Berita Kaltim Terkini
Awal Tahun 2025, Demam Berdarah Dengue di Kaltim Turun Drastis
Sementara data yang masuk dari Januari hingga awal Februari ini, baru sekitar 200-an kasus DBD.
Penulis: Rita Lavenia | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Sempat terjadi peningkatan di tahun 2024, akhirnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami penurunan sejak Januari hingga awal Februari 2025 ini.
Sebagaimana diketahui, selama 2024 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalimantan Timur (Kaltim) telah mencatat ada 8000 kasus DBD sepanjang 2024, atau meningkat dibanding tahun 2023 yang tercatat 6.000 kasus demam berdarah.
Sementara data yang masuk dari Januari hingga awal Februari ini, baru sekitar 200-an kasus DBD.
Tahun lalu, pada periode yang sama sudah mencapai 1.500-an kasus.
Baca juga: Reaksi Pj Bupati Atas Kasus Demam Berdarah Dengue di Penajam Paser Utara Meningkat
"Jadi bersyukur kasusnya menurun drastis," ungkap Ketua Tim Kerja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kaltim Adi Permana.
Ia menjelaskan, tren kasus DBD di Kaltim memang memiliki pola yang sama dari tahun ke tahun.
Biasanya, peningkatan kasus terjadi di awal tahun hingga Maret, atau bertepatan dengan musim penghujan.
"Tetapi tahun ini terjadi penurunan yang cukup signifikan," ujarnya.
Memang jelasnya, saat ini Dinkes Kaltim tengah menggalakkan vaksinasi DBD.
Meski harus secara bertahap karena keterbatasan stok vaksin, sejauh ini Dinkes Kaltim telah menyalurkan 12.550 dosis vaksin DBD di Balikpapan dan Samarinda.
"Kami yakin pemberian vaksin sangat efektif. Karena dari data kami, daerah (Samarinda dan Balikpapan) yang telah menerima vaksin 100 persen tidak ada laporan kasus lagi di awal tahun," bebernya.
Baca juga: 21 Puskesmas di Kutai Timur Upayakan Cegah Demam Berdarah Dengue
Dinkes Kalimantan Timur terus mengupayakan pemerataan vaksin DBD.
Namun ia menegaskan memberantas demam berdarah memerlukan peran serta masyarakat untuk sadar pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kegiatan 3M atau menguras, menutup dan menimbun wadah-wadah yang bisa menjadi sarang nyamuk bertelur.
"Selain vaksinasi, kami rutin melakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya PSN itu," imbuhnya.
Sebelumnya juga, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Setyo Budi Basuki menjelaskan penyebab insiden demam berdarah di Kaltim bukanlah karena perubahan iklim.
APBD Perubahan 2025 Kaltim Dibahas, Hasanuddin Masud: Kita Tunggu Kepastian Pemangkasan DBH |
![]() |
---|
Kontroversi Buku Biografi Hasanuddin Masud di Sekolah, Ketua DPRD Kaltim Angkat Bicara |
![]() |
---|
Gulat Kaltim Kokohkan Diri sebagai Juara Umum di Kejurnas Padang |
![]() |
---|
Wakil Ketua DPRD Kaltim Yenni Eviliana: Program Transmigrasi di Paser Diprioritaskan Penduduk Lokal |
![]() |
---|
Program Gratispol di Kaltim Tetap jadi Prioritas di Tengah Defisit Anggaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.