Berita Kaltim Terkini

Polemik Pembangunan Fender Jembatan Mahakam, Sikap KSOP dan Pelindo Membuat DPRD Kaltim Geram

Pembangunan fender Jembatan Mahakam usai insiden ditabrak tongkang pengangkut jadi polemik. Sikap KSOP dan Pelindo yang membuat DPRD Kaltim geram

Penulis: Aro | Editor: Amalia Husnul A
TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy
FENDER JEMBATAN MAHAKAM – Alur di bawah Jembatan Mahakam, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Pembangunan fender Jembatan Mahakam usai insiden ditabrak tongkang pengangkut jadi polemik. Sikap KSOP dan Pelindo yang membuat DPRD Kaltim geram (TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY) 

“Rencana perusahaan penabrak yang akan bangun sendiri. Bisa ditanyakan ke penabrak atau KSOP. Mitranya KSOP kan,” kata Kepala BBPJN Kaltim, Hendro Satrio M.K, Jumat (7/3/2025) malam saat menghubungi Tribunkaltim.co.

Baca juga: Hasil Investigasi BBPJN Kaltim Ungkap Jembatan Mahakam Samarinda Aman Dilalui

Terkait kewenangan alur bawah jembatan Mahakam Samarinda yang tampak masih beroperasi dipandu tambahan kapal escort (pengawalan), BBPJN juga tegas mengatakan bukan wewenangnya.

Bahwa investigasi pihaknya pada Selasa 4 Maret 2025 hingga menggandeng Komisi Keselamatan Jembatan, Terowongan dan Jalan (KKJTJ) mengecek kondisi kelayakan Jembatan Mahakam 1 Samarinda serta pemastian untuk lalu lintas kendaraan diatas jembatan saja.

“Iya wewenang KSOP (dibawah Jembatan). Kalau kita lalu lintas diatas Jembatan. Alhamdulillah aman untuk dilintasi statusnya,” tegas Hendro.

Begitu juga Dishub Kaltim, saat disinggung terkait fender (pelindung) jembatan yang hilang dan hingga sekarang belum dibangun.

Plt. Kadishub Kaltim, Irhamsyah tak bisa berkomentar banyak, karena wewenang tersebut merupakan KSOP serta berkoordinasi dengan BBPJN.

Ia hanya mengetahui bahwa pihak perusahaan sendiri yakni PT Pelayaran Mitra Tujuh Samudra disebut bakal mengganti rugi fender yang hilang akibat ditabrak kapal tongkang miliknya.

“Mereka (perusahaan) siap mengganti dan ada surat pernyataannya. Yang lebih tahu KSOP dan BBPJN,” ungkapnya, Jumat (7/3/2025) lalu.

Terkait alur sungai yang dijadikan titik berat DPRD Kaltim yang tidak ada lagi dan jembatan Mahakam 1 Samarinda rawan ditabrak, Dishub Kaltim juga mengatakan tak memiliki kewenangan.

Pasalnya, alur lalu lintas sungai dan kolong jembatan merupakan wewenang KSOP yang mengaturnya.

Hanya, ia tahu bahwa KSOP kini menambah kapal assist, ada escort (pengawalan) untuk lalu lintas kapal yang melintas di kolong jembatan Mahakam 1 Samarinda.

“Yang jelas kewenangan KSOP, kewenangan kita tak ada disitu, semua alur sungai yang menghubungkan sungai besar itu kementerian dalam hal ini KSOP Kelas I Samarinda, operatornya Pelindo. (Tidak ada fender) sekarang KSOP menjaganya dengan kapal escort,” jelasnya.

Baca juga: BBPJN Kaltim: Fender Jembatan Mahakam Samarinda Akan Dibangun Perusahaan Tongkang Pengangkut Kayu

(TribunKaltim.co/Mohammad Fairoussaniy)

Ikuti berita populer lainnya di Google News, Channel WA, dan Telegram

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved