Berita Kaltim Terkini

Wagub Seno Aji Beber Golongan yang Mendapat Pemberian Vitamin dan Makanan Tambahan di Kaltim 

Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyampaikan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur

Penulis: Raynaldi Paskalis | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS
STUNTING DI KALTIM - Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji saat di wawancarai usai kegiatan Musyawarah Daerah IV Koalisi Kependudukan Indonesia pada Jumat (16/5/2025). Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji optimistis angka stunting di Kaltim dapat ditekan secara signifikan tahun depan melalui intervensi gizi dan kolaborasi lintas OPD. (TRIBUNKALTIM.CO/RAYNALDI PASKALIS) 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyampaikan komitmennya dalam menurunkan angka stunting di Kalimantan Timur secara serius dan berkelanjutan. 

Hal ini ia tegaskan saat menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) IV Koalisi Kependudukan Indonesia (KKI) yang digelar di Gedung Bangga Kencana, Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, Jalan MT. Haryono, Kota Samarinda.

Salah satu isu utama yang dibahas dalam Musda tersebut adalah persoalan stunting yang masih menjadi perhatian pemerintah daerah.

Berdasarkan data terbaru dari BKKBN Provinsi Kalimantan Timur, prevalensi stunting di Kaltim saat ini berada pada angka 22,02 persen. 

Angka ini mengalami penurunan tipis dari sebelumnya yang tercatat sebesar 22,09 persen yakni turun sekitar 0,7 persen.

Baca juga: Pemdes Liang Ulu Kukar Fokus Tangani Stunting dan Dorong Realisasi Infrastruktur Jalan

Meskipun penurunan tersebut masih kecil, pemerintah provinsi tetap menaruh perhatian besar terhadap permasalahan ini.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji menyatakan bahwa berbagai upaya intervensi terus dilakukan, terutama dengan memberikan bantuan gizi kepada anak-anak yang mengalami gejala fisik akibat stunting.

“Indikasi adanya stunting di fisik mereka kita berikan stimulus vitamin dan segala macamnya,” ujarnya kepada TribunKaltim.co pada Jumat (16/5/2025)

Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa dilakukan dalam jangka pendek.

Baca juga: Rinda Wahyuni Andi Harun Kembali Pimpin TP PKK Samarinda, Prioritaskan Penurunan Stunting

Anak-anak yang mengalami stunting perlu dipantau secara intensif hingga minimal usia lima tahun.

Karena pada rentang usia dua hingga lima tahun pertumbuhan fisik dan kognitif sangat menentukan masa depan anak.

DETEKSI STUNTING KALTIM - Kunjungan jemput bola keluarga berisiko stunting di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (24/2/2025).
DETEKSI STUNTING KALTIM - Kunjungan jemput bola keluarga berisiko stunting di Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur, Minggu (24/2/2025). Wagub Kaltim, Seno Aji menjelaskan bahwa program pemberian vitamin dan makanan tambahan saat ini di Kalimantan Timur telah difokuskan untuk anak-anak di bawah usia dua tahun sebagai langkah pencegahan dini. (HO/DPPKB Kutim)

Golongan yang Menerima Program Vitamin 

Wagub Kaltim, Seno Aji menjelaskan bahwa program pemberian vitamin dan makanan tambahan saat ini di Kalimantan Timur telah difokuskan untuk anak-anak di bawah usia dua tahun sebagai langkah pencegahan dini. 

Pemerintah daerah berkomitmen menjalankan program ini secara serius selama lima tahun ke depan demi mencapai hasil yang maksimal.

Wakil Gubernur, Seno Aji pun optimistis bahwa upaya-upaya yang dilakukan akan membawa hasil yang lebih baik dalam waktu dekat.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved