Berita Samarinda Terkini

Penanganan Banjir di Kaltim, Akmal Malik: Duduk Bersama dan Sampingkan Ego Sektoral

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik mengatakan perlu dilakukan upaya bersama untuk menyelesaikan persoalan banjir di Samarinda

Penulis: Rita Lavenia | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
BANJIR DI SAMARINDA - Potret kondisi banjir di Perumahan Bengkuring Samarinda yang terjadi sejak Senin (27/1/2025) lalu dan per Jumat (31/1) ini dikabarkan mulai terjadi penurunan TMA. Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik mengimbau untuk mengentaskan persoalan banjir pemprov, pemkot dan pemkab harus duduk bersama. (TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Pemerintah Kota Samarinda masih terus mengupayakan berbagai terobosan, untuk menangani persoalan banjir di ibu kota Provinsi Kalimantan Timur ini.

Bahkan Pemkot Samarinda telah mengupayakan peningkatan anggaran untuk merevitalisasi drainase di 10 kecamatan hingga pembuatan pintu-pintu air.

Kendati demikian, beberapa kalangan menganggap upaya-upaya tersebut belum membuat Kota Samarinda merdeka dari banjir.

Menanggapi hal tersebut Penjabat Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menegaskan untuk menangani banjir tidak bisa dilakukan sendiri.

Baca juga: Banjir Melanda Sejumlah Wilayah di Samarinda, Pemkot Identifikasi Penyebabnya

Ia menegaskan pemprov, pemkab dan pemkot harus duduk bersama untuk mendapatkan kecocokan atau chemistry untuk mau bergerak bersama menyelesaikan persoalan yang ada.

Sebagai contoh, beberapa waktu lalu pihaknya telah mencoba membangun kebersamaan dengan Pemkot Samarinda untuk penanganan banjir di Jalan Damanhuri.

"Karena kita ini pelayan publik. Kita harus kedepankan kepentingan masyarakat. Jadi hilangkan ego sektoral dan kepentingan. Kasihan masyarakat setiap tahun diwarisi dengan banjir seperti ini," tegas Akmal Malik saat dijumpai di rumah jabatan Gubernur Kaltim, Jumat (31/1/2025).

Ia berharap apa yang telah disepakati tersebut bisa ditindaklanjuti dinas terkait demi mengentaskan keluhan masyarakat setempat karena banjir.

"Mungkin tidak ujug-ujug menyelesaikan banjir, tetapi bisa mengurangi secara perlahan," ujarnya.

Tidak hanya untuk Pemkot Samarinda, ia mengajak agar pemerintah kabupaten lain yang saling terhubung bisa duduka bersama untuk menangani persoalan banjir.

Seperti banjir di Samarinda, menurutnya Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) juga harus bertanggungjawab sebab selama ini ikut mengirim air ke Kota Tepian.

"Air itu tidak bisa dikapling-kapling. Dia akan mengalir ke tempat rendah. Kebetulan yang rendah adalah samarendah.

Makanya saya bilang ayo pemprov, pemkab dan pemkot duduk bersama. Bahas itu," imbuhnya menegaskan.

Ia meyakini pemimpin Kaltim selanjutnya akan setuju dengan langkah kolaborasi tersebut.

Baca juga: Hujan Bukan Penyebab Banjir di Ibu Kota Kaltim, HMI Samarinda Beber Faktor Pendorongnya

"Kuncinya kita harus duduk bersama. Bicarakan programnya apa, berapa anggaran, kerjakan. Tidak ada yang tidak bisa kita selesaikan kalau chemistry itu ada," pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved