Berita Samarinda Terkini
AJI, PWI dan IJTI Kaltim Desak Polisi Usut Doxing terhadap Jurnalis
Buntut adanya kasus-kasus intimidasi terhadap jurnalis melalui media sosial (doxing), AJI Samarinda, PWI dan IJTI Kalimantan Timur desak polisi usut.
“Ini bukan cuma urusan PWI. Ini bentuk pembungkaman. Buzzer-buzzer ini bukan produk pers, mereka beroperasi di media sosial dan sering kali bertindak intimidatif,” kata Abdurrahman saat diwawancara Kompas.com, Minggu (11/5/2025).
Rahman menambahkan bahwa kritik dalam kerja jurnalistik memiliki landasan metodologis dan kode etik yang jelas.
Jika terdapat kekeliruan, seharusnya diselesaikan melalui Dewan Pers, bukan dengan serangan personal, apalagi melalui akun-akun anonim.
Ia juga menegaskan bahwa tindakan doxing terhadap pemimpin redaksi sebuah media lokal seperti Selasar.co tidak bisa dianggap sepele.
Baca juga: Peringati Hari Buruh 2025, AJI Samarinda Minta Perlindungan hingga Terpenuhinya Hak Jurnalis
Menjaga ruang kebebasan berekspresi di daerah, khususnya terhadap media yang kerap menyuarakan kepentingan publik, sangatlah penting.
“Kalau seperti ini dibiarkan, ini bukan cuma merusak demokrasi, tapi juga membuat jurnalis enggan bersuara.
Padahal kerja mereka jelas, dilindungi undang-undang, dan penting bagi masyarakat,” tegasnya.
(*)
DP3A Kaltim Gandeng Ojok Online Cegah Kekerasan Anak dan Perempuan |
![]() |
---|
Mantan Suami Ancam Bunuh Istri di Samarinda Lewat WhatsApp, Akhirnya Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
WhatsApp jadi Sarana Teror, Mantan Suami Ancam Nyawa Istri dan Keluarga di Samarinda |
![]() |
---|
Penanganan Longsor di Jalan Tembusan Merdeka-Sambutan Samarinda Capai 70 Persen |
![]() |
---|
Disdikbud Samarinda Pastikan LKPD Berlaku 2 Semester, Evaluasi Distribusi Akan Diperketat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.