Banjir Samarinda
Curah Hujan Tinggi, BPBD Samarinda: Status Siaga Darurat sampai Maret 2025, Rawan Banjir dan Longsor
Curah hujan diprediksi masih tinggi, BPBD Samarinda tetapkan status Siaga Darurat hingga Maret 2025. Sejumlah wilayah masih rawan banjir dan longsor.
Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
Wali Kota Samarinda juga mengungkapkan bahwa bukaan lahan menjadi salah satu penyebab utama banjir di kawasan Loa Bakung, Juanda, dan D.I. Panjaitan.
"Di Loa Bakung sudah teridentifikasi adanya bukaan lahan yang signifikan.
Begitu juga di Juanda dan Panjaitan, meski kami masih menyelidiki kegiatan apa yang dilakukan di sana," jelasnya.
Andi Harun berharap para pelaku usaha yang membuka lahan di Samarinda memiliki kesadaran kolektif untuk tidak menyebabkan dampak lingkungan yang merugikan masyarakat.
Selain faktor bukaan lahan, kelancaran saluran air juga menjadi perhatian Pemkot Samarinda.
“Perbaikan saluran air akan dilakukan secara bertahap untuk memastikan aliran air berjalan dengan baik,” kata Andi Harun.
Baca juga: Anggota DPR RI Nabil Husein Serahkan 387 Paket Sembako ke Korban Banjir di Samarinda
(TribunKaltim.co/Sintya Alfatika Sari/Gregorius Agung Salmon)
Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram
Hujan Bukan Penyebab Banjir di Ibu Kota Kaltim, HMI Samarinda Beber Faktor Pendorongnya |
![]() |
---|
Korban Banjir di Bengkuring Samarinda Pilih Rumah Ibadah dan Sekolah untuk Tempat Pengungsian |
![]() |
---|
Berdasar Data BPBD Samarinda Ada 9 Kelurahan yang Terdampak Banjir di Kota Tepian |
![]() |
---|
Fokus pada Layanan Kesehatan Warga Terdampak Banjir, Pemkot Samarinda Bangun 2 Posko |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.