota bahwa kita ingin menelusuri lagi kemungkinan untuk penambahan area penurapan oleh Dinas PUPR Provinsi Kaltim," tambahnya.

Aditya juga menyebutkan bahwa kondisi tanah di sekitar lokasi cukup mengkhawatirkan lantaran karakteristik tanah dan kemiringannya yang curam.

"Kami berharap ada penambahan area penurapan karena jika dilihat dari karakteristik tanahnya yang curam, potensi longsor tetap ada, meskipun ada bebatuan di beberapa sisinya," jelasnya.

Langkah koordinasi dengan PUPR Provinsi dan PUPR Kota Samarinda akan segera dilakukan pada hari kerja berikutnya untuk memastikan langkah mitigasi yang lebih maksimal. 

"Dengan kondisi hujan deras beberapa hari terakhir ini, kami diingatkan agar terus waspada terhadap potensi bahaya di wilayah tersebut," pungkas Aditya.

Baca juga: Banjir Terparah selama Empat Tahun Terakhir, 334 KK di Kelurahan Budaya Pampang Samarinda Terdampak

(TribunKaltim.co/Gregorius Agung Salmon/Sintya Alfatika Sari)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved