Berita Balikpapan Terkini
Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan Sukses Kelola Sampah Berbasis Komunitas yang Efisien
Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Gunung Bahagia, Kota Balikpapan, menjadi salah satu contoh sukses pengelolaan berbasis komunitas yang efisien
Penulis: Dwi Ardianto | Editor: Nur Pratama
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sistem pengelolaan sampah di Kelurahan Gunung Bahagia, Kota Balikpapan, menjadi salah satu contoh sukses pengelolaan berbasis komunitas yang efisien.
Sejak mulai diterapkan pada tahun 2016, sistem ini telah berjalan dengan baik dan konsisten hingga kini.
Menurut Rasman, Supervisor Material Recovery Facility (MRF) Gunung Bahagia, proses pengelolaan dimulai dari pengambilan sampah langsung dari sumbernya menggunakan konsep ET (Environmental Transfer), lalu dibawa ke MRF untuk dipilah dan diproses.
Baca juga: Polemik BBM Merusak Kendaraan di Balikpapan Makin Masif, BPSK Buka Pintu Pengaduan Konsumen Akhir
“Pengambilan sampah dimulai pukul 08.30 pagi, dan dibagi dalam empat zona yang mencakup seluruh 58 RT. Sampah diambil langsung dari rumah warga, lalu dikirim ke MRF,” jelas Rasman, Minggu (13/04).
Di MRF, sekitar 8 ton sampah campuran masuk setiap harinya. Sampah kemudian dipilah secara manual dengan bantuan mesin konveyor. Sampah non-organik seperti botol plastik, kaca, dan logam dipisahkan untuk didaur ulang, sementara sampah organik diolah lebih lanjut atau dibuang ke TPA sebagai residu.
“Dari proses pemilahan ini, setiap hari kami bisa menghasilkan sekitar 200 sampai 250 kilogram sampah non-organik yang kemudian dijual ke pengepul,” ungkap Rasman.
Hasil penjualan sampah ini bisa mencapai hingga 5 ton per bulan, dengan pendapatan sekitar Rp8 juta hingga Rp9 juta.
Dana tersebut disetorkan ke kas daerah dan digunakan kembali untuk mendukung operasional pengelolaan sampah di wilayah tersebut.
Fasilitas ini dijalankan oleh 26 petugas, termasuk tiga tenaga keamanan, yang seluruhnya berada di bawah naungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan. Gaji dan operasional mereka difasilitasi penuh oleh DLH.
Meski sistem berjalan lancar, Rasman menyebutkan bahwa MRF Gunung Bahagia direncanakan akan direnovasi tahun ini. “Dulunya bangunan ini bekas pasar burung, jadi kami berharap dengan renovasi nanti, kapasitas dan efisiensi pengolahan bisa lebih maksimal,” katanya.
Beberapa kejadian unik juga pernah dialami petugas. “Kadang ada warga yang tanpa sengaja membuang barang berharga seperti ponsel ke dalam sampah. Tapi kalau sudah tercampur, biasanya sulit ditemukan kembali,” tambahnya.
Dengan sistem yang telah berjalan hampir satu dekade, Kelurahan Gunung Bahagia Balikpapan kini menjadi salah satu contoh nyata bahwa pengelolaan sampah yang baik bisa dilakukan mulai dari tingkat kelurahan.
Praktik ini diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Balikpapan maupun Indonesia. (*)
Tren Art Toys di Balikpapan, Kolektor Lokal Ciptakan Karakter Si Biji |
![]() |
---|
110 Anak Berkebutuhan Khusus Tunjukkan Bakat di Ajang Talenta Luar Biasa Plaza Balikpapan |
![]() |
---|
Parkir Liar Rusak Estetika Kota, Satgas Balikpapan Siap Turun Tangan di Jalan MT Haryono |
![]() |
---|
Dari Action Figure ke Art Toys, Kolektor Balikpapan Ini Temukan Hobi Baru yang Lebih Eksklusif |
![]() |
---|
Semarakkan HUT Angkasa Pura, Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan Bagikan Bantuan CSR Rp 313 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.